Klungkung, (Metrobali.com) 

 

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali secara resmi mendukung inisiatif Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Klungkung melalui peluncuran Nusa Lembongan Digital Island, proyek percontohan pulau wisata digital pertama di Bali.

Peluncuran ini berlangsung dalam rangkaian acara Nusa Penida Festival 2024 (NPF) di Devil Tears, Nusa Lembongan.

Inovasi ini bertujuan untuk memajukan sektor pariwisata di Nusa Lembongan melalui sistem pembayaran non-tunai yang mencakup berbagai aktivitas ekonomi, mulai dari pemesanan tiket penyeberangan, transportasi lokal seperti tuk-tuk, hingga layanan di hotel, restoran, dan pusat atraksi wisata.

Semua transaksi akan menggunakan sistem pembayaran digital seperti QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menyampaikan bahwa selain mendorong pembayaran digital, Bank Indonesia juga berfokus pada edukasi literasi keuangan kepada masyarakat.

Kegiatan sosialisasi terkait QRIS dan program Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah diadakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pembayaran digital.

Sebagai bagian dari kegiatan ini, Bank Indonesia juga menyelenggarakan kas keliling ke wilayah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal) untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat terkait uang tunai dan layanan keuangan.

Di samping itu, bantuan sosial serta sarana dan prasarana budidaya rumput laut dan taman koral disalurkan kepada 8 kelompok masyarakat penerima manfaat di Nusa Lembongan, sebagai upaya pemberdayaan ekonomi lokal dan pelestarian lingkungan hidup.

Pj. Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika, dalam sambutannya menyebutkan bahwa Digital Island Nusa Lembonganmerupakan program unggulan TP2DD Kabupaten Klungkung yang dituangkan dalam Blueprint Digital Island Nusa Lembongan.

Digitalisasi ini diharapkan dapat mendorong pariwisata yang lebih berkualitas, meningkatkan kunjungan wisatawan, serta memperpanjang durasi tinggal mereka, sehingga berkontribusi langsung pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Klungkung.

Lebih lanjut, Jendrika mengapresiasi dukungan Bank Indonesia yang berkelanjutan dalam memperluas digitalisasi, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Inovasi ini juga bertujuan untuk memperkuat lima area strategis: sektor pariwisata, UMKM, pelaku usaha, Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD), serta infrastruktur pendukung.

Dengan peluncuran Nusa Lembongan Digital Island, Kabupaten Klungkung optimis dapat menjadi pelopor dalam digitalisasi pariwisata di Bali. Harapan ini sejalan dengan visi Bank Indonesia untuk mendorong ekosistem pembayaran yang lebih inklusif, efektif, dan efisien. Keberhasilan proyek ini diharapkan dapat menginspirasi pengembangan kawasan wisata digital lainnya di Bali dan Indonesia.

Acara peluncuran ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI), Kepala DPRD Klungkung, perwakilan Pj. Gubernur Bali, serta pimpinan perbankan dan perangkat daerah terkait. (Rls)