Suara Golput “Menang” di Pilwali Denpasar 2020 Kalahkan Jaya Wibawa, ABDI Siap Menang Dengan Legitimasi Kuat di Pilwali 2024
Foto: Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar, Gede Ngurah Ambara Putra dan I Nengah Yasa Adi Susanto yang dikenal dengan paket ABDI.
Denpsar (Metrobali.com)-
Pilwali Denpasar 2024 menjadi babak baru dalam demokrasi di Kota Denpasar dengan pasangan Gede Ngurah Ambara Putra dan I Nengah Yasa Adi Susanto, yang dikenal dengan nama paket ABDI, siap bertarung memperebutkan kursi Walikota dan Wakil Walikota Denpasara. Di tengah ketidakpuasan sebagian warga terhadap kepemimpinan calon petahana IGN Jaya Negara-I Kadek Agus Warya Wibawa (Jaya-Wibawa), ABDI optimis bisa merebut hati warga Denpasar dengan mengedepankan visi yang segar dan penuh harapan.
Publik Denpasar perlu kembali menengok catatan demokrasi pada Pilwali Denpasar 2020 suara, di mana suara golput (pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya) mencatat angka mencengangkan, melebihi perolehan suara paslon yang memenangkan Pilwali Denpasar saat itu yakni Jaya Wibawa.
Berdasarkan salinan penetapan hasil Pilkada Kota Denpasar 2020, sebanyak 207.475 pemilih memilih untuk tidak menggunakan hak suaranya, setara dengan 46,4 persen dari total pemilih terdaftar diman saat itu Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Denpasar adalah 444.929. Fakta itu meninggalkan bayang-bayang keraguan pada legitimasi pemerintahan yang terpilih.
Pasangan Jaya-Wibawa yang diusung PDI Perjuangan, PSI, Hanura, dan Gerindra memang berhasil mengantongi 184.655 suara, atau sekitar 81,2 persen dari total suara sah, namun tetap kalah jumlah dibandingkan mereka yang memilih golput.
Sementara rivalnya Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertha Negara diusung Golkar, Demokrat, dan NasDem hanya meraup 42.730 atau setara 18,8 persen suara sah. Tapi kembali, sorotan publik kala itu tertuju pada suara golput yang lebih tinggi atau menang dari perolehan suara Jaya Wibaya yang disahkan sebagai pemenang Pilwali Denpasar 2020 dan sudah memimpin Kota Denpasar.
Menghadapi situasi ini, ABDI bertekad untuk mengubah peta politik Denpasar. Ambara, usai mengikuti Deklarasi Damai yang digelar Polresta Denpasar pada Jumat 27 September 2024, menyatakan tekadnya untuk meraih kemenangan dengan cara yang terhormat dan bermartabat. ABDI ingin menang dengan memperoleh suara dari mayoritas pemilih di Denpasar bukan malah menang Pilwali tapi sebenarnya kalah dari total suara pemilih yang golput.
“Kami ingin menang dengan legitimasi kuat, mendapatkan mandat dari mayoritas pemilih di Denpasar,” ujar Ambara penuh keyakinan.
ABDI juga mendorong penyelenggara pemilu untuk dapat meningkatkan partisipasi publik pada Pilwali Denpasar tahun 2024. “Peningkatan partisipasi publik untuk datang dan nyoblos di TPS ini yang menjadi PR kita bersama,” tegas Ambara yang pernah merasakan ketatnya kompetisi di Pilwali Denpasar 2020.
ABDI menyadari betul bahwa kunci keberhasilan di Pilwali 2024 terletak pada partisipasi publik. Melihat fenomena dan fakta masih banyak masyarakat yang belum tahu akan ada Pilwali Denpasar sehingga juga belum tahu siapa saja paslon yang berkontestasi dan apa saja visi misi serta programnya, ABDI menilai sosialisasinya tentang Pilwali ini yang masih kurang.
Karena itu mereka mendorong agar sosialisasi Pilkada Serentak 2024 khususnya Pilwali Denpasar lebih masif dilakukan oleh penyelenggara Pemilu seperti KPU Denpasar, terutama di desa-desa, dan menggunakan media sosial sebagai jembatan komunikasi dengan masyarakat. Harapannya, partisipasi pemilih bisa mencapai 80 persen atau lebih, jauh di atas capaian Pilwali 2020 yang hanya 53,6 persen.
“Sekarang harusnya sosialisasi diadakan bergiliran, penyelenggara pemilu sosialisasi di desa-desa. Habis itu sosialisasi gencar di media sosial. Dengan begitu harapannya bisa meningkatkan meningkatkan partisipasi supaya tidak rendah seperti Piwali 2020, paling tingkat di tahun ini tingkat partisipasi pemilih minimal 80 persen lah,” ujar Ambara.
ABDI juga menyoroti terkait netralitas Aparatur Sipili Negara (ASN) di Pilwali Denpasar .”Ya kami rasa pasti sekarang aturannya tegas soal netrealitas ASN. Kami rasa itu pasti akan dilaksanakan dan mari kita awasi bersama-sama,” pungkas Ambara yang juga mantan Anggota DPD RI Perwakilan Bali itu.
Pasangan Ambara-Adi “ABDI” ini tidak hanya membawa harapan baru bagi Denpasar, tetapi juga solusi untuk masalah-masalah yang selama ini diabaikan, seperti sampah, kemacetan, banjir, air bersih, dan kesenjangan sosial. Melalui visi “Aman, Berbudaya, Dialogis, dan Inovatif”, ABDI berkomitmen untuk mewujudkan Denpasar yang maju, nyaman, dan sejahtera menuju Indonesia Emas 2045.
ABDI bukan sekadar pasangan calon biasa. Mereka hadir sebagai abdi masyarakat, siap mengabdikan diri dengan sepenuh hati sebagai pelayan masyarakat, mengusung nilai-nilai kebenaran dan kebajikan. Filosofi ini, diambil dari kitab Taittiriya Upanishad, “Satyam Vada, Dharmam Chara” yang bermakna “Katakan Kebenaran, Lakukan Kebajikan”, menjadi landasan moral dalam setiap tindakan mereka.
Dengan keberanian dan ketulusan, ABDI menjadi simbol pembaharuan yang dinanti warga Denpasar, membawa harapan baru dan impian akan masa depan yang lebih baik. (wid)