Jembrana (Metrobali.com)

 

Ratusan guru sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) yang tergabung dalam komunitas Guru Penggerak di Kabupaten Jembrana mengikuti Training of Trainers (ToT) Cinta, Bangga dan Paham Rupiah.

Kegiatan yang digelar oleh Bank Indonesia Provinsi Bali, dibuka secara langsung oleh Bupati Jembrana, I Nengah Tamba didampingi Kadis Dikpora, I Gusti Putu Anom Saputra di Universitas Triatma Mulya, Rabu (18/9).

Advisor Bank Indonesia Provinsi Bali Butet Linda H Panjaitan mengatakan, kegiatan tersebut memang dimaksudkan agar para guru di Jembrana bisa memberikan edukasi kepada siswanya tentang rupiah. Dan hal itu juga akan berimplikasi pada banyak hal.

“Implikasinya nanti masyarakat akan terhindar dari uang palsu. Karena mereka menjadi tahu yang asli seperti apa dan yang palsu seperti apa,” jelasnya.

Di dalamnya, masih kata Linda, salah satu yang perlu untuk di edukasikan adalah soal bagaimana merawat uang. Tujuannya agar masa edar uang rupiah di masyarakat bisa lebih lama. Hal tersebut akan berimplikasi pada berkurangnya uang rupiah yang dimusnahkan.
“Kalau uang yang dimusnahkan semakin sedikit dampaknya biaya pencetakan akan semakin berkurang. Jumlah yang harus dicetak juga berkurang. Karena itu jadi salah satu komponen yang diperhitungkan saat perencanaan pencetakan uang,” terang Linda.

Selain itu menurutnya, merawat uang juga bagian dari menjaga kedaulatan negara. Sebab, mata uang rupiah juga merupakan salah satu simbol kedaulatan negara.
“Setiap warga negara harus bisa menghormati dan merawat uang rupiah. Akan diajarkan kepada guru dan diteruskan kepada anak didiknya,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati I Nengah Tamba menyampaikan bahwa kegiatan ToT yang dilaksanakan Bank Indonesia mengajak semua guru mulai dari SD hingga SMA sangat baik. Dimana materi yang disampaikan dalam kegiatan tersebut dinilai sangat penting untuk disampaikan oleh tenaga pendidik atau guru kepada peserta didiknya.
“Ini salah satu tugas dari pendidik yakni memahamkan bagaimana uang rupiah kepada anak didik. Jadi ini sangat pas ada ToT, karena bisa menyasar semua. Sebab mereka (tenaga pendidik) punya kelompok-kelompok jadi bisa dikembangkan dan diimplementasikan di kelompoknya masing-masing,” ucap Bupati Tamba.

Dirinya menilai, itu sangat penting dan dinilai sangat sesuai dengan kurikulum merdeka belajar saat ini. Sebab, mata uang juga menjadi salah satu simbol kedaulatan negara. Sehingga menurutnya, cinta kepada mata uang rupiah juga perwujudan cinta kepada bangsa.
“Sangat penting, dengan cinta rupiah berarti juga cinta bangsa. Di merdeka belajar ini juga mengembangkan profil pelajar pancasila. Makanya cinta rupiah ini penting. Dan di masing-masing jenjang ada yang namanya kurikulum kewirausahaan. Dan ilmu ini harus ditanamkan sejak dini,” jelasnya.

Setidaknya ada sekitar 200 guru yang hadir dalam kegiatan tersebut. Yang nantinya, setelah mendapat materi dalam ToT tersebut ia berharap semua guru yang hadir bisa mem-breakdown kepada kelompoknya masing-masing.
“Karena di masing-masing gugus ada pertemuan gugus, bapak ibu yang sudah di ToT disini akan dijadikan narsum dan instruktur untuk mengedukasi. Harapan kami seperti itu. Makanya kami sampaikan agar tidak untuk diri sendiri tapi juga diimplementasikan ke yang lain,”tandasnya. (Humas Jembrana)