TiE Indonesia Diresmikan di United in Diversity Bali Campus, Koneksikan UMKM dan Pelaku Usaha Indonesia dengan Pasar Internasional dan Network Dunia
Foto: Peluncuran TiE Indonesia Chapter di United in Diversity (UID) Bali Campus di Kura Kura Bali, Serangan Kota Denpasar, Bali pada Minggu 19 November 2023.
Denpasar (Metrobali.com)-
Peluncuran TiE Indonesia Chapter diadakan bersamaan dengan Dialog Tri Hita Karana “Membangun Ekosistem Wirausaha Indonesia dengan Koneksi Global” mempertemukan Forum Tri Hita Karana dan jaringan alumni, mitra, pejabat pemerintah, pemodal ventura, dan komunitas startup United In Diversity Foundation berkomitmen bersama-sama menciptakan peta jalan strategis untuk kewirausahaan dan ekosistem investor dengan TiE Indonesia Chapter.
Acara berlangsung di United in Diversity (UID) Bali Campus di Kura Kura Bali, Serangan Kota Denpasar, Bali pada Minggu 19 November 2023. Ketua Bersama TiE Indonesia adalah United In Diversity Foundation President Ambassador Tantowi Yahya dan TiE Global Trustee Amit Gupta.
Tantowi Yahya berharap melalui kolaborasi ini agar didapatkan pencerahan baru dan yang lebih penting mengkoneksikan para UMKM dan pelaku usaha di Indonesia dengan pasar internasional dan network dunia.
“Peluncuran TiE Indonesia Chapter merupakan bukti potensi yang dimiliki bangsa kita. Kami memulai babak baru dalam menumbuhkan semangat kewirausahaan, selaras dengan pasar global dan inovasi”, kata Tantowi Yahya.
Dikatakan Indonesia adalah pasar terbesar di Asia Tenggara dan merupakan pemimpin dalam investasi teknologi dan ramah lingkungan. Dengan tenaga kerja muda, bertalenta, paham teknologi, lingkungan peraturan yang kondusif, dan dukungan terhadap digitalisasi bisnis, Indonesia siap menjadi pusat inovasi berkelanjutan dan inklusif dengan banyaknya startup dan penciptaan unicorn dan decacorn yang akan semakin mendorong pertumbuhan ekonomi negara yang mengesankan.
Dia juga menjelaskan alasan dipilihnya Bali sebagai lokasi dalam kolaborasi dan peluncuran TiE Indonesia Chapter ini. “Karena Bali itu sangat identik dengan suistainable. Kalau kita bicara mengenai pembangunan berkelanjutan yang muncul itu Bali dan Tri Hita Karana Forum dari G20 itu lahirnya itu di Bali dan kita sudah punya fasilitas. Kita menyedian tempat ini sebagai hub dari TiE Indonesia,” terang Tantowi Yahya.
Lebih lanjut Tantowi Yahya menjelaskan bahwa TiE sudah hadir di 61 negara dan sudah mempunyai kurang lebih 15.000 anggota. Ditambahkannya bahwa Indonesia menjadi negara ke-62 yang telah menjadi bagian dari sebua Gerakan yang akan memberikan akses seluas-luasnya kepada UMKM untuk masuk ke pasar global.
“Jadi kita ini menjadi negara ke-62 yang menjadi bagian dari sebuah gerakan yang akan memberikan akses yang seluas-luasnya kepada UMKM, khususnya yang mempunyai jiwa entrepreneur untuk masuk ke dunia Global,” ungkap Tantowi Yahya.
Saat ditanya alasan menggaet Tri Hita Karana Forum dalam TiE Indonesia ini, Tantowi Yahya mengungkapkan bahwa Tri Hita Karana merupakan co-partner dari pemerintah ketika melahirkan suatu sistem pembiayaan baru untuk Sustainable Development Goals (SDGs) yang disebut Global Blended Finance, yang lahir pada KTT G20 tahun 2022 lalu.
“Kita ini adalah partner pemerintah. Salah satu outcome dari Tri Hita Karana Forum yang kami laksanakan bersama pemerintah itu adalah pemberdayaan dan penguatan UMKM,” terangnya.
Kedepan sesuai dengan konsep dari Global Blended Finance itu sendiri, para anggota dari TiE tersebut akan mendapatkan berbagai kemudahan seperti mendapatkan akses pembiayaan dari sumber-sumber yang selama ini tidak bisa disentuh, baik dari pemerintah, swasta dan sumber-sumber lainnya.
“Salah satunya itu adalah membuka kesempatan pembiayaan dari sumber-sumber yang selama ini tidak bisa disentuh, misalnya dari pemerintah, dari swasta, dari filantropis dan juga dana-dana publik. Sebagaimana konsep dari Blended Finance itu sendiri. Kita ada tim nanti akan yang akan mengkurasi dan kita banyak akan mencontoh yang sudah dilaksanakan di 61 negara yang sudah sukses melaksanakan ini,” ungkap Tantowi Yahya.’
Tantowi Yahya kemudian mengatakan bahwa di seluruh dunia bukan hanya di Indonesia pilar dari ekonomi itu adalah UMKM dan di Indonesia sendiri kurang lebih 80% pilar ekonomi itu berbasis UMKM. Jadi ini adalah bisnis model yang memang harus di support.
“Jadi support dengan apa? di support dengan pembiayaan, Pendidikan, pembukaan akses dan lain-lain, sehingga mereka menjadi pemain besar dan menjadi pemain dunia. Dari UMKM tidak mustahil mereka akan menjadi pengusaha besar nantinya,” pungkasnya.
Sementara itu Amit Gupta selaku TiE Global Trustee mengatakan bahwa langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah memahami ekosistem dengan lebih baik dan mendorong konektivitas yang lebih besar. Menurutnya Indonesia memiliki ekosistem yang dinamis dan beragam dan sektor kewirausahawan menjadi pilar utama, mengingat ukuran dan skala pasarnya.
“Jadi apa yang ingin kami lakukan adalah mencoba dan menemukan cara untuk mendorong konektivitas antara berbagai ekosistem dengan Indonesia yang benar-benar dapat membantu memberikan dampak yang lebih kolektif. Dan pada saat yang sama, mencoba bekerja sama dengan tim di sini untuk mereplikasi beberapa program yang dapat membantu pendampingan para pendiri, membantu mereka dalam berinvestasi, mendorong program untuk inklusivitas yang lebih besar bagi pengusaha perempuan. Itu adalah visi besar yang kami miliki,” bebernya.
Lebih lanjut Amit Gupta menyebut UID sebagai mitra yang sempurna untuk membantu pihaknya mencapai dan mendorong terwujudnya visi tersebut. Selain itu Amit Gupta juga menilai bahwa Indonesia merupakan pasar potensial yang akan mendorong pertumbuhan terbesar di Kawasan Asia Tenggara.
“Mengingat besarnya pasar dan besarnya semangat kewirausahaan yang kami lihat, dan jika Anda melihat kepemimpinan di Indonesia dan betapa dinamisnya negara ini, orang-orang dengan latar belakang dan pengalaman yang luar biasa dan relevan, pandangan kami adalah bahwa inilah pasar yang akan mendorong pertumbuhan terbesar di Asia Tenggara,” pungkasnya.
TiE Indonesia Chapter akan bergabung dengan 60 TiE Chapter di seluruh dunia yang tersebar di Amerika Utara, Eropa, India, Afrika, Timur Tengah, Asia Timur, Pasifik, dan Australia. Didirikan di Silicon Valley dengan lebih dari 15.000 anggota di seluruh dunia, TiE Global adalah jaringan pengusaha dan investor terbesar di dunia. Dengan misi untuk menumbuhkan kewirausahaan sebagai kekuatan untuk kebaikan dan pertumbuhan, TiE Indonesia Chapter bersama TiE Global akan menyediakan sistem dukungan untuk membina startup dan UMKM Indonesia dengan moto “Better Business Better World”.Kampus United In Diversity Bali akan menjadi pusat TiE Indonesia Chapter bersama dengan inisiatif global PBB, Jaringan Solusi Pembangunan Berkelanjutan Asia Tenggara, Tsinghua Tenggara, dan pusat Rocky Mountain Institute Asia Tenggara.
Peluncuran TiE Indonesia diadakan bersamaan dengan TiE Global Summit yang diselenggarakan bekerja sama dengan Singapore Fintech Festival yang baru saja selesai di Singapura, dan dihadiri oleh lebih dari 62.000 peserta dari 134 negara, termasuk Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Menteri.
TiE Indonesia Chapter merasa terhormat memiliki Menteri Nadiem sendiri yang merupakan seorang pengusaha sukses yang turut mendirikan Gojek unicorn dan decacorn pertama di Indonesia, sebagai Pelindung Kehormatan TiE Indonesia Chapter.
Peluncuran TiE Indonesia dan Dialog Tri Hita Karana juga mendapat kehormatan dengan kehadiran Amalia Adininggar Widyasan selaku Deputi Bidang Perekonomian Kementerian PPN/Bappenas, Mari Pangestu Utusan Presiden G20 Bali Global Blended Finance Alliance, dan Kepala Dinas Kebudayaan Pemprov Bali I Gede Arya Sugiartha, beserta Kementerian Pendidikan, Kementerian Keuangan, Kementerian Pembangunan & Perencanaan Nasional, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, serta para dosen Universitas terkemuka dari MIT, Tsinghua, pemodal ventura dan komunitas wirausaha lainnya. (wid)