Foto: Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer.

Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer menekankan pentingnya harus memastikan keterlibatan aktif UMKM dan masyarakat lokal dalam pembangunan ekonomi di Bali. Hal ini dianggap penting untuk menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkualitas, sehingga Bali tidak bernasib seperti Betawi di Jakarta, yang orang lokalnya hilang.

Hal itu disampaikan Demer saat hadir dalam Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI di Pelindo Benoa Bali pada Kamis 14 November 2024 dengan “Tema Meninjau Pembangunan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) di Benoa, Denpasar” yang turut dihadiri Eselon I Kementerian BUMN dan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero).

“Saya gak mau Bali ini kalau tidak dilibatkan UMKM-nya, tidak dilibatkan orang Bali-nya. Pertumbuhannya jadi pertumbuhan yang tidak berkualitas. Ujung-ujungnya nanti seperti orang Betawi di Jakarta. Hilang orang Bali-nya,” tegas Demer.

Anggota Fraksi Golkar DPR RI itu menekankan perlunya pendekatan berbasis pemangku kepentingan (stakeholder-based approach) agar semua pihak, termasuk masyarakat Bali, mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi yang terjadi.

Demer mengingatkan perlunya dukungan pemerintah pusat dan BUMN aktif libatkan UMKM dan masyarakat lokal dalam pembangunan ekonomi Bali, jangan sampai orang Bali menjadi Betawi kedua, terpinggirkan dan tersisihkan dari tanah kelahirannya sendiri.

“Nah ini menjadi concern kita bersama untuk bagaimana agent of the development ini berkembang menjadi stakeholder based approach. Artinya semua mendapat manfaat daripada pertumbuhan yang ada,” ujar Wakil rakyat berlatar belakang pengusaha sukses dan mantan Ketua Umum Kadin Bali itu.

Demer mendorong penerapan konten lokal, terutama dalam mendukung brand-brand lokal yang semakin berkembang di Bali. Wakil rakyat yang sudah lima periode mengbadi di DPR RI memperjuangkan kepentingan Bali itu  menyoroti keberhasilan berbagai merek lokal, khususnya di sektor kopi, yang telah menunjukkan kualitasnya di tingkat internasional.

Wakil rakyat yang dikenal getol memberdayakan UMKM di Bali itu memberi contoh “Karakter Kopi,” sebuah brand lokal Bali yang telah beberapa kali meraih penghargaan internasional, termasuk di bidang barista.

Hal ini membuktikan bahwa pelaku usaha lokal memiliki potensi besar untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi dan layak bersaing di pasar global. Dukungan terhadap brand lokal ini diharapkan dapat memperkuat daya saing ekonomi Bali dan memberikan manfaat bagi masyarakat lokal.

“Anak muda ada namanya Karakter Kopi di Bali ini. Beberapa kali menang secara internasional. Juara internasional tentang barista. Artinya dia mempunyai kemampuan untuk membuat kopi yang berkualitas gitu,” pungkas politisi Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng itu. (wid)