Mengejutkan!! Pernyataan Presiden Prabowo di KTT G20 Brasil, 25 persen Anak Indonesia Ditimpa Kemiskinan dan Kelaparan
Presiden Prabowo di KTT G20 Brasil
Denpasar, (Metrobali.com)-
Pernyataan Presiden Prabowo di KTT G20 Brasil, 25 persen Anak Indonesia Ditimpa Kemiskinan (Poverty) dan Kelaparan (Hunger). Pernyataan Prabowo ini sangat mengejutkan dan sulit dibantah, jika kita menyimak data yang sebenarnya yang terjadi di Indonesia.
Hal itu dikatakan I Gde Sudibya. ekonom, pengamat ekonomi pembangunan dan kecenderungan masa depan, Jumat 22 Nopember 2024.
Dikatakan, dengan menggunakan ukuran garis kemiskinan -povety line-, 2 dolar AS, setara dengan Rp.32 ribu, untuk pengeluaran orang per hari, jumlah orang miskin Indonesia, menurut Bank Dunia, 40 persen dari jumlah penduduk, sekitar 112 juta orang.
“Data ini, menurut berita media, dikonfirmasi, dapat disetujui oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani,” kata I Gde Sudibya.
Dikatakan, berdasarkan Jurnalisme Data Kompas, tingkat stunting, 31 persen dari jumlah anak Balita, secara statistik dari 3 orang anak Balita 1 orang mengalami stunting.
Menurut I Gde Sudibya, pernyataan terbuka Presiden Prabowo, di G20 tanggal 18 November 2024, di Rio De Janeiro Brasil, yang diliput media internasional, memberikan konfirmasi (penegasan), pemerintahan sebelumnya gagal menjalankan amanat konstitusi.
“Tujuan mencerdaskan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, keadilan sosial, kewajiban negara untuk menanggung kehidupan fakir miskin dan anak-anak terlantar, belum tercapai oleh pemerintah sebelumnya.
Dikatakan, kondisi pasca pemerintah sebelumnya, menjadi kontras dengan, tambahan hutang pemerintah,selama 10 tahun terakhir untuk proyek infrastruktur sekitar Rp.4 000 T, di luar hutang BUMN yang memperoleh penugasan dalam proyek tsb.
Menurutnya, proyek dalam kategori Mercu Suar, seperti: IKN, KA Cepat Jakarta – Bandung, Jaringan Jalan Tol, Bandara, Pelabuhan Laut, yang disorot sejumlah pengamat, karena: boros, sarat moral hazard dan tidak layak secara ekonomi finansial dan merusak lingkungan.
Pada bagian lain, lanjut I Gde Sudibya, pembangunan infrastruktur melalui hutang besar, tanpa perencanaan matang, gambaran dari meminjam pribahasa yakni “lebih besar pasar dari tiang”. “Hasilnya”: merujuk pidato Presiden Prabowo, 25 persen anak Indonesia, hidup dalam kemiskinan dan kelaparan.
“Tantangan besar bagi Presiden Prabowo untuk menjalankan amanat konstitusi selama 5 tahun ke depan. Tantangan besar yang tidak mudah, bukan berarti tidak mungkin. “Swadharma” Presiden Prabowo, untuk membangun harapan, optimisme bagi anak-anak bangsa negeri ini,” kata I Gde Sudibya. ekonom, pengamat ekonomi pembangunan dan kecenderungan masa depan. (Sutiawan)