Badung (Metrobali.com) –

Seorang warga negara Malaysia, Lim Pei Yu (31), ditemukan meninggal dunia di kolam renang Villa Melrose, Banjar Tegal Gundul, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung. Korban diduga tenggelam setelah berenang di kolam tersebut pada Minggu malam, 20 Oktober 2024. Kejadian ini terjadi usai korban dan teman-temannya menghabiskan waktu di Finns Beach Club.

Kasi Humas Polres Badung Ipda I Putu Sukarma menjelaskan kronologis Kejadian tersebut. Dimana, menurut keterangan saksi, Andi Goh Teck Hou (32), korban bersama lima orang teman, termasuk dirinya, menginap di Villa Melrose untuk liburan sejak Jumat, 18 Oktober 2024. Pada hari Minggu, 20 Oktober 2024, sekitar pukul 17.00-21.15 WITA.

“Mereka menikmati minuman di Finns Beach Club sebelum kembali ke villa. Sesampainya di villa, Lim Pei Yu langsung berenang di kolam dengan kedalaman 2 meter,” jelasnya dikonfirmasi Senin (21/10/2024).

Sekitar pukul 21.30 WITA, saksi Andi menyadari bahwa korban tidak bersuara dari dalam kolam. Ia segera meminta temannya, Goh Chia Yee (29), untuk memeriksa keadaan korban. Goh menemukan korban sudah mengapung di kolam renang. Mereka berdua mencoba memberikan pertolongan pertama dengan melakukan resusitasi jantung paru (CPR), namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Korban kemudian dibawa menggunakan Grab motor menuju klinik The Medical di Pantai Berawa.

Di klinik The Medical, dr. Anjeli memeriksa kondisi korban, pemeriksaan Elektrokardiogram (EKG) dilakukan untuk memeriksa aktivitas jantung, namun tidak ada tanda-tanda kelistrikan dari jantung.

“Korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 22.00 WITA. Berdasarkan pemeriksaan, sudah ada lebam mayat di bagian lutut bawah dan pupil mata korban telah mengalami dilatasi,” terangnya.

Kanit Reskrim Polsek Kuta Utara AKP I Made Mangku Bunciana, S.H., M.H. segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Villa Melrose.

Kolam renang tempat korban ditemukan memiliki lebar 3 meter, panjang 4 meter, dan kedalaman 2 meter.

“Kami menemukan muntahan korban yang bercampur dengan makanan dan alkohol di sekitar lokasi,” ungkap Bunciana.

Berdasarkan hasil pemeriksaan identifikasi, tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, namun ada bekas muntahan dari mulut korban.

Pihaknya mengaku telah memasang garis polisi di sekitar TKP dan meminta keterangan dari saksi-saksi yang berada di lokasi saat kejadian.

 

(jurnalis : Tri Widiyanti)