Foto: Presiden Joko Widodo, Anies Baswedan, dan Ketua Umum Partai Golkar yang baru, Bahlil Lahaladia tampak hadir dalam pembukaan Kongres III Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta pada Minggu malam, 25 Agustus 2024.

Jakarta (Metrobali.com)-

Pada Minggu malam, 25 Agustus 2024, Partai NasDem menggelar Kongres III Partai NasDem yang menjadi salah satu momen penting dalam perpolitikan nasional. Acara yang berlangsung di Gedung Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta ini dihadiri oleh sejumlah tokoh politik terkemuka, termasuk Presiden Joko Widodo, Anies Baswedan, dan Ketua Umum Partai Golkar yang baru, Bahlil Lahaladia.

Kehadiran Presiden Joko Widodo yang tiba pukul 18.50 WIB disambut langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh. Keduanya tampil dengan serasi, mengenakan busana bernuansa biru tua, warna yang identik dengan Partai NasDem. Pertemuan tersebut mengirimkan pesan kuat akan keselarasan di antara keduanya, di tengah dinamika politik yang semakin kompleks.

Anies Baswedan, yang datang mengenakan baju batik berwarna cokelat, juga menarik perhatian besar dari para kader NasDem. Kedatangannya disambut riuh dengan sorakan dan lambaian bendera merah putih. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyatakan kehadirannya sebagai tamu undangan, menegaskan bahwa meskipun tak lagi berada di posisi strategis, pengaruh Anies masih kuat terasa di berbagai kalangan politik.

Bahlil Lahaladia, yang baru dilantik sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada 21 Agustus 2024, juga hadir dalam acara ini. Mengenakan jas kuning yang merupakan lambang Golkar, kehadirannya menandakan awal baru bagi partai beringin di bawah kepemimpinannya. Kehadirannya juga menjadi simbol penting dalam upaya rekonsiliasi dan sinergi antarpartai politik di Indonesia.

Kongres III Partai NasDem ini bukan hanya sekadar ajang pertemuan para elit politik, tetapi juga menjadi forum penting bagi partai untuk merefleksikan dan menentukan arah politik ke depan. Ketua Panitia Pengarah Kongres, Willy Aditya, menyatakan bahwa acara ini menjadi momentum rekonsiliasi, terutama dalam konteks penegakan hukum di Indonesia.

Partai NasDem menegaskan komitmennya terhadap reformasi hukum, memastikan bahwa lembaga penegak hukum seperti KPK, polisi, dan jaksa tetap konsisten dalam menjalankan tugas mereka.

Kongres yang berlangsung selama tiga hari ini akan ditutup oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto, sebuah penegasan bahwa dinamika politik Indonesia terus berkembang dengan berbagai aliansi dan kerja sama yang tak terduga.

Dengan kehadiran para tokoh utama politik Indonesia, Kongres III Partai NasDem ini mencerminkan pentingnya dialog dan kolaborasi dalam menghadapi tantangan masa depan bangsa.

Sementara itu Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada satu partai pun yang mampu mengatasi permasalahan bangsa secara mandiri. Menurutnya, tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini hanya bisa dihadapi dengan kekuatan bersama.

“Tidak ada satu partai, kelompok, atau golongan pun yang bisa menyelesaikan permasalahan bangsa kita sendirian,” ungkap Surya Paloh dalam pidatonya di Kongres III Partai NasDem yang digelar di JCC, Senayan, pada Minggu, 25 Agustus 2024.

Dalam pidatonya, Surya Paloh menekankan pentingnya persatuan bangsa sebagai kunci utama dalam menghadapi berbagai persoalan yang ada. Dia menyerukan seluruh elemen bangsa untuk bersatu dan bekerja sama demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

“Dari forum Kongres ke-3 Partai NasDem ini, saya ingin menyampaikan pesan yang jelas: kita harus bersatu,” tegasnya.

Kongres III Partai NasDem kali ini mengusung tema besar ‘Sinergi Membangun Bangsa’, yang mencerminkan semangat kolaborasi dan kebersamaan dalam membangun Indonesia. Kongres ini akan berlangsung mulai Minggu malam hingga Selasa, 27 Agustus 2024.

Agenda utama Kongres ini mencakup pembahasan dalam tiga komisi, yaitu Komisi Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), Komisi Rekomendasi, dan Komisi Program Aksi, yang semuanya bertujuan untuk memperkuat peran Partai NasDem dalam menghadapi tantangan bangsa ke depan.

Dengan semangat sinergi dan kolaborasi, Surya Paloh mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi bangsa ini, bukan hanya untuk hari ini, tetapi demi masa depan generasi mendatang. (wid)