Denpasar (Metrobali.com) –

Kebakaran hebat melanda sebuah gudang rongsokan di Jalan Pura Banyu Kuning, Banjar Baru Bolong, Padangsambian, Denpasar Barat, pada Selasa (15/10) dini hari. Insiden ini terjadi sekitar pukul 01.56 WITA, menghanguskan lahan seluas 25 are yang dihuni oleh 77 Kepala Keluarga (KK) asal Jawa Timur. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Menurut Kapala Dinas Pemadam Kebakaran (Kadis Damkar) Kota Denpasar, I Made Tirana, api diduga berasal dari salah satu dapur rumah warga yang berdekatan dengan lokasi kebakaran. Kobaran api dengan cepat menjalar ke bangunan semi permanen yang terbuat dari batako dan atap seng, membakar seluruh area tersebut.

“Kami mendapat laporan pukul 01.56 WITA, dan hanya dalam tiga menit, tim dari Pos Mahendradatta sudah tiba di lokasi untuk menangani kebakaran. Seluruh pos pemadam kebakaran di Denpasar turut dikerahkan, dan penanganan kebakaran berlangsung hingga pukul 10.30 WITA,” ungkap I Made Tirana pada Selasa pagi.

Dinas Sosial Kota Denpasar segera melakukan pendataan terhadap korban kebakaran. Kepala Dinas Sosial, Ayu Laksmi Dewi, melaporkan bahwa 18 KK atau 77 jiwa terdampak kebakaran ini. Dari jumlah tersebut, terdapat 61 orang dewasa, 11 balita, serta 5 anak-anak dan remaja. Banyak dari korban berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur seperti Probolinggo, Pasuruan, Bondowoso, Blitar, Madura, Lumajang, Jember, Surabaya, Banyuwangi, Malang, dan Situbondo.

Korban yang terdampak kebakaran ini mayoritas bekerja sebagai pencari barang rongsokan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebagian besar bangunan yang dihuni adalah rumah semi permanen yang hanya disekat oleh batako dan beratap seng.

Dinas Sosial Kota Denpasar telah mengidentifikasi kebutuhan mendesak bagi para korban, termasuk makanan, seragam sekolah, perlengkapan belajar, pakaian bekas, dan alat kebersihan diri. Ayu Laksmi Dewi menyebutkan bahwa beberapa korban yang masih bersekolah membutuhkan perhatian khusus, termasuk 11 anak usia TK/Paud, 3 anak SD, 1 siswa SMP, 1 siswa SMA, dan 1 mahasiswa.

Hingga saat ini, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan. Namun, I Made Tirana mengungkapkan dugaan sementara bahwa api berasal dari salah satu dapur rumah warga yang berada di dekat gudang rongsokan.

“Nihil korban jiwa, namun kerugian material sangat besar. Bangunan semi permanen yang terbakar ini terbuat dari batako dan atap seng, dan di satu lahan tersebut, banyak rumah yang hanya disekat-sekat,” tambahnya.

Pemadam kebakaran dan aparat terkait terus melakukan proses pendinginan di lokasi kejadian untuk mencegah potensi kebakaran ulang. Warga yang terdampak juga diimbau untuk segera melapor jika membutuhkan bantuan tambahan.

Pemerintah Kota Denpasar, bersama Dinas Sosial, sedang berkoordinasi untuk menyediakan tempat penampungan sementara dan berbagai bentuk bantuan lainnya bagi para korban.

 

(jurnalis : Tri Widiyanti)