Foto: Mantan Gubernur Bali Made Mangku Pastika berfoto bersama raja-raja se-Bali dan Dirut PT BIBU Panji Sakti di Puri Ageng Blahbatuh, Gianyar usai mendiskusikan rencana pembangunan Bandara Bali Utara pada Jumat 15 November 2024.

Gianyar (Metrobali.com)-

Mantan Gubernur Bali dua periode, Made Mangku Pastika, tak henti-hentinya menyuarakan mimpi besar masyarakat Bali yakni terwujudnya Bandara Bali Utara. Di tengah berbagai aral yang melintang, Pastika tetap teguh, menjawab keraguan dan sentimen negatif dengan keyakinan dan bukti nyata.

“Bukan sekadar mimpi, ini kebutuhan mendesak Bali,” tegas Mangku Pastika saat menjadi salah satu pembicara dalam pertemuan raja-raja se-Bali di Puri Ageng Blahbatuh, Gianyar mendiskusikan rencana pembangunan Bandara Bali Utara pada Jumat 15 November 2024.

Gubernur Bali periode 2008-2018 itu paham, proyek ini tak hanya bicara tentang infrastruktur, tetapi tentang harapan ribuan warga Bali Utara yang selama ini merasa terpinggirkan dengan ketimpangan pembangunan di Bali Utara di tengah gemerlap pembangunan dan gemerincing dolar pariwisata di Bali Selatan.

Namun, perjuangan mulia ini bukan tanpa hambatan. Segelintir pihak mencoba menjegal langkah ini, menyuarakan narasi bahwa Bandara Bali Utara hanya untuk oligarki, keuntungan investor, dan mafia tanah.

Mangku Pastika dengan lantang membantah sinisme tersebut. Dia menegaskan bahwa Bandara Bali Utara ini bukan proyek segelintir orang melainkan program yang mulia untuk kesejahteraan rakyat Bali. Dia menegaskan optimismenya bahwa masyarakat Bali tidak akan jadi penonton melainkan akan jadi tuan rumah di negeri sendiri.

“Ada yang bilang, nanti orang Bali jadi penonton, dan itu kan maunya orang orang borjuis, orang-orang berduit, dankita akan disedot terus. Kata siapa ? Kita sudah tahu skema bisnis dari Bandara Bali Utara ini dan mari kita persiapkan orangnya mulai hari ini. Jangan bengong! Persiapkan diri kita, jangan biarkan orang lain yang ambil pekerjaan di Bandara Bali Utara,” pesan Mangku Pastika yang juga mantan Kapolda Bali itu.

Mangku Pastika mengingatkan, sejarah selalu mencatat perubahan besar diiringi dengan tantangan yang tidak kecil. Ia memandang bahwa pembangunan bandara ini adalah pintu lebar menuju kesejahteraan. Dari sektor pariwisata hingga ekonomi lokal, Bandara Bali Utara akan membuka peluang kerja yang masif, memacu roda perekonomian, dan menciptakan dampak berantai ke berbagai lini kehidupan. Jika dikelola dengan baik, ini akan menjadi aset besar yang dinikmati semua lapisan masyarakat.

“Pariwisata dan Bandara Bali Utara itu untuk Bali untuk kita, bukan kita jual Bali. Mereka datang ke sini bawa duit, bawa ahli teknologi, kita pelajari, kita ambil duitnya, ambil peluang kerjanya. Jangan biarkan kita bodoh dan hanya jadi penonton. Saya yakin kita orang Bali pinter-pinter kok. Dan ada satu modal kita tidak terkenal jujur. Masa kita nggak bisa mengelola itu?,” pesannya mengingatkan.

Purnawirawan jenderal bintang tiga Polri ini tak hanya bicara soal pembangunan fisik, tapi juga kesiapan mental dan kualitas sumber daya manusia. Ia mengajak generasi muda Bali untuk bangkit, mengambil peran aktif, dan menyiapkan diri.

“Jangan bengong! Jangan sampai kita kehilangan momentum karena tidak mampu bersaing. Bandara ini adalah peluang besar. Siapkan diri dengan pendidikan, keterampilan, dan mental juara! Jangan jadi satpam saja sudah senang petantang petenteng sana sini,” pesannya lagi.

Harapannya sederhana, tapi dalam.  Mangku Pastika ingin masyarakat Bali tidak hanya menikmati hasil pembangunan, tetapi juga menjadi motor penggeraknya. Ia percaya, dengan semangat gotong royong dan komitmen bersama, mimpi ini akan menjadi kenyataan yang membawa kesejahteraan nyata bagi Pulau Dewata.

“Ini bukan mimpi pribadi saya. Ini adalah mimpi kita bersama. Dan saya akan terus berjuang, sampai kita melihat Bali Utara bangkit sejajar dengan Bali Selatan.” Pesannya penuh optimisme, menggugah hati mereka yang mendengarnya untuk turut melangkah bersama.

Mantan Anggota DPD RI Perwakilan Bali itu pun optimis Bandara Bali Utara segera akan ground breaking yang menandai mimpi ini sudah dimulai menjadi nyata bukan omon-omon belaka. “Mudah-mudahan segera ground breaking. Maunya saya sebelum Pilkada tapi kan tinggal beberapa hari lagi, jangan sampai dikatakan ini bohong, ini nggak mungkin, itu sekedar untuk untuk isu politik. Masa kita mau mengatakan apa yang diucapkan oleh Presiden itu hanya omong omong? Kan tidak mungkin. Makanya saya yakin cepat akan ground breaking,” ungkapnya.

“Ada pihak yang skeptis, yang iri mereka nggak ada jualannya lagi. Mau jual apa ? Yang jelas, kalau yang satu terpilih nggak jadi  bandara itu. Ini kan pilihan logis saja,” tutup Mangku Pastika.

Kegigihan perjuangan Mangku Pastika yang juga didukung penuh oleh sahabatnya ketika di AKABRI dulu yang kini menjadi Presiden RI Prabowo Subianto adalah cerita tentang cinta dan pengabdian kepada Bali.

Pengabdian Mangku Pastika untuk mewujudkan mimpi jutaan rakyat Bali untuk melihat Bandara Bali Utara berdiri megah dan menghadirkan kesejahteraan untuk masyarakat Bali hingga anak cucu ke depan adalah kisah abadi tentang seorang pemimpin yang memilih untuk tidak berhenti bermimpi, bahkan ketika jabatannya telah usai. Mimpi itu kini tinggal selangkah lagi dan semoga segera menjadi nyata. (wid)