Foto: Anggota Badan Sosialisasi MPR RI, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (AMP) yang lebih akrab disapa Gus Adhi mensosialisasikan Empat Pilar MPR RI atau yang dikenal juga sebagai Empat Pilar Kebangsaan di Denpasar Sabtu 22 Juni 2024.

Denpasar (Metrobali.com)-

Ratusan masyarakat Denpasar dari berbagai kalangan berkumpul dengan penuh antusias di sebuah acara yang digelar pada Sabtu 22 Juni 2024. Di tengah keramaian tersebut, Anggota Komisi II DPR RI Dapil Bali yang juga Anggota Badan Sosialisasi MPR RI yang karismatik, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (AMP) atau yang lebih akrab disapa Gus Adhi mensosialisasikan Empat Pilar MPR RI atau yang dikenal juga sebagai Empat Pilar Kebangsaan.

Dalam sambutannya, Gus Adhi menekankan pentingnya Empat Pilar Kebangsaan yang terdiri dari Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara, UUD Tahun 1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, dan Bhinneka tunggal Ika sebagai semboyan negara.

Lebih jauh lagi, wakil rakyat yang sukses mengawal dan memperjuangkan lahirnya Undang-Undang Provinsi Bali itu menyoroti pentingnya menjaga keutuhan NKRI dalam bingkai keberagaman yang kaya, serta merajut semangat Bhinneka Tunggal Ika dalam setiap langkah kita. “Kita adalah satu bangsa, satu tanah air, tanpa memandang perbedaan,” tegas Gus Adhi.

Ia juga menegaskan bahwa menjelang Pilkada Serentak November 2024, masyarakat harus lebih kuat berpegang pada nilai-nilai ini untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

“Empat Pilar Kebangsaan adalah pondasi dasar untuk menyelenggarakan Pilkada yang damai, demokratis, serta jauh dari kecurangan dan politik uang. Kita harus bersama-sama menghindari praktik-praktik yang merusak integritas demokrasi kita,” ujar Anggota Fraksi Golkar DPR RI itu dengan penuh semangat.

Wakil rakyat berhati mulia, gemar berbagi dan dikenal dengan spirit perjuangan “Amanah, Merakyat, Peduli” (AMP) dan “Kita Tidak Sedarah Tapi Kita Searah” ini juga menjelaskan bahaya politik uang yang dapat merusak tatanan demokrasi.

“Politik uang bukan hanya merugikan masyarakat sebagai pemilih, tetapi juga menciptakan pemimpin yang tidak kompeten dan hanya berfokus pada keuntungan pribadi. Ini akan menghambat pembangunan dan menodai nilai-nilai kebangsaan yang kita junjung tinggi,” tambahnya.

Gus Adhi memberikan beberapa langkah untuk mencegah praktik politik uang, antara lain dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilih berdasarkan kualitas dan rekam jejak calon pemimpin, serta mendorong pengawasan ketat dari berbagai pihak termasuk lembaga independen.

“Pemimpin yang terpilih harus meneladani dan mengamalkan nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan. Mereka harus menjadi contoh nyata bagi masyarakat dalam penerapan nilai-nilai ini. Hanya dengan cara ini kita bisa memastikan bahwa pembangunan berjalan dengan baik dan sesuai dengan cita-cita bangsa,” jelas Gus Adhi.

Politisi Golkar asal Jero Kaean, Kerobokan, Kabupaten Badung itu juga menekankan pentingnya calon pemimpin yang memiliki komitmen kebangsaan yang kuat. “Pemimpin yang memiliki komitmen kebangsaan akan selalu berusaha untuk mengimplementasikan nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan dalam setiap kebijakan dan tindakan mereka. Mereka akan menjadi teladan yang baik bagi masyarakat dan memastikan bahwa Indonesia tetap kuat dan bersatu,” lanjutnya.

Dalam suasana kebersamaan, Gus Adhi lantas mengingatkan kembali visi dan misi bernegara berdasarkan Pancasila, UUD NRI 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI. Visi negara Indonesia yakni menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Sedangkan misinya yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

“Visi misi bernegara itu harus kita wujudkan dan kita topang kuat dengan implementasi nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan. Kita ingin membangun rumah kebangsaan yang kokoh sehingga perlu ditopang dengan Empat Pilar Kebangsaan,” ungkapnya.

Di tengah berbagai ancaman yang ada, Gus Adhi berkomitmen untuk terus menggaungkan dan mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan. Seperti sebuah obor yang menerangi kegelapan, Gus Adhi bertekad untuk memperkuat rasa nasionalisme di kalangan masyarakat dan berperan aktif dalam mengisi pembangunan bangsa.

Dengan semangat yang tak pernah padam, Gus Adhi yakin bahwa melalui pemahaman dan penerapan nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan, Indonesia akan mampu melewati setiap tantangan dan terus maju menuju masa depan yang lebih baik. (wid)