Jakarta (Metrobali.com)

 

Penertiban penggunaan atribut Polri, khususnya plat dinas pada kendaraan sipil, sepertinya belum dilakukan secara menyeluruh. Bahkan di Jakarta, sebagai ibukota negara, masih banyak ditemukan masyarakat sipil yang menggunakan plat dinas Polri secara bebas.

Mengapa mereka menggunakan plat dinas Polri? Untuk sekadar gagah-gagahan? Memuluskan bisnis? Atau mungkin untuk menakut-nakuti lawan? Alasan tersebut mungkin menjadi motivasi bagi sebagian oknum yang menggunakan plat dinas Polri meski bukan anggota kepolisian.

Fakta ini ditemukan pada oknum Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP Pelti) berinisial AFA, masa bakti 2024-2028. AFA baru dilantik pada Rabu, 17 Juli 2024 lalu di Wisma Graha Kemenpora, Senayan.

Pria yang berlatar belakang pimpinan LSM ini diduga memiliki mobil Mitsubishi Pajero hitam dengan plat dinas Polri palsu. Investigasi menemukan bahwa mobil tersebut berplat nomor 227-07. Bahkan, mobil ini telah lama digunakan AFA sebelum ia ditunjuk oleh Nurdin Halid, Ketua Umum PP Pelti, sebagai Sekjen.

Desas-desus menyebutkan bahwa pria asal Makassar yang memiliki bisnis peti kemas di Tanjung Priok ini sering menggunakan mobil tersebut untuk berbagai urusan, termasuk dalam mendapatkan proyek.

“Jika yang dihadapinya orang biasa, dia pasti pakai plat dinas Polri itu. Tapi kalau lawan bisnisnya juga ada unsur aparat, biasanya dia cepat-cepat mengganti plat tersebut,” ucap sumber yang enggan disebut namanya.

Terkait hal ini, media telah melakukan konfirmasi langsung ke Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam dan Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu. Keduanya berjanji akan melakukan penyelidikan terkait informasi tersebut.

Sementara itu, sejauh ini AFA belum berhasil dikonfirmasi. (ist)