Buleleng, (Metrobali.com)

Pasca terpilihnya Anak Agung Ketut Widia Putra sebagai Ketua Pengurus Kabupaten (Pengkab) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Buleleng melalui Musyawarah Kabupaten Pengkab PBSI Buleleng pada bulan Juli 2024 lalu, selanjutnya ditindak lanjuti dengan upacara pengukuhannya atau pelantikan pada Rabu (23/10/2024) di ruang rapat KONI Buleleng Jalan Udayana Singaraja. Artinya dengan pengukuhan ini, secara resmi Anak Agung Ketut Widia Putra menakhodai Pengkab PBSI Buleleng periode 2024-2028 menggantikan alm. Gede Darmawan.

Pengukuhan pengurus PBSI Buleleng periode 2024-2028 dilakukan langsung oleh Ketua Umum Pengprov PBSI Bali Wayan Winurjaya bersama jajaran, dengan disaksikan Wakil Ketua III KONI Buleleng I Putu Nova Anita Putra bersama Sekretaris Umum KONI Buleleng Wayan Merta.

Agung Widia Putra menyampaikan ucapan rasa terimakasihnya atas kepercayaan dan pelantikan kepengurusan PBSI Buleleng periode 2024-2028.

Menurut dia, program prioritas yang akan dilaksanakan adalah membenahi organisasi, agar lebih solid dalam bekerja, serta memiliki orientasi yang sama dalam memajukan perbulutangkisan khususnya di Buleleng.

“Kami akan menata kembali, baik itu menyangkut pelatihannya, training centre (TC), atlet dan klubnya serta tetap berkoordinasi dengan Pengprov PBSI Bali. Dan juga sesuai arahan dari Ketum Pengprov PBSI Bali terkait kejuaran atau event-event yang sudah memadai, baik di Buleleng, tingkat Nasional bahkan Internasional,” terangnya.

Menyangkut masalah mengadakan kejuaran dalam waktu dekat ini, ia menegaskan akan mengupayakan event terdekat setelah Pilkada serentak tahun ini.

”Tahun 2024 ini adalah tahun politik kurang etis menggelar event, mungkin kita upayakan diawal Tahun 2025 mendatang,” tegasnya

Sementara itu Ketum Pengprov PBSI Bali Wayan Winurjaya mengatakan kemajuan sebuah olahraga tidak lepas dari asas good government, transparansi, responsibility, akuntabilitas dan fasilitas yang memadai. Dimana dalam hal ini, Buleleng layak menggelar kejuaran Nasional bahkan setingkat BWF dengan keberadaan GOR Undiksha di Jinangdalem yang representatif untuk kejuaraan setingkat WBF.

”Srtelah melihat video GOR Undiksha, saya rasa Buleleng layak menggelar kejuaraan WBF. Apalagi potensi atau gambaran atlet-atlet Buleleng cukup mumpuni, mulai usia dini Kevin Putra Juara 3 Sirnas, atlet PON Komang Cahya dan banyak lagi potensi besar atlet yang lahir di Buleleng, begiru juga potensi pelatihnya,” ungkapnya.

Iapun menyebut dilakukan pendataan klub-klub yang ada di Buleleng, untuk dibuatkan Surat Keputusan PBSI dengan diketahui Ketua KONI Buleleng.

“Hal ini penting, mengingat selain menjaring potensi para atlet dari klub berprestasi, juga ada klub kreasi yang bisa menggelar kejuaran kelompok umur. Disamping itu klub-klub tersebut memiliki hak suara jika ada muskab. Dan kami berharap seluruh klub, pengurus PBSI solid untuk memajukan olahraga Badminton ini,” tutup Ketum Winujaya. GS