PKK dan DWP Kabupaten Bangli Jadi Target Literasi Digital Diskominfos Provinsi Bali
BANGLI (Metrobali.com)-
Dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai penggunaan teknologi di era digital yang semakin berkembang. Maka dibutuhkan kecakapan penggunaan media sosial secara bijak dan cerdas, termasuk kemampuan tentang berbagai strategi dan teknik dalam menggunakan media sosial untuk tujuan meningkatkan ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi Bali bersama Dinas Komunikasi Informasi dan statistik Kabupaten Bangli dengan mengajak Tim Penggerak PKK Kabupaten Bangli dan Darma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Bangli melaksanakan Literasi Digital dengan tema “Memanfaatkan Medsos Untuk Menambah Penghasilan”. Literasi yang dibuka secara resmi oleh sekretaris Dinas Kominfosan Kab. Bangli tersebut dilaksanakan di Ruang Rapat gedung Bhukti Mukti Bhakti Kantor Bupati Bangli Rabu, (6/11/24).
Ida Bagus Ketut Agung Ludra selaku moderator Literasi digital dengan narasumber, I Wayan Adi Karnawa, S.Kom. Bidang Komunikasi Publik RTIK Bali dan I Komang Suartama, S.Kom. Bidang Kemitraan Dan Legal RTIK Bali
Literasi digital merupakan kemampuan untuk menggunakan teknologi digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet, dan media digital lainnya, untuk menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat, dan memanfaatkan informasi. Literasi digital juga mencakup keterampilan untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip keamanan dan privasi dalam dunia digital.
Sehingga literasi digital dianggap salah satu keterampilan yang sangat penting, sekaligus menjadi solusi untuk menghadapi masalah kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat. Pelaku usaha salah satunya UMKM di tuntut untuk memiliki kemampuan menerima sebuah informasi dan juga diimbangi dengan kemampuan untuk menelusuri dan mengidentifikasi informasi yang diterima terutama dalam bentuk digital.
Hasil studi yang dilakukan Bank Indonesia (2020) melaporkan inovasi digital telah mengubah interaksi sosial ke arah demokratisasi ekonomi, meningkatkan efisiensi karena tambahan kemampuan agen ekonomi dalam mengakses dan memanfaatkan informasi, serta memungkinkan lahirnya model bisnis, industri dan sumber pertumbuhan ekonomi baru. Interkonektivitas agen ekonomi memotong rantai distribusi barang dan jasa, mendorong sebaran informasi secara lebih merata, dan secara keseluruhan mengefisienkan aktivitas ekonomi.
Dalam sambutannya Ni Made Wiratningsih Sekretaris Diskominfosan Kabupaten Bangli, menyatakan “Kabupaten Bangli menjadi salah satu kabupaten yang berpotensi menghasilkan sebuah produk atau usaha untuk membantu perekonomian masyarakat. Untuk memastikan agar UMKM tidak kolaps, di luar bantuan dana, salah satu peluang yang diharapkan mampu mendukung mekanisme survival UMKM adalah melalui proses digitalisasi UMKM.
Para pelaku UMKM yang semula hanya memasarkan produk lewat jalur konvensional, kini dicoba dikaitkan dengan platform digital. “Di atas kertas, ketika pelaku UMKM terhubung dengan jejaring pasar melalui berbagai platform digital, peluang mereka memasarkan produk yang dihasilkan semakin terbuka”, ujarnya.