Badung, (Metrobali.com)

 

Paslon Gubernur dan wakil Gubernur Bali nomor 2 Wayan Koster-Giri Prasta (Koster-Giri) hadiri acara ‘Hearing Pariwisata Bali Mau Dibawa Kemana” yang digelar GIPI Bali dan BTB, Jumat 25 Agustus 2024 di Jimbaran Grand Ballroom.

Koster-Giri mendapat jadwal pemaparan visi dan misi pada pukul 13.30 WITA. Terhitung 600 utusan dari 29 asosiasi hadir pada acara tersebut. Seperti utusan dari Asita Bali, PHRI, PAWIBA, Putri, Gahawisri, PATA, HPI, Hildiktipari dan asosiasi lainnya.

Koster-Giri memaparkan program konkret untuk pembangunan pariwisata Bali kedepan.

Wayan Koster sebagai Gubernur Bali 2018-2023, menyajikan data lengkap terkait perkembangan terkini pariwisata dan penanganan wisata Bali selama covid-19 hingga pulih dan kini melebihi kunjungan normal tahun 2019. Koster juga menampilkan data statistik berupa tabel, grafik, dan teks.

Pemaparan penuh data dan program konkret mendapat pujian dari moderator Yoke Darmawan, dan pelaku pariwisata yang hadir. Ketika sesi interaktif, para penanya memuji pemaparan Koster dan Giri yang lengkap dan penuh data, statistik dan grafik.

Koster dan Giri juga mengaku siap bersinergi dengan para pelaku pariwisata. Terhitung sebanyak 1,2 juta pekerja pariwisata di Bali yang kini berada dibawah perusahaan-perusahan yang tergabung dalam GIPI Bali dan BTB. Mereka butuh perhatian terkait kesejahteraan.

“Kita samakan persepsi, pariwisata itu masa depan paling real untuk kita di Bali. Ketika saya DPR RI, saya selalu mendukung pembangunan infrastruktur yang mengakses ke destinasi pariwisata. Jika tuntas dikerjakan pasti pendapatan daerah asli daerah akan naik dari pariwisata,” kata Koster dalam acara Hearing Pariwisata Bali Mau dibawa kemana, Jumat 25 Oktober 2024.

Koster menjelaskan, hal utama yang paling cepat mengubah ekonomi adalah pariwisata. Pariwisata tak akan habis seperti potensi alam lain.

“Sekarang tinggal butuh komitmen, kepemimpinan yang tegas dan berani, serta regulasi yang baik dalam tatanan budaya. Untuk itu, pemerintah provinsi dan daerah-daerah serta stakeholder pariwisata harus berjalan bareng dan pemikiran sama,” jelasnya.

Koster mengatakan dampak ekonomi yang dirasakan dari komitmen itu tentu semua krama Bali terutama pelaku pariwisata.

“Dampak ekonominya ya pelaku pariwisata dan masyarakat yang rasa. Jika semua komitmen sama-sama bangun pariwisata Bali,” jelasnya.

Koster-Giri berkomitmen akan melibatkan stakeholder pariwisata dalam membangun pariwisata dan mengawasinya secara bersama.

“Sudah pasti. Akan ada kelompok ahli (pokli) dari pelaku pariwisata Bali dan sinergitas dalam merumuskan kebijakan, serta pengawasan secara bersama,” katanya.

Sementara, Giri Prasta mengatakan percaya diri membangun Bali karena telah bertatap muka langsung dengan stakeholder pariwisata Bali dalam acara ini. Bupati Badung dua ini periode mengajak stakeholder pariwisata bekerja sama membangun Bali.

“Saya merasa percaya diri karena bisa hadir dan sampaikan tentang pariwisata di sini,” katanya.

Giri menyampaikan beberapa poin komitmen bersama pelaku pariwisata Bali jika Koster-Giri diberikan mandat pimpin Bali. Seperti Koster-Giri akan pastikan infrastruktur semua stakeholder akan jalankan semua dengan baik.

Mempromosikan pariwisata Bali bersama stakeholder pariwisata dengan anggaran pemerintah setiap tahun. Kemudian, dana operasional stakeholder setiap wilayah akan Koster-Giri bantu.

“Kami ingin membangun Bali bersama sama dengan stakeholder pariwisata. Kita semua lahir, hidup dan matinya di Bali. Jadi harus bersama membangun Bali,” katanya.

1,2 Juta Pekerja Pariwisata

Ketua GIPI Bali IB Agung Partha Adnyana, mengapresiasi kedua paslon yang hadir pada Hearing Pariwisata Bali Mau dibawa kemana yang digagas GIPI Bali dan BTB beserta stakeholder pariwisata.

“Kedua paslon tampil baik. Petahana (Koster-Giri) sudah paham kondisi Bali, dan pariwisata Bali. Mereka sudah paham. Maping Bali sudah dilakukan. Paslon dua dengan gamblang menjelaskan apa yang harus dilakukan mereka sudah paham. Mereka sudah pegang data jadi sangat gampang mengkombinasikan semua,” jelasnya.

Sedangkan, paslon nomor satu, seperti kelihatan meraba-raba, tapi memaparkan akan ada perubahan dari pusat dan sebagainya. Itu juga jadi peluang- peluang pariwisata di Bali.

“Soal komitmen sinergitas antara para paslon dan pelaku pariwisata, kita lihat pelaku pariwisata kurang lebih 1,2 juta orang. Itu garansi kita, belum keluarga mereka,” katanya.

IB Agung Partha Adnyana menjelaskan, garansi pelaku pariwisata sangatlah besar. Nilai tukar yang besar, karena para pekerja pariwisata juga bisa memilih.

“Ini (Pekerja pariwisata) harus diperhatikan, nggak usah lihat asosiasi nya tapi pekerjanya. Kami berikan kebebasan pekerja memilih. Sekarang paslon harus berkomitmen dengan janjinya untuk 1,2 juta pekerja pariwisata di Bali,” katanya.(Rls)