Foto: Peresmian Pasar Negara Bahagia pada Senin 25 November 2024.

Jembrana (Metrobali.com)-

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman meresmikan Pasar Umum Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali pada Senin 25 November 2024. Maman meresmikan pasar yang kini berganti nama menjadi Pasar Negara Bahagia itu didampingi Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer dan Bupati Jembrana Nengah Tamba. Turut hadir pula Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bali Agung Bagus Pratiksa Linggih yang akrab disapa Ajus Linggih yang juga Ketua Komisi II DPRD Bali.

Usai secara simbolis meresmikan Pasar Negara Bahagia dengan pengguntingan pita, Menteri Maman bersama Demer, Bupati Tamba dan rombongan langsung meninjau pasar berlantai dua itu. Maman juga menyapa para pedagang pasar serta mendengar keluh kesah dan aspirasi mereka.

Para pedagang pasar mengeluhkan Pasar Negara Bahagia sepi dari pembeli semenjak dilakukan revitalisasi, terutama di lantai dua. Menteri Maman dengan penuh empati mendengarkan keluhan pedagang dan memberikan mereka pemahaman bahwa revitalisasi pasar ini butuh proses untuk membuat suasana pasar ramai pembeli.

Menteri Maman lantas mengungkapkan kesannya atas Pasar Negara Bahagia ini. Dia mengaku merasa nyaman dengan fasilitas yang ada dan menyatakan bahwa interaksi dengan para pedagang berjalan baik. Maman juga mengakui bahwa meskipun respon dari pedagang pada umumnya positif, tantangan yang dihadapi pasar baru hasil revitalisasi seperti ini cukup besar yakni masih sepi di tahap awal. Hal serupa, menurutnya, terjadi hampir di seluruh Indonesia, di mana pasar-pasar yang awalnya tradisional bertransformasi menjadi pasar modern dan dibutuhkan waktu tiga bulan hingga enam bulan agar kondisi pasar menjadi ramai kembali.

“Mereka rata-rata responnya positif, namun memang harus diakui bahwa karena ini baru dan ini terjadi hampir di seluruh Indonesia kepada pasar-pasar yang baru direvitalisasi ataupun pasar-pasar yang awalnya pasar tradisional menjadi pasar modern. Jadi memang butuh waktu,” ungkapnya.

Menteri Maman menjelaskan bahwa rendahnya jumlah pengunjung di Pasar Umum Negara disebabkan oleh perubahan kebiasaan masyarakat. Ia menekankan bahwa merevitalisasi pasar bukan hanya soal membangun infrastruktur, tetapi juga mengubah budaya. Masyarakat yang terbiasa berbelanja di pasar lama perlu diajak secara perlahan untuk beralih ke pasar yang baru.

Proses ini memerlukan waktu dan edukasi agar masyarakat memahami bahwa pusat perdagangan kini beralih ke pasar yang baru. Menteri Maman mengingatkan pentingnya konsistensi dan keberlanjutan dari Pemerintah Kabupaten Jembrana dalam mendukung kesuksesan revitalisasi pasar ini untuk membangun budaya baru yang mengubah kebiasaan belanja masyarakat.

“Maka dari itu saran saya, karena semangatnya sudah di sini, diberikan edukasi aja Pak. Kita ajak pelan-pelan nanti dari kami, dari Kementerian UMKM akan membantu sosialisasikan kepada saudara-saudara kita yang mungkin perlu diberikan edukasi,” ujarnya.

Lebih lanjut Menteri Maman menjelaskan bahwa pasar lebih dari sekadar tempat transaksi ekonomi. Pasar merupakan pusat transformasi informasi, tempat berkumpulnya masyarakat, serta pelaku-pelaku budaya. Oleh karena itu, pasar harus dipahami sebagai titik sentral pertemuan bagi seluruh masyarakat di daerah tersebut, dalam hal ini Kabupaten Jembrana. Dengan pemindahan pasar ke lokasi baru, Maman berharap akan ada peningkatan daya tarik bagi para pelaku usaha mikro di Jembrana, sehingga mereka dapat memanfaatkan kesempatan untuk berkembang di pasar yang baru.

Menteri Maman menjelaskan bahwa, sesuai dengan yang disampaikan oleh Bupati, Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang merupakan bagian dari Kementerian UMKM akan diterapkan di Pasar Umum Negara. Program ini bertujuan untuk memberikan pembinaan, pembelajaran, serta akses permodalan dan pemasaran kepada para pelaku usaha. Ia menambahkan bahwa pasar ini akan didorong untuk menjadi pusat sentral yang tidak hanya melayani pedagang, tetapi juga sebagai tempat edukasi yang akan dilaksanakan oleh Kementerian UMKM bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Jembrana, dengan tujuan mengoptimalkan manfaat pasar ini bagi masyarakat.

Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer mengapresiasi keberhasilan revitalisasi Pasar Umum Negara atau Pasar Negara Bahagia ini. Anggota Fraksi Golkar DPR RI itu menyatakan optimisme terhadap kemajuan pasar dan juga peningkatkan kesejahteraan para pedagang pasar dan UMKM di Jembrana. Sebab pasar ini menjadi semakin nyaman mengingat fasilitas yang memadai, seperti tempat yang luas dan nyaman serta kipas angin yang memberikan kenyamanan suhu di pasar.

“Ya saya lihat optimis, karena tempatnya bagus ya. Semoga ke depan bisa lebih ramai dan tentu ini PR Pemerintah Kabupaten Jembrana dan kita dukung bersama,” kata wakil rakyat yang sudah lima periode mengabdi di DPR RI memperjuangkan kepentingan Bali itu.

Politisi Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng mengungkapkan harapannya agar proses integrasi pasar ini berjalan dengan lancar, meskipun beberapa pedagang mungkin merasa kurang sabar. Ia menyadari bahwa perubahan ini membutuhkan waktu, namun berharap bahwa upaya ini dapat segera terealisasi dengan baik.

Sementara itu, Bupati Jembrana, Nengah Tamba, mengungkapkan rasa syukur atas selesainya revitalisasi Pasar Negara Bahagia ini. Pasar ini diharapkan menjadi pusat perekonomian masyarakat Jembrana dan mampu bersaing dengan pasar modern lainnya. Dengan adanya Pasar Negara Bahagia, diharapkan perekonomian Jembrana semakin tumbuh dan masyarakat semakin sejahtera.

Para pedagang merasa senang dengan kunjungan Menteri UMKM ini dan mereka berharap pemerintah dapat segera mencarikan solusi agar Pasar Negara Bahagia ini menjadi lebih ramai dan para pedagang, para UMKM bisa lebih sejahtera.

Usai meresmikan Pasar Negara Bahagia, Menteri Maman didampingi Demer dan Bupati Tamba berkunjung dan makan siang di Sentra Tenun Jembrana yang menjadi rumah produksi dan pusat pemasaran terpadu seluruh produk kerajinan masyarakat Jembrana. Di sini Menteri Maman dan Demer juga melihat langsung para pengrajin membuat kain tenun ikat endek Jembrana dan membeli sejumlah produk tenun endek khas Jembrana. (wid)