Foto: Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bali, Nengah Yasa Adi Susanto yang akrab disapa Bro Adi.

Denpasar (Metrobali.com)-

Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil sejumlah tokoh yang diproyeksikan untuk menjadi calon menteri, wakil menteri, dan kepala badan dalam kabinetnya yang akan datang. Pertemuan dengan para tokoh ini dilakukan di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, pada 14-15 Oktober 2024.

Prabowo juga memberikan pembekalan kepada beberapa tokoh yang diperkirakan akan mengisi posisi menteri dalam kabinetnya. Acara tersebut digelar di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor. Beberapa kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga masuk dalam radar Prabowo untuk menempati posisi strategis sebagai menteri atau wakil menteri. Nama-nama yang mencuat antara lain Raja Juli Antoni, Giring Ganesha, dan Isyana Bagoes Oka.

Raja Juli Antoni, Sekretaris Jenderal PSI, menjadi salah satu tokoh yang diundang ke kediaman Prabowo. Ia disebut-sebut akan menempati posisi Menteri Kehutanan, setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang di pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Giring Ganesha, anggota Dewan Pembina PSI, juga dipanggil ke kediaman Prabowo dan diperkirakan akan menduduki posisi wakil menteri atau kepala badan di pemerintahan Prabowo-Gibran. Sebelum terjun ke politik, Giring merupakan vokalis band Nidji dan menjabat sebagai Ketua Umum PSI sejak 2021 sebelum akhirnya digantikan oleh Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI.

Selain itu, Isyana Bagoes Oka, politisi PSI yang memiliki latar belakang jurnalis, juga mendapat perhatian setelah hadir di kediaman Prabowo. Isyana, yang kini berusia 44 tahun, merupakan lulusan Hubungan Internasional Universitas Indonesia dan pernah berkarier sebagai jurnalis sebelum memutuskan terjun ke politik. Ia saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Pembina PSI.

Selain Isyana, putri daerah Bali lainnya yang dikabarkan akan mendapatkan posisi di kabinet adalah Ni Luh Puspa, yang juga memiliki latar belakang sebagai jurnalis.

Menanggapi 3 kader terbarik PSI yang dipanggil Prabowo, Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bali, Nengah Yasa Adi Susanto yang akrab disapa Bro Adi, menyatakan apresiasi atas rencana Prabowo menempatkan kader PSI dalam jajaran menteri dan wakil menteri. PSI, sebagai salah satu partai pendukung dalam Pilpres lalu, menganggap penunjukan ini sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka, dan siap mendukung kebijakan serta program pemerintahan Prabowo-Gibran selama lima tahun ke depan.

“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo dan tentunya PSI akan senantiasa tegak lurus dengan Prabowo-Gibran sampai 5 tahun ke depan. Kita akan support terus kebijakan-kebijakan dan program-program yang direncanakan untuk dieksekusi setelah beliau dilantik pada tanggal 20 Oktober 2024,” ujar Bro Adi.

Lebih lanjut Bro Adi juga menyampaikan apresiasinya terhadap pasangan Prabowo-Gibran yang memberikan kesempatan bagi kader-kader muda PSI untuk berperan dalam pemerintahan periode 2024-2029. “Jadi sekali lagi kami mengapresiasi pasangan Prabowo-Gibran ini yang memberikan ruang bagi anak-anak muda kita di PSI untuk membantu beliau dalam kepemimpinan periode 2024-2029,” kata politisi PSI yang juga maju sebagai Calon Wakil Walikota Denpasar itu.

Bro Adi mengungkapkan bahwa tiga kader PSI yang dipanggil oleh Prabowo adalah Raja Juli Antoni, Giring Ganesha, dan Isyana Bagoes Oka. Giring saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Pembina, Raja Juli Antoni adalah Sekretaris Jenderal PSI, dan Isyana Bagoes Oka juga merupakan anggota Dewan Pembina. Menurutnya, ketiga tokoh ini memiliki kapasitas yang memadai untuk mendapat kepercayaan dari Prabowo. Ia menegaskan bahwa Prabowo pasti mempertimbangkan profil dan kapasitas calon-calon tersebut melalui tim yang dibentuk, sehingga yakin bahwa mereka layak untuk diberi mandat dalam pemerintahan mendatang.

“Artinya Pak Prabowo dengan banyak pertimbangan, baik melalui tim yang beliau bentuk, tentunya juga akan melihat profile dari masing-masing calon itu yang nantinya akan membantu beliau. Saya yakin mereka punya kapasitas yang mumpuni, kalau tidak mumpuni tidak mungkin diberikan mandat nanti oleh Pak Prabowo,” ungkap Bro Adi.

Bro Adi kemudian menggarisbawahi pengalaman Raja Juli Antoni yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR-BPN) serta sempat dipercaya oleh Presiden Jokowi sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Ketua Otorita Ibu Kota Negara (IKN). Selain itu, Raja Juli memiliki latar belakang pendidikan yang sangat baik dengan gelar PhD dari luar negeri serta pengalaman organisasi yang luas, termasuk di Muhammadiyah. Menurutnya, kombinasi pengalaman dan kapasitas tersebut menjadikan Raja Juli sangat layak untuk menduduki posisi strategis di kabinet mendatang.

“Jadi beliau punya pengalaman, di samping latar belakang pendidikan juga, Phd, di luar negeri juga. Jadi pengalaman organisasi juga banyak, di Muhammadiyah dan tentunya kapasitas beliau sangat bagus,” tutur politisi PSI asal Desa Bugbug, Karangasem tapi sudah puluhan tahun menetap di Denpasar dan sudah 25 tahun ber-KTP Denpasar.

Bro Adi menambahkan, keputusan mengenai komposisi menteri oleh Prabowo-Gibran pasti mempertimbangkan berbagai aspek dan menerima banyak masukan. Ia berpendapat bahwa fokus tidak hanya pada jumlah menteri, tetapi juga pada tantangan besar yang dihadapi dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Bro Adi yakin bahwa Prabowo dan Gibran telah memikirkan keputusan ini dengan matang, dan mungkin akan ada lebih banyak pembantu untuk menghadapi berbagai tantangan dalam mewujudkan cita-cita tersebut. Ia mencatat bahwa meskipun banyak infrastruktur telah dibangun di era kepemimpinan Jokowi, pencapaian visi Indonesia Emas 2045 tetap memerlukan upaya yang signifikan dan strategis.

“Kalau infrastruktur di zamannya Pak Jokowi sudah banyak dikerjakan, sekarang ini 2045 bagaimana kita mewujudkan Indonesia  Emas,” tegasnya.

Bro Adi kemudian menggarisbawahi pentingnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Ia menyatakan bahwa visi Presiden terpilih untuk membangun Indonesia menuju Indonesia Emas 2045 akan menjadi landasan yang kuat untuk pemerintahan mendatang. Menurutnya, perlu ada kerangka kerja yang jelas untuk mencapai tujuan tersebut.

Ia juga meyakini bahwa alasan di balik pembentukan komposisi kementerian yang lebih banyak oleh Prabowo-Gibran bukanlah untuk pemborosan anggaran, tetapi untuk mendukung visi dan misi yang ditetapkan dalam mencapai Indonesia Emas 2045.

“Prabowo-Gibran ini membuat komposisi kementerian yang lumayan gemuk bukan untuk pemborosan anggaran, tetapi kita berbicara adalah tujuan daripada visi-misi daripada Prabowo-Gibran ini untuk menuju Indonesia Emas. Dan itu sih, kalau menurut pandangan saya,” tutur Bro Adi.

Lebih lanjut Bro Adi mengungkapkan bahwa tantangan yang dihadapi dalam mencapai Indonesia Emas 2045 sangat berbeda dibandingkan dengan era pemerintahan Jokowi. Ia mencatat bahwa selama kepemimpinan Jokowi, banyak infrastruktur telah dibangun, yang menjadi fondasi untuk dilanjutkan oleh Prabowo.

Dengan melanjutkan pembangunan ini, diharapkan dalam sepuluh tahun ke depan, tanpa adanya halangan, proses menuju Indonesia Emas akan menjadi lebih mudah. Bro Adi menyebutkan bahwa “medan perang” dan tantangan yang dihadapi saat ini memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga pendekatan yang diambil juga perlu disesuaikan.

“Kalau di zamannya Pak Jokowi kan infrastruktur semua sudah dilakukan. Itu sebagai estafet juga kemudian dilanjutkan oleh Pak Prabowo dan untuk berikutnya setelah 10 tahun, kalau kita anggap tidak ada halangan, tentunya akan memudahkan menuju tangga Indonesia Emas,” pungkasnya. (wid)