Hanya Terima TOSS, ASTAGUNA Segera Atasi Masalah Banjir Tahunan Hingga Minim Pembangunan di Kusamba, ASTAGUNA
Klungkung, (Metrobali.com)
Pasangan Calon (Paslon) Bupati Made Kasta dan Ketut Gunaksa yang populer disebut paket ASTAGUNA melakukan Simakrama bersama warga setempat di Banjar Pancingan, Kusamba, Kabupaten Klungkung, Senin, 14 Oktober 2024.
Dalam Pertemuan Tatap Muka tersebut, ASTAGUNA memaparkan misi-visi yang disebut PESAJA atau Prema Shanti Jagadhita, dalam perhelatan Pilkada Klungkung 2024.
Salah seorang perwakilan warga Komang Alit Sudiana menyampaikan sejunlah keluhan terkait banjir tahunan yang melanda daerah tersebut tanpa adanya solusi yang jelas.
Untuk itu, diharapkan, paket ASTAGUNA bisa segera mengatasi masalah banjir. paket ASTAGUNA.
Selain itu, Sudiana juga menyoroti minimnya pembangunan di Kusamba selama sepuluh tahun terakhir, yang terasa tidak seimbang dengan pembangunan di Nusa Penida.
“Selama ini, yang kami terima hanya satu Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS),” tuturnya.
Menanggapi keluhan warga tersebut, Made Kasta meminta maaf kepada warga, karena selama masa jabatannya sebagai Wakil Bupati, Made Kasta merasa belum bisa memberikan banyak kontribusi bagi masyarakat Klungkung.
“Saya hanya membantu, dan tidak memiliki kewenangan untuk mengambil kebijakan tertentu,” jelasnya.
Bahkan, Kasta berkomitmen bakal menampung aspirasi masyarakat dan berusaha mencari solusi bersama dengan tokoh-tokoh setempat.
Dengan pengalaman yang luas di bidang pemerintahan, Made Kasta mengungkapkan niatnya untuk berbuat yang terbaik dan berusaha sekuat tenaga untuk memajukan daerah Klungkung.
Selain menyampaikan program kerja, Made Kasta juga mengingatkan warga setempat, agar cerdas memilih Pemimpin Klungkung dan tidak terpengaruh oleh tekanan maupun politik uang.
Ditekankan lagi, bahwa keputusan memilih pemimpin harus berdasarkan hati nurani dan rekam jejak calon, bukan karena iming-iming uang atau tekanan dari pihak manapun.
Oleh karena itu, pihaknya menghimbau agar masyarakat memilih dengan hati nurani, jangan sampai tergiur oleh politik uang.
“Kalau sampai kita memilih karena uang, berarti kita menggadaikan masa depan daerah ini kepada cukong-cukong dan oligarki yang hanya mementingkan keuntungan pribadi mereka. Dampaknya, selama lima tahun ke depan rakyat akan menanggung beban,” pungkasnya. (ace).