Jakarta, (Metrobali.com)

Yayasan Badan Dharma Dana Nasional (BDDN) usai menyelenggarakan Gala Dinner dengan tema Charity for Scholarship. Acara ini dilaksanakan di Graha Sabha Aditya, Pura Aditya Jaya Rawamangun, Jakarta Timur, pada Sabtu (26/10/2024).

Ketua Yayasan BDDN, Tri Handoko Seto menjelaskan tujuann diselenggarakannya acara ini untuk mengumpulkan dana beasiswa pendidikan bagi mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu.

“Melalui program ini, diharapkan semakin banyak anak muda Hindu yang dapat melanjutkan pendidikan tinggi tanpa hambatan biaya. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Badan Dharma Dana Nasional untuk mendukung peningkatan kualitas SDM Hindu melalui pendidikan dan pengembangan diri,” ujar Seto dalam sambutannya.

Sebagai informasi, acara Gala Dinner tersebut berhasil mengumpulkan donasi atau punia hampir mencapai Rp400 juta rupiah. Selain itu, para donatur yang hadir juga menandatangani komitmen donasi bulanan dan tahunan yang mencapai lebih dari Rp20 juta.

Hasil donasi yang terkumpul tersebut akan disalurkan sepenuhnya untuk mahasiswa Hindu yang memenuhi syarat dan layak mendapatkan beasiswa pendidikan.

Seto sempat menyinggung soal stigma bahwa masyarakat hindu sulit untuk berdonasi secara horizontal kepada sesama dalam bidang pendidikan maupun sosial.

“Saya tidak percaya dengan pendapat banyak orang bahwa umat Hindu paling sulit untuk berpunia horizontal seperti beasiswa, penguatan ekonomi, sosial kemanusiaan, dan lainnya,” ujarnya

Kendati demikian, dirinya tidak menampik bahwa memang selama ini umat Hindu sangat mudah untuk diminta berdonasi atau punia untuk hal infrastruktur pura berikut ritual keagamaan. Akan tetapi, Tri menilai hal tersebut tidak bisa menjadi sebuah kesimpulan dan terbuktikan dengan adanya partisipasi yang cukup baik dalam acara pengumpulan donasi tersebut.

“Tapi fakta empiris ini belum cukup meyakinkan saya untuk mengambil kesimpulan bahwa punia horizontal seperti beasiswa tidak laku. Itu terbukti hari ini cukup banyak donatur atau dedana yang memberikan donasinya hingga mencapai tiga ratusan juta,” tambahnya lagi.

Mantan Dirjen Bimas Hindu ini kemudian menyebut dalam ajaran Jawa ada yang disebut Pengeran katon, atau tuhan yang nampak. Sesama manusia ini yang harus dilayani. Tri menyebut hal itu sebagai cara modern melayani tuhan.

Dia kemudian menyinggung soal minimnya program punia untuk beasiswa pendidikan dan seakan sepi peminat.

“Kalau selama ini punia beasiswa tidak banyak diminati, jangan-jangan karena memang jarang dibuat programnya. Maka dari itu acara ini dibuat untuk itu,” ucapnya.

“Saya yakin umat Hindu sangat meyakini ajarannya,” imbunhya.

Seto juga mengungkapkan apresiasinya atas partisipasi para undangan yang menunjukkan kepedulian tinggi terhadap generasi penerus. Dia menyebut hal tersebut sebagai bagian investasi mewujudkan generasi muda Hindu yang dapat berdampak positif bagi umat dan bangsa Indonesia.

“Dengan bantuan yang kita berikan bersama, kita tidak hanya membentuk masa depan yang lebih baik bagi para mahasiswa, tetapi juga bentuk investasi untuk mewujudkan misi kita untuk menciptakan generasi penerus yang berprestasi dan berkontribusi pada bangsa,” ujarnya.

Gala Dinner “Charity for Scholarship” ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk bersama-sama mendukung pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak muda Hindu.

Pengurus BDDN mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta menyukseskan program ini melalui donasi, yang dapat disalurkan melalui rekening resmi Badan Dharma Dana Nasional. Setiap dukungan yang diberikan merupakan investasi jangka panjang bagi kemajuan bangsa dan umat Hindu.

“Mari berdana punia untuk kemandirian umat Hindu,” tegas Seto. (RED-MB)