Denpasar, (Metrobali.com) 

 

Provinsi Bali semakin gencar menuju penerapan less cash society melalui perluasan digitalisasi sistem pembayaran.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bersama Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP) seperti Bank Negara Indonesia, Bank Mandiri, Bank Central Asia, BPD Bali, dan Bank Rakyat Indonesia, terus memperkuat sinergi dalam mendorong penggunaan metode pembayaran digital.

Pada 19 September 2024, rapat koordinasi dengan PJP menghasilkan Program Perluasan Digitalisasi Sistem Pembayaran (PARADISE) 2024.

Program ini mencakup penguatan kawasan digital, banjar digital, kolaborasi acara strategis, serta inisiatif “QRIS Goes to School.” Perluasan tersebut tidak hanya mencakup Bali, tetapi juga wilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Butet Linda H. Panjaitan, Advisor Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, menegaskan pentingnya meningkatkan jumlah pengguna QRIS di Bali.

Ilustrasi : penggunaan QRIS terus digencarkan oleh BI Bali (pixabay)

“Dengan meningkatnya akseptasi pembayaran digital, masyarakat diharapkan dapat melakukan transaksi dengan prinsip CeMuMuAh (Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Andal),” ujarnya dalam keterangannya di Denpasar Jumat (27/9).

Salah satu fokus penting katanya, adalah edukasi kepada pelajar. Program “QRIS Goes to School” diluncurkan di berbagai lembaga pendidikan, seperti Universitas Udayana dan SMAN 1 Payangan, dengan tujuan memperkenalkan teknologi pembayaran digital kepada generasi muda.

Selain itu, kompetisi “Guru Pejuang QRIS” di Kabupaten Jembrana turut melibatkan guru penggerak dalam mendorong adopsi QRIS.

Selain edukasi di sekolah, penguatan kawasan digital juga digalakkan di berbagai kabupaten/kota di Bali.

“Salah satu langkah konkret adalah akuisisi hampir 8.000 pengguna QRIS baru, termasuk para pengemudi ojek online di Denpasar,” paparnya.

Ia menambahkan, program ini akan diperluas hingga Kabupaten Klungkung, dengan peluncuran blueprint Nusa Lembongan Digital Island yang akan diperkenalkan dalam Nusa Penida Festival Oktober 2024.

Tidak hanya mendorong digitalisasi, imbuhnya Bank Indonesia Provinsi Bali juga mendukung pengendalian inflasi melalui program Pekenan Ngrombo.

Pasar murah yang digelar pada 22 September 2024 di Lapangan Puputan Niti Mandala Renon ini menawarkan berbagai bahan pokok dan canang sari dengan harga khusus bagi pembeli yang menggunakan QRIS.

Berbagai inisiatif ini menunjukkan komitmen Bank Indonesia Provinsi Bali dalam mendorong Bali menuju masyarakat tanpa uang tunai (less cash society), dengan menitikberatkan pada keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi digital.

Dengan terus meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan QRIS, Bali siap memasuki era baru ekonomi digital yang lebih efisien dan aman.(Rls)