Bank Indonesia Bali Dukung Penuh Digitalisasi Transaksi di Kabupaten Buleleng
ilusrasi: aplikasi pembayaran mobile Qris (pixabay)
Buleleng, (Metrobali.com)
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bersama Pemerintah Kabupaten Buleleng menyelenggarakan High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). Pertemuan ini bertujuan sebagai wadah koordinasi antar instansi dan stakeholder daerah untuk merumuskan terobosan inovasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD), guna mewujudkan efisiensi, efektivitas, dan transparansi tata kelola keuangan, serta mengoptimalkan Penerimaan Asli Daerah (PAD).
Acara ini dipimpin oleh Pj. Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, selaku Ketua TP2DD Kab. Buleleng, dan dihadiri oleh Direktur KPw BI Provinsi Bali, Butet Linda H. Panjaitan; Sekretaris Daerah Kab. Buleleng, Gede Suyasa; Direktur Operasional dan TI BPD Bali, Ida Bagus Gede Setia Yasa; serta kepala perangkat daerah se-Kabupaten Buleleng.
Lihadnyana menekankan pentingnya komitmen pimpinan daerah dalam perencanaan digitalisasi. “Sekali Pimpinan Daerah memprioritaskan digitalisasi di daerahnya, implementasinya akan berjalan dengan baik dan lancar sesuai harapan. Ini yang terjadi di Buleleng sehingga bisa mendapatkan prestasi TP2DD terbaik selama dua tahun berturut-turut,” ujarnya.
Program kerja TP2DD dievaluasi setiap tahun melalui Championship P2DD. Kabupaten Buleleng berhasil meraih Juara TP2DD Kabupaten Terbaik 1 pada 2022 dan Juara TP2DD Kabupaten Terbaik 2 pada 2023. TP2DD Kabupaten Buleleng sedang menunggu hasil evaluasi Championship TP2DD 2024 untuk menjaga komitmen tersebut.
Butet Linda H. Panjaitan mengungkapkan bahwa Kabupaten Buleleng memiliki potensi digitalisasi yang besar. Pada Juni 2024, jumlah merchant QRIS di Kabupaten Buleleng mencapai 59.157 merchant, tumbuh 25,67% (yoy). Pertumbuhan volume QRIS mencapai 227% (yoy) dengan total volume transaksi selama 2024 mencapai 1,05 juta transaksi. Dari sisi nominal transaksi QRIS, terjadi pertumbuhan sebesar 180% dengan total nominal transaksi selama 2024 mencapai Rp125 miliar.
Pada HLM tersebut, Pemkab Buleleng juga mendemokan transaksi Kartu Kredit Indonesia (KKI) melalui KKI QRIS dan KKI fisik. Total 39 perangkat daerah di Pemkab Buleleng sudah diterbitkan KKI.
“Bank Indonesia mendukung penuh komitmen Pemkab Buleleng dalam mendigitalisasikan Buleleng secara penuh. Pemkab Buleleng telah mengimplementasikan inisiatif KKI di seluruh perangkat daerah, baik melalui KKI QRIS maupun KKI kartu fisik. Semoga dengan implementasi KKI tersebut, proses bisnis belanja daerah di Kabupaten Buleleng dapat menjadi lebih transparan dan tertata dengan baik,” ujar Butet.
Berdasarkan Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) semester II 2023, Provinsi Bali secara keseluruhan sudah masuk kategori digital, dengan Kabupaten Buleleng berada dalam kategori digital dengan indeks sebesar 95,8%. Indeks ini berhasil dicapai karena implementasi kanal non tunai untuk seluruh pembayaran pajak dan retribusi daerah, serta implementasi KKI dalam menunjang belanja daerah yang telah terealisasi secara non tunai 100%.
Ida Bagus Gede Setia Yasa menyatakan bahwa BPD Bali terus mendukung transformasi digital yang dilakukan Pemkab Buleleng melalui penerapan produk dan ekosistem digital di segala sektor ekonomi di Buleleng. Sinergitas bisnis dan budaya digital menjadi kunci kesuksesan BPD Bali dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur Pemkab Buleleng dalam melayani wajib pajak secara digital.
KPw BI Provinsi Bali berharap agar komitmen TP2DD Kabupaten Buleleng dapat terus dijaga dan menjadi motivasi untuk seluruh TP2DD di setiap kabupaten/kota di Bali. Setiap TP2DD memiliki keunggulan dan keunikan masing-masing dalam menyelesaikan tantangan digitalisasi di wilayahnya. Salah satunya, Pemkab Buleleng bisa melakukan piloting kawasan digital untuk menyebarkan awareness digitalisasi ke seluruh pelosok Buleleng. (rls)