Buleleng, (Metrobali.com)

Dalam memperingati Hari Pahlawan Tahun 2024, Penjabat (Pj) Bupati Ketut Lihadnyana mengajak masyarakat Buleleng untuk lebih peduli terhadap sesama. Termasuk meningkatkan kesetiakawanan sosial dengan terus membantu masyarakat lainnya yang kurang beruntung.

Hal itu disampaikannya saat ditemui usai bertindak sebagai inspektur upacara Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2024 Kabupaten Buleleng di Halaman Kantor Bupati Buleleng, Minggu (10/11/2024).

Lihadnyana menjelaskan semangat kepahlawanan saat ini berbeda dengan semangat kepahlawanan saat masa perjuangan dulu. Semangat kepahlawanan saat ini adalah saling membantu sesama dan meningkatkan nilai-nilai kesetiakawanan sosial. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat Buleleng untuk lebih peduli terhadap saudara-saudara yang kurang beruntung. Memberikan bantuan dalam bentuk apapun kepada masyarakat yang kurang beruntung.

“Itu nilai kepahlawanan saat ini. Saya mengajak seluruh masyarakat Buleleng dimanapun berada untuk ikut mengentaskan kemiskinan dengan meningkatkan nilai kesetiakawanan sosial terhadap saudara-saudara kita yang kurang beruntung. Karena saya tahu banyak juga warga Buleleng yang telah mencapai kesuksesan,” jelasnya.

Seperti yang telah dilakukan Yayasan Maradjingga Bangkit Sejahtera (MBS) yang dimiliki oleh putra asli Buleleng. Yayasan tersebut telah membantu bedah rumah, mobil untuk warga Buleleng yang sakit ke Denpasar dan Rumah Singgah di Denpasar.  Menurut Pj Bupati yang juga Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Bali ini, apa yang sudah dilakukan oleh Yayasan MBS dapat menggugah warga Buleleng lainnya untuk ikut membantu saudara-saudara di Buleleng yang kurang beruntung.

“Bantuan dari Yayasan MBS akan terus disalurkan. Saya berharap nilai-nilai kesetiakawanan sosial seperti ini dapat merambah kepada masyarakat-masyarakat Buleleng dimanapun berada. Sekali lagi karena banyak masyarakat Buleleng yang berhasil . Ayo mari kita bantu,” ujar Lihadnyana.

Ketua Yayasan MBS Made Sukawardika menyebutkan ini merupakan gerakan yang pertama di Buleleng mengingat yayasan baru terbentuk setahun. Yayasan sendiri telah memiliki konsep yang terintegrasi dan komprehensif dalam hal penanganan kemiskinan di Kabupaten Buleleng. Kemiskinan ditangani secara multi sektor dan berkolaborasi dengan berbagai pihak.

“Selanjutnya akan terus kita bantu dan kami akan menggugah seluruh pihak untuk turut serta membantu masyarakat yang kurang beruntung,” sebut pria asli Kelurahan Banjar Tegal, Kecamatan Buleleng ini.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial Buleleng I Putu Kariaman Putra mengungkapkan data terkait penanganan kemiskinan terus diperbaharui. Data tersebut selalu bersumber dari pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang berkolaborasi dengan desa/kelurahan. Kemudian, dilanjutkan dengan verifikasi dan validasi kriteria yang sudah sesuai dengan ketentuan.

“Sehingga tidak ada kecemburuan ataupun kerawanan sosial. Data yang ada bisa kami pertanggungjawabkan dan bersifat sangat dinamis,” ungkap dia. (dra)