TPST Mangkrak! Denpasar di Bawah Bayang-Bayang Sampah: ABDI Tawarkan Solusi Baru Tiru Singapura Tuntaskan Masalah Sampah
Foto: Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar nomor urut 1 Gede Ngurah Ambara Putra dan I Nengah Yasa Adi Susanto (Paslon ABDI) siap menuntaskan masalah sampah di Denpasar.
Denpasar (Metrobali.com)-
Dalam diam yang gelisah, Denpasar tenggelam dalam masalah yang tak kunjung usai yakni sampah. Di bawah kepemimpinan Walikota Denpasar IGN Jaya Negara dan Wakilnya Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya Wibawa) janji-janji untuk menuntaskan darurat sampah ini seakan hanyut terbawa arus deras ketidakmampuan dan ketidakpastian.
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang pernah digadang-gadang menjadi solusi yang berdiri di sejumlah titik strategis seperti Kesiman Kertalangu Denpasar Timur dan Padangsambian Kaja Denpasar Barat kini justru tidak optimal, berubah menjadi sarang masalah baru. Bukan hanya gagal beroperasi sesuai rencana, TPST ini juga sempat memicu penolakan keras dari warga setempat, menciptakan potensi konflik sosial yang kian meruncing.
Pada pertengahan September 2024, Pemerintah Kota Denpasar akhirnya menyerah. TPST di Kesiman Kertalangu dan Padangsambian Kaja ditutup sepenuhnya. PT Bali Citra Metro Plasma Power (Bali CMPP), perusahaan yang diberi tanggung jawab untuk mengelola sampah, tak mampu memenuhi komitmen mereka meski sudah diberikan peringatan. Sampah yang menumpuk kini menjadi benang kusut yang sulit terurai, membawa kota ini pada ambang krisis lingkungan yang nyata.
Namun di tengah kegelapan ini, ada secercah harapan. Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar nomor urut 1 Gede Ngurah Ambara Putra dan I Nengah Yasa Adi Susanto dalam Pilwali Denpasar 2024 yang dikenal dengan sebutan Paslon ABDI tampil membawa komitmen perubahan dan pembaharuan nyata. Paket ABDI, begitu mereka dikenal, datang dengan visi yang segar dan penuh keberanian untuk menyelesaikan masalah yang telah lama menggerogoti ibu kota Provinsi Bali ini.
Dalam komitmen serius mereka menuntaskan persoalan sampah di Denpasar, ABDI meniru pendekatan yang terbukti berhasil di negara tetangga yakni Singapura. Paket ABDI menegaskan, bahwa Denpasar membutuhkan pendekatan baru dalam menangani masalah sampah.
Mereka akan mencontoh keberhasilan Singapura, negara pulau yang berhasil menaklukkan persoalan limbahnya dengan inovasi dan disiplin. “Kalau kita mampu meniru apa yang dilakukan di Singapura tentu kami yakin masalah sampah di Denpasar ini selesai,” tegas Ambara saat berbicara dalam acara Temu Wirasa Paslon ABDI dengan pengurus dan kader NasDem Kota Denpasar di Gedung DPW Partai NasDem Bali pada Minggu sore 12 Oktober 2024.
Salah satu solusi konkret yang ditawarkan adalah sistem pengelolaan sampah berbasis teknologi tinggi dan edukasi publik. ABDI berencana untuk mengadopsi metode pengolahan limbah dengan insinerator modern yang mampu mengubah sampah menjadi energi. Teknologi ini telah terbukti sukses di Singapura dalam mengurangi volume sampah hingga 90%, sekaligus menghasilkan listrik bagi kota.
Kedua, ABDI juga akan menggiatkan program edukasi lingkungan di tingkat keluarga, menanamkan kesadaran dari rumah ke rumah, agar warga dapat memilah sampah sejak awal. ABDI percaya bahwa solusi sampah bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi juga tentang perubahan perilaku kolektif masyarakat.
Mereka berencana menerapkan kebijakan ketat dalam pemilahan sampah di sumbernya, serta mendorong warga untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Warga akan diberikan apresiasi atas kesadaran kolektif mereka melalukan pemilahan sampah dan daur ulang sampah.
“Kita kuatkan aturan-aturan yang bisa menyelesaikan masalah sampah. Dan kita berikan apresiasi kepada warga yang memilah sampah dari rumahnya. Kalau sampah sudah dipilah tentu ada manfaatnya. Yang sampah anorganik bisa diolah menjadi berbagai produk turunan begitu juga sampah organik bisa menjadi pupuk dan sebagainya,” ujar Ambara yang juga pernah menjabat sebagai Anggota DPD RI Perwakilan Bali ini.
Selain itu, paket ABDI berencana mengoptimalkan sistem daur ulang dengan memperkenalkan skema insentif bagi warga yang aktif memilah dan mendaur ulang sampahnya. Dengan cara ini, ABDI berharap bisa menumbuhkan budaya baru di Denpasar budaya cinta lingkungan yang nyata.
Dalam visi misi dan program ABDI, mereka berkomitmen menjadikan Denpasar bukan hanya bersih dari sampah, tetapi juga menjadi kota yang ramah lingkungan, dengan warganya yang lebih sadar akan pentingnya menjaga bumi.
Janji ini tentu terdengar manis, tapi apakah akan terwujud? Warga Denpasar kini menanti dengan harapan, sementara tumpukan sampah tetap menjadi saksi bisu dari kebijakan yang telah gagal.
Di saat kota ini dikepung masalah sampah, hadirnya ABDI adalah harapan yang menawarkan napas baru. Denpasar mungkin masih terjebak dalam pusaran krisis limbah, tetapi dengan keberanian dan inovasi, mereka percaya bahwa Denpasar bisa menjadi kota yang bersih dan lestari, seperti angan yang pernah ada di masa lalu. Harapan itu, kini hidup kembali. (dan)