Foto: Paslon ABDI siap mengikuti Debat perdana Pilwali Denpasar pada Sabtu 19 Oktober 2024 di Hotel Prama Sanur Beach Bali.

Denpasar (Metrobali.com)-

Langit Denpasar merangkai sebuah cerita baru. Sabtu, 19 Oktober 2024, menjadi momen penting ketika pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar, Gede Ngurah Ambara Putra dan I Nengah Yasa Adi Susanto, atau yang akrab dikenal sebagai ABDI, melangkah mantap menuju panggung debat perdana Pilwali Denpasar.

Hotel Prama Sanur Beach akan menjadi saksi pertempuran gagasan ini, di mana ABDI berhadapan dengan lawannya, petahana IGN Jaya Negara dan Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya Wibawa), untuk memenangkan hati warga Denpasar.

I Nengah Yasa Adi Susanto yang merupakan Calon Wakil Walikota Denpasar dari Paslon ABDI, menyampaikan bahwa persiapan debat dilakukan dengan sederhana. “Kita mengalir saja, nggak ada yang istimewa. Ini soal menyampaikan visi misi program serta adu gagasan, bukan ajang adu atau pamer kehebatan apalagi saling menjatuhkan. Jadi kita mengalir saja sesuai dengan fakta di lapangan,” tegas politisi yang akrab disapa Bro Adi itu.

Debat kali ini membawa tema besar “Dinamika dan Tantangan Denpasar Menuju Smart City”, dengan enam subtema yang sudah dipelajari oleh paslon ABDI, mulai dari transportasi, digitalisasi ekonomi, hingga pariwisata. Setiap segmen akan membuka ruang bagi para calon untuk bertanya, menjawab, dan menyampaikan penutupan, semuanya dengan tujuan tunggal: membangun masa depan Denpasar.

Dari enam subtema yang ada, Bro Adi mengungkapkan bahwa ABDI akan membahas kondisi Kota Denpasar yang menurutnya sangat memerlukan perhatian. Ia menjelaskan bahwa ABDI telah membagi tugas dalam persiapan debat untuk menentukan siapa yang akan berbicara terlebih dahulu dan siapa yang akan melengkapi, sehingga semua dapat berjalan lancar tanpa masalah.

“Nanti kita tinggal berbagi peran saja siapa yang ngomong duluan, siapa yang melengkapi, dan sebagainya. Tidak ada masalah sih,” kata Bro Adi yang juga Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bali itu.

“Kami nggak akan banyak basa-basi. Kita bicarakan apa adanya. Yang penting, ide-ide solutif yang bisa langsung dieksekusi. Itulah yang kami bawa,” ujar Bro Adi dengan penuh optimisme.

Dengan hati yang tenang, Bro Adi menekankan pentingnya berbicara berdasarkan fakta. “Debat ini bukan ajang saling menuding. Ini kesempatan bagi kita untuk menyampaikan apa yang benar-benar terjadi di Denpasar, biar masyarakat tahu apa yang sudah dan belum dilakukan,” ujarnya. Menurutnya, jujur pada kenyataan adalah jalan untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat. Fakta, bukan fitnah.

Terkait dengan lawan debat yang merupakan petahana, Bro Adi menegaskan bahwa Paket ABDI akan menyampaikan fakta-fakta yang terjadi di Denpasar. Ia menjelaskan bahwa penting untuk menyampaikan informasi yang akurat mengenai situasi saat ini agar masyarakat mendapatkan pemahaman yang jelas. Bro Adi menilai bahwa ajang debat adalah kesempatan untuk mengungkapkan fakta, terutama mengenai apa yang telah dilakukan oleh petahana selama menjabat.

“Jadi kalau kami kebetulan belum menjabat, kan belum melakukan apa-apa. Jadi kan nanti debat itu adalah mengungkapkan yang sebenarnya, jangan juga membuat penyampaian pernyataan yang tidak berdasarkan fakta. Itu namanya fitnah,” ujarnya.

Menurut Bro Adi, ajang debat adalah kesempatan untuk menyampaikan visi misi dan fakta yang ada tanpa mengubah atau mengurangi informasi. Ia menyatakan bahwa penting untuk mencerminkan apa yang sebenarnya terjadi di masyarakat, tanpa memojokkan pemimpin sebelumnya tanpa dasar yang jelas.

Bro Adi berpendapat bahwa masyarakat perlu mengetahui apa yang telah dilakukan oleh pemimpin sebelumnya dan apa yang belum dilaksanakan. Dengan demikian, mereka dapat memahami situasi dengan lebih baik.

“Makanya saya bilang tidak ada persiapan khusus. Kita hanya mengalir, mengalir saja sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan. Dan tentu ada solusi-solusi, ide-ide segar, ide-ide yang solutif yang bisa dieksekusi, termasuk dengan kekuatan satu jalur,” pungkas Bro Adi.

Laga debat ini bukan sekadar pertunjukan, melainkan kesempatan untuk menyulut harapan baru bagi Denpasar. ABDI datang dengan keyakinan bahwa ide besar harus dilandasi kenyataan, dan dari sana, sebuah perubahan akan lahir. (wid)