Foto: Anggota DPR RI Dapil Bali dari Fraksi NasDem, Ir. I Nengah Senantara berharap Bendungan Sidan segera beroperasi.

Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota DPR RI Dapil Bali dari Fraksi NasDem, Ir. I Nengah Senantara, mendesak percepatan penyelesaian Bendungan Sidan di Gianyar. Menurutnya, proyek ini sangat penting untuk mendukung kebutuhan masyarakat dan sektor pariwisata di Bali. Pernyataan ini disampaikan dalam Kunjungan Kerja (Kunker) di The Meru Sanur, Denpasar pada Kamis 14 November 2024.

Ia juga mempertanyakan apakah Bendungan Sidan dapat selesai sesuai target pada tahun 2024. Hal ini penting karena bendungan tersebut diharapkan dapat membantu mengatasi kendala perizinan dan distribusi air. Senantara menegaskan bahwa jika proyek ini selesai tepat waktu, pemerintah dapat memberikan kepastian kepada masyarakat dan pelaku usaha mengenai solusi permasalahan air di Bali.

“Nah, barangkali ini ada kaitannya dengan Bandungan Sidan ini sehingga connect Bandungan Sidan akan bisa difungsikan dengan baik. Kalau memang sudah siap tahun 2024, pada saat audiensi saya dengan masyarakat, kita bisa janjikan itu,” katanya mengingatkan.

Sementara itu, dalam sesi doorstop wawancara dengan media, Senantara mengatakan, jika debit air Bendungan Sidan sesuai dengan apa yang dipaparkan, maka kapasitasnya diyakini akan mencukupi kebutuhan masyarakat. Namun, ia menekankan bahwa saat ini proyek Bendungan Sidan masih dalam tahap penyelesaian, sementara tahap pengolahan air (treatment) akan membutuhkan waktu lebih lama.

Meskipun bendungan ditargetkan selesai pada 2024, proses pengolahan air ini harus dipersiapkan secara terpisah sebelum akhirnya air dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat dan sektor properti.

“Nah kalau bendungannya dipastikan itu selesai tahun 2024. Tetapi untuk memanfaatkan, untuk dimanfaatkan oleh masyarakat atau properti itu perlu waktu lagi. Karena ada treatment, treatmentnya berbeda lagi,” ujar Senantara.

Senantara mengungkapkan harapannya agar Pemerintah Provinsi Bali dapat menjalin koneksi dengan pemerintah pusat. Ia menegaskan bahwa sinergi ini penting untuk memastikan kebutuhan masyarakat dan pelaku usaha properti terkait akses air dapat teratasi. Dengan kolaborasi dan sinergi yang baik dengan pusat, diharapkan masalah kesulitan air yang selama ini menjadi keluhan utama dapat segera terjawab.

“Nah harapan kita, harapan kita dari Bali, dari pemerintah Bali, Pemda Bali, provinsinya tentunya, ada connecting ke pusat, sehingga apa yang kita harapkan, terutama pengusaha-pengusaha properti, dan masyarakat juga ini benar-benar terjawab. Tidak lagi ada kesulitan air,” harapnya.

Sekali lagi Senantara juga mempertanyakan kesiapan proyek Bendungan Sidan untuk benar-benar selesai sesuai jadwal pada 2024. Ia menekankan pentingnya proyek ini untuk mengatasi krisis air yang sedang melanda Bali, terutama di tengah meningkatnya kebutuhan sektor properti seperti hotel, vila, dan restoran.

Dengan perizinan air bawah tanah (ABT) yang kini berada di bawah kewenangan pusat, Bali menghadapi tantangan besar dalam memastikan ketersediaan air yang memadai untuk mendukung sektor pariwisata dan masyarakat umum.

“Bali kita pahami sekarang kan lagi ada kesulitan air. Nah lebih-lebih, Bali itu kan banyak properti, hotel, villa, restoran, yang mana ABT-nya sekarang, air bawah tanah sekarang, itu perizinannya ada ke pusat. Sehingga Bali agak kesulitan itu,” bebernya.

Senantara berharap kehadiran Bendungan Sidan dapat memenuhi kebutuhan air bagi sektor properti di Bali. Ia menyoroti bahwa saat ini properti-properti di Bali terpaksa mengandalkan air dari PDAM, yang sering mengalami gangguan.

Kondisi ini berpotensi menimbulkan masalah bagi para wisatawan yang menginap di hotel, vila, atau menikmati layanan restoran di Bali. Dengan adanya Bendungan Sidan, diharapkan kebutuhan air di wilayah Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarabagita) dapat terpenuhi secara optimal, sehingga mendukung kelancaran sektor pariwisata dan properti di daerah tersebut.

“Nah, syukurnya ini ada bendungan baru yang akan meng-cover kepentingan air di wilayah Denpasar Badung Gianyar dan Tabanan (Sarabagita). Mudah-mudahan bisa sesuai dengan harapan kita,” pungkasnya. (dan)