Blunder Data Wisatawan De Gadjah Jadi Sorotan di Debat Pilgub Bali
Denpasar (Metrobali.com) –
Dalam debat perdana Pilgub Bali yang digelar Rabu malam (30/10/2024), Calon Gubernur Bali Nomor Urut 1 Made Muliawan Arya, atau yang dikenal sebagai De Gadjah, kembali menghadapi pertanyaan terkait kesalahan data pariwisata Bali yang sempat ia sampaikan sebelumnya. Kesalahan ini mencuat kembali ketika Calon Wakil Gubernur Bali Nomor Urut 2, Nyoman Giri Prasta, mempertanyakan keakuratan data tersebut di depan para calon pemilih dan tokoh masyarakat Bali.
Saat sesi tanya jawab, Giri Prasta mempertanyakan klaim De Gadjah yang menyebutkan bahwa terdapat 53 juta wisatawan datang ke Bali. Giri mengkritisi angka tersebut sebagai “tidak realistis” dan menyebut, “Jika memang benar ada 53 juta wisatawan, maka Pendapatan Asli Daerah (PAD) Badung akan melebihi Rp 30 triliun.”
Menanggapi kritik tersebut, De Gadjah akhirnya mengakui adanya kekeliruan dalam data yang ia sampaikan saat pertemuan sebelumnya dengan para pelaku industri pariwisata di Bali. Ia mengakui kesalahan tersebut secara terbuka dan meminta maaf kepada masyarakat Bali, mengingat bahwa kesalahan ini sempat viral di media sosial dan menjadi bahan perbincangan netizen.
“Saya mengakui bahwa saya salah dalam menyebutkan angka kunjungan wisatawan ke Bali. Kami keliru dalam data, dan saya memohon maaf atas kebingungan yang terjadi,” ujar De Gadjah dalam debat tersebut. Ia juga menambahkan bahwa kesalahan tersebut bukanlah isu substansial, sebab fokus utamanya adalah meningkatkan kualitas pariwisata Bali ketimbang sekadar kuantitas kunjungan wisatawan. Menurutnya, “Quality tourism lebih penting agar Bali tidak dipenuhi oleh wisatawan yang tidak berkualitas.”
Dalam kesempatan tersebut, Nyoman Giri Prasta juga meluruskan data resmi terkait target wisatawan untuk Bali. Ia menjelaskan bahwa Indonesia menargetkan total 14 juta wisatawan mancanegara, dengan Bali diharapkan dapat menyumbang sekitar 53% atau sekitar 7 juta wisatawan dari target nasional. Data terakhir menunjukkan Bali baru mencapai angka kunjungan sekitar 6,8 juta wisatawan.
Debat ini sekaligus membuka diskusi penting tentang pengelolaan pariwisata Bali di masa depan, terutama dalam konteks menarik wisatawan berkualitas untuk menjaga kelestarian budaya dan lingkungan Bali.
(jurnalis : Tri Widiyanti)