Jembrana (Metrobali.com)

 

Hujan deras mengguyur Kabupaten Jembrana, Jumat (1/11/2024) siang membuat Pasar Negara Bahagia di Kabupaten Jembrana, Bali, kebanjiran.

Air setinggi mata kaki orang dewasa memenuhi lantai 1 areal sebelah timur di pasar yang dulunya bernama Pasar Umum Negara (PUN). Air bahkan masuk ke dalam kios pedagang. Pasar berlantai dua yang dibangun di tengah Kota Negara masih dalam tahap pemeliharaan.

Banjir diduga disebabkan saluran air yang ada di pojok selatan tidak mampu menampung air hujan sehingga meluber memenuhi areal Kios A. Banjir sempat merendam sejumlah barang dagangan yang dijual pedagang.

Safi’i (45), salah seorang pedagang sembako mengatakan air setinggi mata kaki masuk ke dalam kios dan merendam 5 sak beras dan jagung isian 25 kilogram. “Airnya setinggi mata kaki,” ujar Safi’i ditemui di pasar, Jumat (1/11/2024)

Wayan Sumaria (59), salah satu pedagang pakaian mengatakan, air dengan cepat memenuhi areal Kios A. Air meluber dari saluran air yang ada di pojok selatan bersamaan dengan turunnya hujan.

Pantauan di lapangan, untuk mengurangi genangan air, sejumlah pedagang tampak sibuk menguras air menggunakan ember dan selanjutnya dibuang ke luar. Pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jembrana juga telah mengerahkan alat penyedot air untuk mempercepat proses surutnya banjir.

Ketua Komisi III DPRD Jembrana, I Dewa Putu Merta Yasa datang langsung ke lokasi untuk mengecek dan mengetahui secara pasti penyebab banjir pasca hujan.

Ia menduga tidak adanya kesesuaian pada drainase atau saluran air sehingga mengakibatkan air hujan meluap dari dalam dan menggenangi kios-kios pedagang di Kios A.

“Bangunan bagus, tapi drainase tidak bagus, kasihan pedagangnya. Ini (bangunan) baru, hujan tidak ada satu jam sudah begini, apalagi lama,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Jembrana, I Komang Agus Adinata menduga banjir terjadi disebabkan saluran air tersumbat.

“Curah hujan memang cukup tinggi. Banjir terjadi kemungkinan ada sumbatan pada saluran pembuangan air hujan di dalam gedung,” ujar Agus Adinata ditemui di pasar, Jumat (1/11/2024).

Pihaknya saat ini tengah berupaya mencari solusi bersama APG selaku kontraktor sekaligus penanggungjawab proyek pasar. Sehingga jika terjadi hujan dikemudian hari tidak lagi terjadi banjir seperti ini. “Ini masih menjadi tanggungjawab APG selaku kontraktor pelaksana proyek pasar,” tandasnya. (Komang Tole)