Foto: Suasana foto bersama di sela-sela acara Gorda Seva yang digelar STIE Satya Dharma Singaraja pada Rabu 27 Desember 2023.

Singaraja (Metrobali.com)-

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIE Satya Dharma Singaraja dan Unit Bussiness Center STIE Satya Dharma Singaraja sebagai pelaksana dalam rangkaian Dies Natalis ke-28 STIE Satya Dharma Singaraja dan Peringatan Hari Lahir Almarhum Prof Gorda, mengadakan Gorda Seva pada Rabu 27 Desember 2023 yang diisi dengan berbagai kegiatan seperti Talk Show Bisnis, Launching Eco Campus, Pelatihan Personality Development atau Pengembangan Kepribadian yang dibawakan akademisi Anak Agung Mia Intentilia serta  Soft Launching Satya Dharma Coffeeshop.

Untuk mewujudkan Eco Kampus ini, STIE Satya Dharma Singaraja bekerjasama dengan Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Bali Nusra, yang berada di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Acara Gorda Seva ini turut dihadiri Bendahara Yayasan Ratyni Gorda Doktor Anak Agung Ayu Ngurah Tini Rusmini Gorda yang akrab disapa Gung Tini Gorda, Ketua STIE Satya Dharma Singaraja Doktor Nyoman Juli Nuryani bersama segenap civitas akademika STIE Satya Dharma Singaraja.

Sementara itu Talk Show bertema “Pentingkah Endorsment Khusus Untuk Kegiatan Anak-Anak Muda” menghadirkan narasumber  Dewa Made Sudiarta selaku Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi, UMKM Kabupaten Bulelelng. Lalu narasumber kedua entrepreneur muda dan tokoh perempuan Bali AA Ayu Maha Indra Kemala Sanjaya. Ketiga, Ketut Sumayana yang merupakan Alumni STIE Satya Dharma Singaraja, Owner CV Bali Pure yang juga Ketua Forum UMKM Naik Kelas Kabupaten Buleleng.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIE Satya Dharma Singaraja, Kadek Tirtayasa mengatakan lebih lanjut, pihaknya akan terus mensupport rancangan-rancangan pembangunan eco campus. Untuk Coffeeshop-nya sendiri ke depan akan dilakukan inovasi-inovasi kekinian seperti mengadakan acara musik akustik dan hiburan lainnya.

“Dengan keberadaan Coffeeshop ini diharapkan STIE Satya Dharma Singaraja bisa lebih dikenal lagi oleh masyarakat luas, khususnya kalangan anak-anak muda. Jadi anak-anak muda Singaraja tidak perlu bingung lagi mencari tempat tongkrongan yang bersih dan sehat. Cukup datang ke Satya Dharma Coffeeshop,” jelasnya.

Kadek Tirtayasa juga berharap, dengan kegiatan Gorda Seva yang dirangkaikan dengan launching Eco Campus dan Talk Show tersebut, STIE Satya Dharma Singaraja bisa menjadi kampus ramah lingkungan dan menyebarkan energi positif kepada masyarakat lewat energi hijau dan udara sejuk. Dengan kegiatan ini masyarakat juga akan lebih mengenal kampus STIE Satya Dharma.

Ketua STIE Satya Dharma Singaraja Doktor Ni Nyoman Juli Nuryani, mengatakan bahwa setiap bulan di tanggal 27 Desember, keluarga besar civitas akademika STIE Satya Dharma Singaraja memang melaksanakan Gorda Seva dan pada tanggal 27 Desember 2023 merupakan puncak dari kegiatan tersebut, yang juga bertepatan dengan hari ulang tahun Almarhum Prof. Gorda.

 

Acara digelar untuk mendedikasikan atmosfer akademik di STIE Satya Dharma. Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan beberapa kegiatan, antara lain launching Eco Campus yang ditandai dengan penanaman pohon. Komitmen bersama telah disepakati dengan menandatangani kesepakatan bersama pada tanggal 15 November 2023 dan di tanggal 27 Desember 2023 kegiatan Eco Campus resmi dilaunching.

Ditambahkannya, terdapat beberapa kategori yang dilaksanakan di dalam kegiatan Eco Campus, yakni yang pertama adalah pilah sampah, yang kedua energi hijau, yang ketiga kurangi kertas serta keempat lingkungan hijau.

“Kategori-kategori tersebut mendukung semua kegiatan civitas akademika STIE Satya Dharma sehingga keluarga kampus bisa berkegiatan untuk mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan menjaga lingkungan kampus, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Melalui Eco Campus semua aktivitas akan coba dilaksanakan sehingga apa yang menjadi prioritas kampus di dalam peningkatan Eco Campus ini dapat mendukung semua kegiatan civitas akademika,” terang Juli.

Kegiatan Gorda Seva juga dirangkaikan dengan talkshow yang bertema “Pentingkah Endorsment Khusus Untuk Kegiatan Anak-Anak Muda” yang dihadiri oleh mahasiswa serta anak-anak sekolah SMA/SMK di Kabupaten Buleleng, serta alumni dan peserta dari umum.

Tujuannya adalah untuk bisa menopang UMKM-UMKM mahasiswa yang sudah dilaksanakan sehingga nanti bisa lebih maju. Acara turut dihadiri oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Buleleng, kemudian selebgram dan para pelaku UMKM sehingga menjadi semacam booster untuk mahasiswa agar bisa lebih berkembang, terutama untuk UMKM yang ada di Kabupaten Buleleng.

Disamping itu juga digelar acara launching Satya Dharma Coffeeshop yang diharapkan bisa membantu dan menopang semua kegiatan UMKM, terutama UMKM kewirausahaan. Terlebih lagi sudah ada Unit Bussines Center yang nanti akan melanjutkan kegiatan inkubasi bisnis dan sekaligus mensupport semua kegiatan UMKM yang ada di STIE Satya Dharma Singaraja, khususnya untuk kalangan mahasiswa.

“Hal ini sudah sesuai dengan tagline kampus yakni kewirausahaan dan mencetak wirausaha-wirausaha muda sehingga ini akan bisa menjadi support system untuk mahasiswa dan juga lingkungan UMKM di Kabupaten Buleleng,” jelas Juli.

Ketut Suardika selaku Ketua Unit Bussines Center STIE Satya Dharma Singaraja mengatakan bahwa latar belakang dari dibentuknya Unit Business Center adalah memang karena tuntutan lembaga saat ini. Artinya jika pembiayaan lembaga STIE Satya Dharma dibiayai di luar SPP maka itu lebih bagus.

“Saat ini Unit Bussines Center telah melahirkan Unit Kantin Dewi Kunti yang nantinya dimanfaatkan untuk memajangkan produk-produk yang dibuat oleh mahasiswa sehingga mereka bisa menjalankan bisnis sambil belajar dan menghasilkan uang,” ungkapnya.

Disamping unit Kantin Dewi Kunti, pihaknya juga telah berkolaborasi dengan STIE Satya Dharma untuk menyewakan gedung auditorium sehingga bisa menambah pendapatan lembaga kampus. Selain itu juga bekerjasama dengan lembaga pemerintah dalam rangka pelatihan-pelatihan sehingga para mahasiswa paham bagaimana cara menginput data.

“Kita harapkan kedepannya sebagai implementasi dari Eco Campus, akan ditanam lebih banyak tanaman-tanaman yang bernilai ekonomi seperti mangga atau alpukat yang nantinya bisa diolah menjadi jus sehingga ada nilai tambah dari segi ekonomi,” tutur Ketut Suardika.

Para mahasiswa diharapkan bisa memanfaatkan peluang tersebut dengan sebaik-baiknya untuk bekerjasama dengan Unit Bussines Center, yaitu dengan memajang produk-produk mereka dan kemudian memasarkannya. Intinya bagaimana fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh lembaga agar dikelola secara optimal.

Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi, UMKM Kabupaten Buleleng, Dewa Made Sudiarta memberikan apresiasinya atas penyelenggaraan Gorda Seva ini. Menurutnya Kegiatan yang digagas oleh STIE Satya Dharma Singaraja ini sangat penting untuk kedepan bisa mendukung pemasaran produk-produk UMKM, khususnya di Buleleng.

“Perluasan akses pasar dari produk-produk UMKM memang menjadi hal yang sangat penting saat ini, di samping juga yang paling utama adalah bagaimana para pelaku UMKM bisa memproduksi produk-produk yang memiliki kualitas dan kemasan yang benar-benar bagus,” ujarnya.

Selain itu juga penting untuk memiliki ketahanan dan keamanan pangan dan gizi untuk produk makanan, termasuk juga memiliki sertifikasi yang lengkap. Inilah yang perlu untuk didorong bersama agar produk-produk UMKM benar-benar memiliki kepercayaan dari konsumen, selain juga memanfaatkan ruang digital dan influencer. Ini juga menjadi salah satu upaya untuk mendorong masyarakat Buleleng agar bangga menggunakan produk lokal.

Dewa Made Sudiarta tidak menampik bahwa persoalan saat ini adalah belum maksimalnya para pelaku UMKM untuk memanfaatkan akses pasar digital. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk melatih para pelaku UMKM untuk meningkatkan kapasitas mereka agar naik kelas.

Lalu entrepreneur muda dan tokoh perempuan Bali A.A Ayu Maha Indra Kemala Sanjaya menerangkan dalam Talkshow tersebut dibahas bagaimana pentingnya endorsment dalam mengembangkan usaha UMKM.

Ayu Maha Indra Kemala yang juga seorang pelaku endorsment berharap adanya transfer knowledge dalam kegiatan kali ini sehingga menjadi semacam stimulasi bagi anak-anak muda untuk lebih semangat lagi dalam mengembangkan usahanya melalui digitalisasi.

Ayu Maha Indra Kemala yang juga seorang selebgram ini menilai digitalisasi saat ini sangat penting. Jadi para pelaku bisnis harus adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi saat ini, terutama yang berkaitan dengan digitalisasi.

“Dengan ruang digital para pelaku usaha bisa melakukan promosi dan endorsment sehingga usaha mereka bisa naik kelas,” katanya. Selain itu diharapkan juga semua mahasiswa di STIE Satya Dharma Singaraja mampu meningkatkan atau mengembangkan usaha nya menjadi lebih baik lagi.

Narasumber ketiga, Ketut Sumayana yang merupakan Alumni STIE Satya Dharma Singaraja, Owner CV Bali Pure yang juga Ketua Forum UMKM Naik Kelas Kabupaten Buleleng mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh STIE Satya Dharma Singaraja. Ia kemudian mendorong para mahasiswa untuk selalu berusaha dan juga mempelajari celah-celah di dunia digital dan dunia wirausaha.

Sumayana kemudian  menjelaskan bahwa saat ini wirausaha tidak bisa lepas daripada dunia digital. Selain mampu memproduksi sebuah produk maupun jasa, juga harus mampu dalam memanfaatkan sosial media maupun me maintenance daripada akun-akun website dan platform-platform digital lainnya.

“Tujuannya adalah untuk mendorong daripada brand awareness dan juga menaikkan omset, serta dalam jangka panjang bisa membesarkan perusahaan yang dikembangkan,” jelasnya.

Acara Gorda Seva ini disi juga sesi Pelatihan Personality Development atau Pengembangan Kepribadian yang dibawakan akademisi Anak Agung Mia Intentilia yang menekankan pentingnya mahasiswa punya kepribadian kuat dan unik. Dia juga mengajak mahasiswa untuk mengenali potensi diri sehingga juga bisa punya diferensiasi. (wid)