Indonesia-Africa Forum 2024 di Bali, Momentum Memperkokoh Kerjasama Ekonomi dan Bisnis Saling Menguntungkan Antara Indonesia dan Afrika
Foto: Konferensi pers terkait kesiapan pelaksanaan Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships/HLF MSP) 2024 dan Indonesia-Africa Forum (IAF) 2024, yang akan berlangsung pada 1-3 September 2024 di Bali.
Badung (Metrobali.com)-
Indonesia siap menggelar Indonesia-Africa Forum (IAF) 2024 pada 1-3 September 2024 di Bali. Mengusung spirit kolaborasi ekonomi, IAF 2024 ini juga menjadi momentum strategis memperkokoh kerjasama ekonomi dan bisnis yang saling menguntungkan antara Indonesia dan negara-negara Afrika serta memperkuat hubungan Indonesia-Afrika yang telah terjalin sejak tahun 1955.
Abdul Kadir Jailani selaku Direktur Jendral Asia Pasifik Dan Afrika, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dalam konferensi pers kesiapan pelaksanaan IAF II” di Pecatu Hall, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) pada Minggu 1 September 2024 mengungkapkan persiapan IAF 2024 sudah sesuai jadwal.
Forum ini dihadiri lebih dari 1.400 peserta dari wakil pemerintah bisnis, akademisi, hingga Konsul-Konsul Kehormatan di negara Afrika. Selain itu ada Leaders Talks, Business Matching, Diskusi Panel dan Side Events. “”Dirancang juga pertemuan khusus para Konsul Kehormatan yang menjadi jembatan bagi hubungan bilateral Indonesia di Afrika,” kata Abdul Kadir Jailani.
IAF 2024 ini bukan sekadar pertemuan diplomatik biasa. Forum ini menjadi momen krusial bagi pelaku bisnis Indonesia untuk memperluas sayap dan menjalin kemitraan strategis dengan negara-negara di Afrika, kawasan yang tengah bersinar sebagai pasar masa depan.
Dengan tema “Bandung Spirit for Africa’s Agenda 2063”, forum ini mengundang perwakilan dari 54 negara Afrika, dengan tujuan utama mengoptimalkan potensi transaksi bisnis antara Indonesia dan Afrika. IAF 2024 juga fokus pada isu transisi energi dan kerjasama di bidang energi baru terbarukan.
“Kami melihat semua potensi dan kesempatan yang ada di Afrika. Kita juga fokus pada sektor pangan energi kesehatan dan mineral,” ujar Abdul Kadir Jailani.
Lebih dari sekadar seremoni, IAF 2024 akan menjadi wadah bagi bisnis untuk bertemu dan berkolaborasi melalui ekshibisi bisnis yang dijadwalkan pada 2-3 September.
Hingga kini, sudah ada 103 perusahaan dan 139 pebisnis dari Afrika, serta sekitar 350 pebisnis dari Indonesia yang siap berpartisipasi. Ekshibisi ini akan menyoroti empat sektor utama: energi, makanan dan barang konsumsi, industri strategis dan pertahanan, serta kesehatan.
“Indonesia sudah mengekspor vaksin ke beberapa negara Afrika, mendirikan pabrik mie, pengolahan minyak atsiri, hingga mengekspor alat pertanian dan pupuk Indonesia,” terang Abdul Kadir Jailani. (wid)