Foto: Anggota DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih (Demer).

Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota DPR RI Dapil Bali yang sudah lima periode sebagai wakil rakyat Bali di pusat, Gde Sumarjaya Linggih, yang akrab disapa Demer, mengungkapkan misi terbesarnya untuk Bali ke depan. Salah satu misi terbesar Demer ke depan adalah mengawal pembangunan Bandara Bali Utara. Untuk mewujudkan itu Demer mengaku akan terus menjalin komunikasi intensif dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto yang akan dilantik 20 Oktober 2024 ini.

” Pasti pembangunan Bandara Bali Utara akan saya kawal terus dan komunikasikan langsung ke Bapak Presiden Prabowo karena saya melihat itulah percepatan untuk bisa menyeimbangkan dan memberikan lapangan kerja yang lebih banyak untuk wilayah utara, wilayah timur, termasuk wilayah tengah, Bangli sendiri,” kata Demer belum lama ini.

Anggota Fraksi Golkar DPR RI ini berkomitmen untuk terus mendukung proyek Bandara Bali Utara tersebut, karena ia percaya bahwa bandara baru akan menjadi langkah penting dalam percepatan pembangunan dan pemerataan ekonomi di Pulau Dewata.

Kehadiran bandara baru ini diyakini akan membantu menyeimbangkan perkembangan pembangunan Bali dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja, tidak hanya di wilayah utara, tetapi juga di wilayah timur dan tengah, termasuk Bangli. Hal itu juga diharapkan dapat mengurangi gini rasio atau kesenjangan antara si kaya dan si miskin.

Wakil rakyat berlatar belakang pengusaha sukses dan mantan Ketua Umum Kadin Bali itu menyatakan bahwa pembangunan bandara merupakan salah satu cara tercepat untuk memajukan perekonomian, baik di Bali maupun di tempat lain. Ia mengungkapkan bahwa ketika bandara dibangun di Bali Selatan, wilayah tersebut mulai berkembang pesat.

Demer juga menekankan bahwa meskipun wilayah utara memiliki pelabuhan laut, kehadiran bandara di sana akan menjadi faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya bandara, diharapkan akan muncul banyak hotel baru, yang pada gilirannya akan menyerap banyak tenaga kerja.

“Nah, nanti kalau ada bandara udara lagi di utara, tentu ini akan mengimbangi. Maka akan tumbuh, hotel-hotel akan tumbuh pasti. Begitu mulai airport, hotel udah mulai pasti bikin hotel. Artinya apa? Tenaga kerja terserap, bahan baku, pertanian, semua terserap di situ, karena udah mulai akan ada tamu-tamu di hotel itu,” ujar wakil rakyat yang dikenal getol membantu pemberdayaan UMKM Bali itu.

Demer kemudian mengingatkan pentingnya berpikir strategis mengenai masa depan Bali. Ia mencatat bahwa Bali memiliki kesamaan dengan daerah lain, seperti Lombok dan pulau-pulau di wilayah timur Indonesia, di mana sumber daya alam seperti tambang tidak tersedia. Oleh karena itu, untuk memastikan kelangsungan hidup ekonomi Bali, penting untuk menarik lebih banyak wisatawan.

Demer menegaskan bahwa jika Bali tidak mengambil langkah-langkah untuk berkembang, maka tidak ada perbedaan antara Bali dan pulau-pulau lain, karena kondisi geografisnya serupa.

“Bahkan sebenarnya secara pemandangan nggak lebih bagus dari yang Lombok. Ada danau tiga warna, kita nggak ada danau tiga warna. Pasir? Pasir putih yang kayak merica itu kita nggak punya. Kita hanya pasir putih biasa aja di Kuta ini,” pungkas politisi Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng itu. (wid)