Denpasar (Metrobali.com) –

Sebanyak 410 wisatawan asing (WNA) berhasil dievakuasi dari Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) menuju Pelabuhan Benoa, Bali, melalui jalur laut setelah erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki mengakibatkan penutupan sementara Bandara Labuan Bajo.

Proses evakuasi ini difasilitasi oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Benoa bekerja sama dengan PT Pelni.

Kepala KSOP Kelas II Benoa, Capt. Herbert E.P. Marpaung, mengonfirmasi evakuasi tersebut pada Jumat (15/11).

Ia menjelaskan bahwa para wisatawan diangkut menggunakan KM Binaiya yang telah bersandar di Pelabuhan Benoa sekitar pukul 04.30 WITA dini hari.

“Penutupan sementara Bandara Labuan Bajo akibat erupsi Gunung Lewotobi membuat kami menyiapkan jalur laut sebagai alternatif kepulangan wisatawan ke Bali. Evakuasi ini bertujuan memfasilitasi wisatawan yang terkendala jadwal penerbangan agar tetap bisa melanjutkan perjalanan mereka,” ungkap Capt. Marpaung.

KM Binaiya yang mengangkut ratusan wisatawan tersebut berlayar dari Labuan Bajo dari tanggal 13 November 2024 menuju kepulauan Bima sebelumnya dan tiba dengan selamat di Pelabuhan Benoa pada Jumat pagi.

Kapal KM Binaiya sendiri mengangkut 1012 wisatawan dimana 410 di antaranya WNA. Para WNA yang tiba di Pelabuhan Benoa tidak ada yang mengalami gangguan kesehatan dan trauma. Mereka, katanya setelah tiba langsung pergi menuju tempat tujuannya masing-masing.

Adapun posko khusus, pihaknya mengaku tidak menyediakan posko khusus terkait hal ini, namun memang rencananya khusus masa Natal dan Tahun Baru (Nataru), pihaknya dipastikan akan mendirikan posko seperti tahun tahun sebelumnya.

“Kalau posko khusus tidak ada tapi kami sudah merencanakan strategi khusus apabila terjadi worse condition/ kondisi paling buruk misalnya Gunung itu meletus lagi dan bandara diisana (Bandara Komodo) ditutup total, kita sudah siapkan skenario terburuknya,” ungkapnya.

Untuk upaya evakuasi melalui laut ini menjadi langkah cepat tanggap yang dilakukan KSOP Benoa dan PT Pelni untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para wisatawan.

“Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memantau perkembangan situasi dan merencanakan evakuasi lebih lanjut jika dibutuhkan,” tambah Capt. Marpaung.

Capt. Marpaung memeastikan jalur laut aman dari abu vulkanik. “Berdasarkan citra satelit BMKG, kita jauh dari sebaran abu itu jadi jalur laut aman,” tandasnya.

Dengan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang masih berlangsung, KSOP Benoa dan PT Pelni terus melakukan pemantauan serta siap menjalankan evakuasi tambahan jika diperlukan.

(jurnalis : Tri Widiyanti)