Jembrana (Metrobali.com)-

Dukungan penuh kembali ditunjukkan oleh masyarakat Jembrana terhadap pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan dan I Gede Ngurah Patriana Krisna (Bang-Ipat). Selama melaksanakan kampanye di sejumlah wilayah di Gumi Makepung, masyarakat selalu antusias dan atmosfer semangat ganti bupati.

Seperti kampanye yang berlangsung Kamis (21/11/2024) malam di Lingkungan Awen, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, ratusan warga berkumpul dengan antusias untuk menyambut calon pemimpin masa depan mereka. Kekecewaan dengan bupati saat ini membuat masyarakat bersemangat untuk kompak meneriakkan “ganti bupati”.

Kehadiran mantan Bupati dua periode, I Gede Winasa semakin menyulut semangat warga yang menegaskan komitmen mereka memenangkan pasangan nomor urut dua tersebut dengan target suara hingga 90 persen.

Sorakan “Bang-Ipat!” menggema saat pasangan calon tiba bersama Winasa, yang dikenal luas sebagai tokoh pembawa perubahan besar selama masa kepemimpinannya. Kehadirannya menjadi simbol optimisme warga, bahwa pengalaman dan inovasi akan terus menjadi dasar pembangunan Jembrana ke depan.

Dalam setiap sambutannya, Bang-Ipat selalu mengutarakan visinya untuk memajukan Kabupaten Jembrana, dengan 24 program unggulan baik itu sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur serta pertanian.

Bang-Ipat menjelaskan bahwa untuk sektor pertanian Jembrana, terutama dengan memanfaatkan teknologi agar lebih menarik bagi generasi muda.
“Pemuda punya potensi besar di bidang pertanian, namun sentuhan teknologi yang mumpuni harus ada. Kita harus bisa memberikan inspirasi agar mereka melihat profesi petani sebagai sesuatu yang menjanjikan,” ujar politisi PDI Perjuangan ini.

Ia juga menyoroti potensi besar perkebunan kakao di Jembrana, termasuk rencana untuk fokus mengembangkan pabrik kakao di Desa Gumbrih, Pekutatan yang bisa menjadi penyuplai bahan kakao untuk pasar ekspor. Selain itu, dia mengungkapkan kekhawatiran terkait alih fungsi lahan sawah yang memprihatinkan dan pentingnya memastikan ketersediaan pupuk bagi para petani.

Kembang juga menyebutkan bahwa dirinya pernah menginisiasi subsidi dana talangan kepada Koperasi Unit Desa (KUD) untuk membeli gabah langsung dari petani. “Ini diharapkan dapat memangkas jalur distribusi dan menjaga harga gabah lebih stabil di Jembrana,” jelasnya.

Pemerintah, tambahnya, akan fokus pada permodalan dengan memberdayakan kelompok tani agar lebih mandiri.

Pada sektor pendidikan, Bang-Ipat memaparkan pentingnya keberlanjutan program beasiswa yang sudah berjalan sejak tahun 2013, di mana lebih dari 900 mahasiswa Jembrana telah menerima manfaat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi di perguruan tinggi negeri. Harapannya, mahasiswa penerima beasiswa ini bisa berkontribusi kembali bagi Jembrana setelah lulus.

“Selain memperluas beasiswa bagi mahasiswa, kita juga dorong adanya perguruan tinggi di Jembrana, baik negeri maupun swasta, agar uang berputar di daerah kita,” ungkap Patriana Krisna (Ipat) yang juga hadir dalam acara tersebut mendampingi Kembang Hartawan.

Bang-Ipat juga berjanji untuk memperkuat fasilitas kesehatan hingga ke pelosok, menyediakan kendaraan gratis untuk antar jemput pasien, serta memastikan ketersediaan rumah singgah bagi warga yang membutuhkan pengobatan di RS Sanglah, Denpasar.

Sebagai putra dari I Gede Winasa, Ngurah Patriana Krisna turut menyampaikan optimisme untuk masa depan Jembrana melalui visi misi bertajuk Maju, Harmoni, dan Bermartabat. “Dengan semangat kebersamaan, kita akan bangun Jembrana yang lebih baik untuk seluruh masyarakat,” katanya, disambut tepuk tangan meriah.

Selain itu, Bang-Ipat juga menyinggung gagasan pengembangan pariwisata yang bertumpu pada kearifan lokal. Pembangunan tol yang akan menghubungkan Jembrana dan daerah lain, menurutnya, bisa menjadi pengungkit bagi perkembangan pariwisata Jembrana.
“Dengan akses yang lebih baik, atraksi-atraksi asli/khas Jembrana seperti Makepung, Makepung Lampit dan Jegog akan semakin dikenal dan menarik wisatawan,” papar Ipat.

Dalam dialog langsung dengan warga Awen, sejumlah keluhan mencuat, termasuk permasalahan infrastruktur jalan poros antar desa yang menjadi akses utama ke SMPN 6 Negara. Kondisi jalan yang rusak selama belasan tahun menjadi keluhan utama warga.
“Sudah pernah ada rencana perbaikan, bahkan pohon kelapa ditebang dan candi tapal batas dibongkar. Tapi sampai sekarang tidak ada kelanjutannya,” ujar salah satu warga.

Bang-Ipat Siap Perbaiki Infrastruktur
Menanggapi hal ini, Kembang Hartawan dengan tegas menyampaikan komitmennya untuk menjadikan perbaikan infrastruktur sebagai prioritas utama.

“Kami mendengar langsung dari masyarakat, ini menjadi prioritas kami. Jalan-jalan utama seperti ini harus segera diperbaiki demi kelancaran aktivitas warga, termasuk pendidikan anak-anak kita,” tegas Kembang Hartawan. (Adv)