Kampanye Paslon Gubernur/Wakil Gubernur Bali, Koster-Giri Sasar Desa Dan Banjar Adat Buleleng, Disambut Meriah para Krama
Buleleng (Metrobali.com)-
Dihadapan para Krama adat dan Jro Mangku Desa Adat Se Kecamatan Buleleng, Kampanye yang dilakukan Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Nomor Urut 2 Koster Giri berlangsung meriah dan diterima dengan penuh semangat oleh para pendukungnya.
Acara Kampanye di laksanakan di Gedung Laksmi Graha Singaraja pada, (03/10/2024) diikuti para Krama adat, Jero mangku dan kader PDI Perjuangan serta massa partai pendukung lainnya.
Mengawali pidato kampanyenya Dr Ir Wayan Koster menyampaikan beberapa hal terkait Infrastruktur Bali dan Buleleng yang sudah dirintisnya dan dilanjutkan jika terpilih lagi sebagai Gubernur Bali periode 2024-2029.
Salah satunya adalah Proses Pembangunan Tahap pertama Turyapada Tower di Bedugul Bali yang menjadi ikonik Bali.
Selain ikonik Turyapada tower memberikan kemudahan layanan dalam akses informasi kepada masyarakat Buleleng dan kabupaten lainnya yang mengalami kendala mengakses siaran televisi nasional.
” Tahun 2025 akan dibangun beberapa akses dibawahnya termasuk jalan masuknya, Astungkara ini selesai nanti ada restoran statis ada skywalk, jembatan kaca, museum dan covention tempat pertemuan berkapasitas 400 orang, berikut objek wisata,” papar Wayan Koster yang didampingi Giri Prasta.
Dengan adanya Turyapada Tower ini menurut Koster juga memberikan dampak ekonomi. Sebab banyak fasilitas penunjang dibangun dikawasan Turyapada Tower, seperti Jembatan Kaca dan restoran yang bisa dinikmati sebagai fasilitas hiburan masyarakat Bali.
Selain itu komitmentnya melanjutkan pembangunan jalur shortcut juga menjadi acuan dan prioritas jika ia terpilih kembali menjadi Gubernur Bali.
” Dulunya kalau ke Singaraja – Denpasar bisa makan waktu 3 jam sekarang maksimal 1,5 jam bisa,” ucap Paslon Gubernur Nomor Urut 2 ini.
Selanjut Nyoman Giri Prasta, S.Sos dikonfirmasi wartawan terhadap tekhnis pemberian rehab dan pembangunan pura dimasing masing desa adat, secara gamblang menyampaikan bahwa itu sudah dirancang desain dan bahkan sudah diterapkan dibeberapa daerah.
“Ini adalah gerakan out of the box yang akan kita wariskan kepada anak cucu kita nantinya, tekhnisnya berapa ada desa adat berapa ada pura, selama 10 tahun menjabat itu sudah kita laksanakan. Karena desa adat juga tidak terlepas dari usaba dan upakara desa,” terangnya.
Dijelaskan lebih lanjut bahwa semua pura itu diliat pura desanya, kedua pelawatan Ida betara semua dipura desa, ketiga perkenan Ida betara dipura desa, keempat Siwa guru semua klan ada disana.
“Astungkara nanti kami akan menyisihkan pajak hotel dan restaurant kami akan bergerak untuk Nusantara,” ucap Mantan Bupati Badung yang dikenal Bupati Bares se Bali yang juga mendampingi Wayan Koster sebagai Paslon Gubenur Bali. GS