Badung (Metrobali.com) –

 

Polda Bali menggerebek gedung tiga lantai bernama Pink Palace di kawasan Seminyak, Bali, yang diduga menjadi tempat prostitusi berkedok spa.

Penggerebekan ini dilakukan setelah adanya laporan masyarakat terkait aktivitas ilegal di gedung berwarna pink yang terletak di Jalan Mertasari, Kerobokan Kelod, Kabupaten Badung.

Saat ini, polisi telah memasang garis polisi (police line) di gerbang utama bangunan, serta menyita dua mobil boks bertuliskan Pink Palace yang sedang parkir di halaman belakang gedung tersebut.

Menurut Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, penggerebekan dilakukan beberapa hari lalu, dan hingga kini pihak penyidik masih melakukan pendalaman.

“Proses penyidikan sedang berlangsung, dan kami masih menunggu laporan resmi dari Ditreskrimum Polda Bali,” ujar Kombes Pol Jansen.

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya belum memberikan informasi resmi terkait adanya praktik prostitusi sesama jenis di Pink Palace.

Beberapa tempat spa lainnya di Bali yang dicurigai menjalankan aktivitas serupa juga telah ditutup, termasuk Flame Spa di kawasan Seminyak. Namun, hingga kini belum ada keterangan lengkap mengenai Pink Palace dan dugaan praktik prostitusi di sana.

Seorang sopir bernama Lodfiko membenarkan bahwa mobilnya dengan tulisan Pink Palace juga ikut disita polisi, meski ia mengaku saat itu sedang liburan.

Ia menegaskan bahwa mobil tersebut tidak terkait dengan operasional spa atau prostitusi, melainkan digunakan untuk mengantarkan logistik ke lokasi lain seperti The Goat Seminyak dan The Goat Legian.

Dalam operasi penggerebekan ini, Polda Bali menahan empat orang staf yang diduga terlibat dalam praktik prostitusi di Pink Palace.

Salah satu dari mereka adalah manajer berinisial WS, sementara tiga lainnya merupakan wanita yang bekerja sebagai pelaku prostitusi. Keempatnya telah diperiksa intensif oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) sejak Minggu (15/9/2024).

Penyidik juga akan memanggil pemilik spa, seorang warga negara Australia bernama Mick, yang diduga mengelola operasi ini.

Berdasarkan informasi dari lingkungan Polda Bali, Pink Palace menawarkan layanan khusus bagi wisatawan asing dengan harga yang bervariasi.

Beberapa layanan yang ditawarkan termasuk Butterfly (terapis hanya menggunakan pakaian dalam), serta layanan “plus-plus” atau Full Service dengan tarif yang cukup mahal.

Sementara itu, penelusuran di aplikasi Google, lokasi spa yang menawarkan spa plus plus sudah ditutup sementara.

(Jurnalis : Tri Widiyanti)