Jembrana (Metrobali.com)

 

Pemicu banjir di areal lantai 1 di Pasar Negara Bahagia langsung mendapat atensi dari pihak APG selaku penanggungjawab proyek pasar. Pihak kontraktor, Sabtu (2/11/2024) melakukan perbaikan saluran air yang tersumbat sebagai penyebab banjir.

Pengerjaan saluran air di pasar yang dulunya bernama Pasar Umum Negara (PUN) juga melibatkan Dinas PUPRPKP (Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman) Jembrana.

Fendi, Penanggungjawab APG mengatakan, bahwa peristiwa banjir di areal lantai 1 Pasar Negara Bahagia disebabkan pipa saluran air yang tersumbat sehingga air menjadi meluap.

Air hujan yang dialirkan melalui pipa pembuangan seharusnya masuk ke sumur resapan. Dari sumur resapan baru kemudian dialirkan ke sungai. “Alurnya seperti itu,” ujarnya.

Namun, sambung Fendi, kejadian (banjir) kemarin setelah dicek, ternyata pipa yang seharusnya masuk ke sumur resapan itu pecah karena dulu sempat ada pemadatan.

Karena pecah, kata dia, lama kelamaan tersumbat dan mengakibatkan air yang seharusnya masuk ke sumur resapan menjadi terhambat sehingga air meluap melalui pipa pembuangan air di lantai 1.

“Hari ini kita tindaklanjuti dengan melakukan perbaikan. Kita bongkar, pipa yang pecah kita ganti. Kita juga tambahkan pipa T untuk masuk ke sumur resapan dan pipa ke sungai sehingga bisa lancar lagi. Hari ini selesai,” tandas Fendi di temuai di areal pasar, Sabtu (2/11/2024).

Diberitakan sebelumnya, lantai 1 Pasar Negara Bahagia kebanjiran bersamaan turunnya hujan deras di wilayah Kabupaten Jembrana, Jumat (1/11/2024) siang.

Air meluap dari pipa pembuangan air dan menggenangi areal Kios A di lantai 1 khususnya di bagian timur. Bahkan air setinggi mata kaki orang dewasa masuk ke dalam kios. Kejadian tersebut berdampak pada beberapa pedagang khususnya sembako.

Dinas PUPRPKP Jembrana menerjunkan alat penyedot air guna mempercepat proses surutnya air. Sejumlah tenaga dikerahkan pihak pengelola pasar bersama pedagang dengan menggunakan ember (timba) bergotong royong menguras air dan selanjutnya di buang. (Komang Tole)