Foto: Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih, yang akrab disapa Demer.

Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih, yang akrab disapa Demer berharap pembangunan Rumah Sakit bertaraf internasional di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Sanur, Denpasar tidak hanya menjadi destinasi medical tourism ternama tapi juga dapat menarik talenta-talenta tenaga medis handal para tenaga medis diaspora Indonesia yang berada di luar negeri.

Hal itu disampaikan Demer ditemui di sela-sela acara Focus Group Discussion (FGD) yang membahas Pemaparan Kinerja Kementerian BUMN Tahun 2020-2024 dan Roadmap Kementerian BUMN Tahun 2024-2034. Acara tersebut berlangsung di hotel The Meru Sanur, Denpasar pada Sabtu 3 Agustus 2024.

Seperti diketahui bahwa, Menteri BUMN RI, Erick Thohir, sempat mengundang tenaga medis diaspora Indonesia yang berada di luar negeri untuk kembali ke Tanah Air dan ikut bersama-sama membangun KEK Sanur. Keberadaan dokter diaspora ini juga diharapkan bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas dokter di Indonesia.

Menanggapi hal ini, Demer yang kembali terpilih di periode kelima sebagai Anggota DPR RI hasil Pileg 2024 ini menyatakan dukungannya dengan catatan bahwa selama di Bali tidak ada tenaga medis yang memiliki kemampuan setara dengan tenaga medis internasional, namun jika pengetahuan tersebut sudah setara, kehadiran mereka mungkin belum diperlukan.

“Saya setuju sepanjang, ingat, sepanjang di Bali ini tidak ada yang mempunyai kemampuan seperti halnya tenaga medis yang di internasional itu. Tapi kalau pengetahuannya sama, saya pikir itu memang belum diperlukan,,” kata wakil rakyat yang sudah empat periode mengabdi di DPR RI memperjuangkan kepentingan Bali ini.

Menurut wakil rakyat berlatar belakang pengusaha sukses dan mantan Ketua Umum Kadin Bali itu, untuk saat ini yang lebih diperlukan adalah pengembangan alat-alat teknologi medis termutakhir. Oleh karena itu Demer berharap, dengan adanya KEK, yang diikuti dengan kemudahan pajak, akan mendorong pengembangan alat-alat teknologi medis terbaru di Sanur.

Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan turis untuk datang ke Bali, karena mereka akan memiliki akses ke fasilitas kesehatan yang benar-benar bertaraf internasional, terutama bagi turis yang berusia di atas 60 tahun.

“Justru alat-alat teknologi terbaru daripada medis itu yang lebih saya harapkan dikembangkan di daerah sanur ini, sehingga nantinya akan menjadikan kepercayaan bagi turis untuk hadir ke Bali, bahwa kalau ada apa-apa dengan kesehatannya di Bali, ada rumah sakit yang bertarap benar-benar internasional yang bisa melayani kesehatannya. Karena penting, terutama turis-turis yang di atas umur 60,” politisi Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng itu. (wid)