Jembrana (Metrobali.com)
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Jembrana, I Ketut Sukra Negara menghimbau Bendesa untuk tidak membiarkan kegiatan kampanye berlangsung di tempat-tempat suci. Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan tatap muka bersama Muspika, Majelis Desa Adat, Perbekel/Lurah, Bendesa serta ASN Kecamatan Melaya, Selasa (1/10) di Kantor Camat Melaya.
Kegiatan tatap muka di Kecamatan Melaya ini merupakan rangkaian kegiatan tatap muka yang akan dilaksanakan disetiap Kecamatan di Kabupaten Jembrana, dimana sebelumnya pada hari Senin (30/9) telah berlangsung tatap muka di Kecamatan Jembrana. Selanjutnya akan berlangsung kegiatan tatap muka di Kecamatan Negare, Mendoyo, dan Pekutatan.
“Saya dikukuhkan sebagai Pejabat Sementara (Pjs) hanya 2 bulan menggantikan Bapak Bupati yang terjun dalam kontes politik Kepala Daerah. Jadi sasaran strategis saya adalah menjaga netralitas seluruh ASN, Non ASN, dan seluruh perangkat Desa dilingkungan Kabupaten Jembrana,” ucap Sukra Negara.
Sukra Negara menghimbau seluruh Bendesa Adat di lingkungan Kabupaten Jembrana agar tidak mengijinkan Paslon berkampanye di tempat-tempat Suci.
“Saya minta secara khusus untuk seluruh Bendesa Adat agar tidak memfasilitasi Paslon melakukan kampanye di tempat suci daerahnya masing-masing. Tempat suci kita adalah tempat untuk mendekatkan diri dengan Tuhan, jangan sampai ada kegiatan kampanye apalagi sumpah untuk memilih Paslon tertentu,” tegas Sukra Negara.
Sukra Negara meminta seluruh OPD dan perangkat Desa untuk menunjukan netralitasnya dengan menandatangani ikrar dan membuat video sebagai bukti netralitas.
Sementara itu I Putu Gde Oka Santhika, SSTP. Selaku Camat Melaya melaporkan bahwa Kecamatan Melaya tidak memiliki potensi kerawanan yang tinggi.
“Saya didampingi Danramil dan Kapolsek Melaya telah memetakan potensi kerawanan menyambut Pilkada 2024 di Kecamatan Melaya. Dari hasil pemetaan tersebut, kecamatan Melaya tidak memikiki potensi kerawanan yang tinggi,” pungkas Oka.( Humas Jembrana)