Jembrana (Metrobali.com)

 

Komisi I DPRD Jembrana, Jumat (1/11/2024) melakukan sidak ke sejumlah sekolah dan kantor perbekel/kepala desa.

Sidak pertama kali sejak dilantik, dewan menemukan sekolah dasar (SD) dalam kondisi rusak, yakni SD Negeri 2 Yehembang di Kecamatan Mendoyo.

Ketua Komisi i DPRD Jembrana,  H Sajidin mengatakan, pihak sekolah sejatinya sudah mengusulkan perbaikan sejak tahun 2019 lalu. Namun hingga sekarang tidak ada realisasi.

“Sempat diusulkan lagi tahun 2020, juga belum ada tanggapan. Kami lihat kondisi sekolah sangat memprihatinkan dan membahayakan. Ini harus segera mendapat penanganan,” ungkap Sajidin, Jumat (1/11/2024).

Ia berharap pihak dinas bisa lebih peka dan tanggap serta segera melakukan verifikasi dan kajian jika ada usulan dan proposal. “Kalau ada usulan segera lakukan kajian sehingga karena ruang kelas rusak, proses belajar mengajar menjadi terhambat,” ujarnya.

Dewan juga menyoroti kekurangan ruang kelas di SDN 2 Kaliakah, sementara jumlah siswa sangat memadai. “Ini juga harus disikapi. Ruang kelas harus ditambah sipaya proses belajar mengajar menjadi lancar,” terangnya.

Pihaknya juga menerima informasi kalau transfer dana ADD terhambat dan pencairannya sangat lamban. Bahkan rata-rata tiap desa kekurangannya sampai 20 persen.

Ia mencontohkan salah satu desa di pesisir yang seharusnya menerima dana dari Pemkab Jembrana sebesar Rp.1,9 miliar dan kenyataannya masih kurang Rp.300 juta. “Ini akan menghambat kegiatan di desa Kami harap kejadian ini tidak terulang lagi. Perencanaan dan penganggaran harus pas,” harapnya.

Dari hasil klarifikasi ke desa, pihaknya mendapatkan informasi bahwa keterlambatan transfer dana ADD karena ada beberapa desa yang mengalami keterlambatan administrasi.

Terkait beberapa permasalahan tersebut, pihaknya akan segera melaksanakan rapat koordinasi dengan instansi terkait untuk menyikapinya. Seperti sarana prasarana sekolah yang rusak dan keterlambatan transfer dana ADD. (Komang Tole).