Jembrana (Metrobali.com)
Sebanyak 14 anak punk, 5 diantaranya wanita dipulangkan ke daerah asalnya. Mereka ditemukan di kawasan hutan Cekik, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Minggu (24/11/2024) siang.
Selain tidak membawa bekal, mereka juga tidak membawa identitas diri (KTP) saat datang ke Bali. Keberadaan mereka diketahui saat anggota Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk melaksanakan patroli rutin untuk menjaga kondusivitas wilayah selama masa tenang Pilkada Serentak 2024.
“Mereka ditemukan di kawasan Cekik sekitar pukul 11.15,” ujar Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Kompol I Komang Muliyadi, Minggu (24/11/2024).
Mereka datang ke Bali tidak membawa bekal cukup dan KTP sebagai identitas diri. “Mereka mengaku berasal dari Jawa Barat. Mereka juga tidak memiliki tujuan yang jelas di Bali,” jelas Kompol Muliyadi.
Temi, salah seorang anak punk mengaku masuk ke Bali dengan cara menumpang truk secara sembunyi-sembunyi. Bahkan mereka rela bersembunyi dibawah terpal saat truk berada di dalam kapal untuk menyeberang ke Bali dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.
Kapolsek Kompol Muliyadi memberikan arahan dan pembinaan sebelum mereka dipulangkan. Harapannya, agar mereka paham aturan ketika akan masuk ke Bali. “Jangan sampai keberadaan mereka justru meresahkan,” imbuhnya.
Sebagai bentuk kepedulian, Kapolsek memberikan uang bekal kepada mereka agar dapat membeli makanan dan minuman selama perjalanan.
Keempat belas anak punk diangkut menggunakan minibus dari pertigaan Cekik menuju dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk. Mereka kemudian dinaikkan ke kapal KMP Perkasa Prima untuk dipulangkan ke Jawa.
“Kami harapkan langkah ini dapat menjaga ketertiban di wilayah Gilimanuk terutama selama masa tenang Pilkada,” harap Kapolsek Kompol Muliyadi (Komang Tole)