Pasar Negara Diresmikan, Pedagang Keluhkan Sepi Pembeli
Jembrana (Metrobali com)
Peresmian Pasar Umum Negara oleh Kementerian UMKM disambut keluhan dari para pedagang. Mereka mengeluhkan sepinya pembeli, terutama pedagang di lantai dua.
Keluhan para pedagang langsung disampaikan kepada Menteri UMKM, Maman Abdurrahman saat melakukan peninjauan di pasar tersebut.
Berawal saat menteri UMKM melakukan peninjauan ke dalam pasar di lantai I. Melihat itu, sejumlah pedagang di lantai dua berteriak dan meminta agar menteri juga melakukan peninjauan di lantai dua.
Adanya permintaan tersebut, Menteri UMKM, Maman Abdurrahman kemudian naik ke lantai dua di pasar tersebut.
“Disini (lantai dua) sepi. Saya ingin biar ramai. Dagangan saya jadi rusak dan tidak bisa dijual,” ujar salah satu pedagang, Yeyen Diana Dewi, Senin (25/11/2024).
Wanita berusia 43 tahun ini mengaku omsetnya jauh menurun dibandingkan dulu sebelum pasar direvitalisasi. “Dulu bisa sampai 15 juta per hari, sekarang sepi tidak dapat berjualan. Saya ingin ada solusi. Kami juga punya tanggungan,” ujarnya.
Pedagang lainnya, Yuli juga mengeluhkan kondisi pasar yang sepi. Selain itu, di areal lantai dua juga panas karena minim ventilasi. “Tidak ada kipas angin seperti di lantai satu. Pedagang buah banyak dagangannya rusak karena tidak laku,” katanya.
Menanggapi keluhan para pedagang, Menteri UMKM, Maman mengatakan bahwa permasalahan seperti ini sering terjadi saat peralihan dari pasar tradisional ke pasar modern. “Permasalahan ini sudah biasa terjadi di seluruh Indonesia. Masyarakat butuh waktu untuk beradaptasi,” ujarnya.
Maman juga menjelaskan bahwa revitalisasi pasar bukan hanya soal membangun infrastruktur baru, tetapi juga merevitalisasi budaya berbelanja masyarakat agar terbangun budaya baru yang tadinya berbelanja di pasar lama pindah ke pasar baru.
“Kita perlu edukasi masyarakat agar mau berbelanja di pasar baru,” imbuhnya.
Menteri berharap pemerintah daerah dapat terus melakukan sosialisasi dan memberikan dukungan kepada para pedagang agar pasar baru bisa segera ramai pengunjung.
“Dibutuhkan konsistensi dan keberlanjutan dari pemerintah daerah untuk sosialisasi dan mendorong budaya baru masyarakat ini. Kita akan membantu untuk memberikan edukasi dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” sebutnya. (Komang Tole)