Hasto: Bobby Mau Jadi Cagub Menguntungkan Dewa-dewanya Bukan Rakyatnya
Jakarta, (Metrobali.com)
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyoroti supremasi hukum di Indonesia yang dianggap sebagai supremasi kekuasaan satu pihak. Ia kemudian menyinggung Wali Kota Medan Bobby Nasution yang mengatakan diri siap maju sebagai calon gubernur Sumatera Utara.
Hal tersebut disampaikan Hasto dalam diskusi “Membuka Kotak Pandora Sirekap Saksi Bisu Kejahatan Pilpres 2024” di kawasan SCBD, Jakarta Selatan. Ia mulanya menyampaikan jika kotak Pandora susah dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Jadi acara kita ini bukan membuka kotak pandora karena kotak pandora sudah dibuka, siapa yang membuka? Itu adalah abuse of power dari presiden Jokowi, itu yang membuka kotak pandora,” ujar Hasto mengawali sambutannya di Batik Kuring, Jakarta Selatan, Minggu (7/4/2025).
Hasto mengatakan Pemilu kali hanya hanya sebagai legalitas perpanjangan kekuasaan Presiden Jokowi. Ia kemudian menyinggung Bobby Nasution yang menyatakan siap maju menjadi Gubernur Sumatera Utara.
“Pemilu yang seharusnya merupakan cermin peningkatan kualitas peradaban bangsa di dalam demokrasi, kini direduksi hanya menjadi legalitas bagi perpanjangan kekuasaan Presiden Jokowi melalui nepotisme, dan ini sangat berbahaya,” tutur Hasto.
“Buktinya kemarin muncul berita, Mas Bobby mau menjadi calon gubernur, sekretaris Bu Iriana mau menjadi Wali Kota Bogor,” sambungnya.
Ia mengatakan majunya Bobby sebagai Cagub Sumut hanya menguntungkan dewa-dewanya. Dalam kesempatan ini, Hasto juga menyinggung soal sikap Hakim MK Anwar Usman.
“Nah ini ada akibat dampak kotak pandora yang pertama, yang menguntungkan dewa-dewanya, bukan rakyatnya. Kotak pandora yang kedua adalah sikap kenegarawanan hakim MK oleh Anwar Usman direduksi menjadi sikap kekeluargaan,” tutur Hasto.
Sumber : DetikNews