Foto: Paslon ABDI menyerap aspirasi pedagang di Pasar Tegal Harum, Denpasar Barat.

Denpasar (Metrobali.com)-

Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar nomor urut 1, Gede Ngurah Ambara Putra dan I Nengah Yasa Adi Susanto, yang akrab disapa Paslon ABDI, turun langsung ke Pasar Tegal Harum, Denpasar Barat, pada Senin, 14 Oktober 2024. Dalam suasana pagi yang riuh, langkah mereka menapaki lorong-lorong pasar yang dipenuhi hiruk-pikuk para pedagang dan pembeli.

Ambara dan Adi “ABDI” menyapa para pedagang dengan senyum hangat, mendengarkan setiap keluhan dan harapan yang tersimpan dalam hati mereka. “Harga kebutuhan pokok terus naik, pembeli semakin sedikit,” keluh seorang pedagang sayur, yang hanya berharap rezekinya tak semakin seret. Paslon ABDI, dengan penuh perhatian, menyerap aspirasi itu, mencatat setiap detil yang disampaikan.

Saat berbincang tentang Pilgub Bali, banyak pedagang menyebut nama Made Muliawan Arya alias De Gadjah, sosok yang mereka kenal lewat Paket Mulia-PAS. Namun Ambara dengan yakin menanggapi, “Jika mereka sudah mengenal Paket Mulia-PAS, tentu akan mengenal ABDI juga. Kita berada di jalur yang sama, tanpa drama,” ucapnya dengan senyum penuh percaya diri.

 

Tak hanya soal harga yang menguras kantong, pedagang di Pasar Tegal Harum juga mengeluhkan akses jalan yang sering macet karena tidak adanya jalan tembus. Bagi Ambara, ini adalah masalah yang perlu diselesaikan dengan bijak. Ia berjanji akan meninjau kembali perencanaan jalan tersebut jika terpilih memimpin Denpasar.

“Yang penting, pembaruan di pasar ini harus sesuai dengan kemampuan para pedagang. Jangan sampai pasarnya diperbarui, tapi mereka tak mampu menyewa,” jelasnya.

Di tengah riuh pasar yang kembali bergeliat, harapan tergantung di wajah para pedagang. Kehadiran Paslon ABDI seakan membawa secercah harapan baru. Bagi mereka, suara yang diberikan nanti di TPS adalah tanda keyakinan untuk perubahan. “Kami akan datang ke TPS,” ucap seorang pedagang dengan senyum optimis.

Suara-suara kecil dari pasar ini, kelak bisa jadi penentu arah baru bagi Kota Denpasar, tempat ribuan langkah mencari nafkah. (wid)