Foto: Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer mendukung program kredit startup milenial yang disampaikan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres dari capres Prabowo Subianto.

Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer mengapresiasi dan mendukung penuh mengenai program kredit startup milenial yang disampaikan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres dari capres Prabowo Subianto yang diusung partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM).

“Program kredit startup milenial dari Gibran ide cerdas dan cemerlang. Gibran ini paham betul apa yang menjadi kebutuhan anak-anak muda,” kata Demer belum lama ini.

Anggota Fraksi Golkar DPR RI ini mengatakan lebih lanjut bahwa kedepan startup-startup baru sangat diperlukan dan ini merupakan kekuatan yang harus dibangun serta juga untuk menggarap besarnya peluang ekonomi digital. Karena itu mengaku salut dengan Gibran yang juga putra sulung Presiden Jokowi ini yang telah menawarkan program kredit startup millenial. Ini artinya Prabowo-Gibran akan membangun dan membiayai startup-startup di Indonesia serta membuat lebih banyak lagi startup yang dibangun anak-anak muda bisa tumbuh, bertahan dan berkembang lebih besar lagi.

“Kalau ada 1000 startup kemudian tinggal 500, bahkan saya dengan 1000, tinggal 50 saja, itu sudah kemajuan yang luar biasa. Luar biasa saya bilang, kenapa? Dengan 50 aja itu sudah memudahkan orang dari berbagai hal, bahkan saya berharap nantinya ada startup-startup yang di kampung lagi, di mana orang tidak perlu belanja ke pasar, mereka tinggal di rumah dengan handphonenya, besoknya sudah diantar. Kangkungnya diantar besoknya, berasnya diantar besok paginya, dengan masih fresh, langsung memudahkan dan tentu ini akan membuat kita akan semakin lebih maju dari negara lain dan ini penting,” beber Demer.

Wakil rakyat berlatar belakang pengusaha sukses dan mantan Ketua Umum Kadin Bali itu Demer mengatakan bahwa kedepan orang-orang akan terus mengarungi kemajuan zaman yaitu Internet of Things (IOT) atau bisa disebut sebagai zaman serba mudah. Demer kemudian mencontohkan Go-Jek yang membuat hidup orang-orang menjadi lebih mudah dan berdampak terhadap tumbuhnya sektor UMKM serta terserapnya banyak tenaga kerja. Keberadaan internet juga memberikan kemudahan-kemudahan lainnya, termasuk juga untuk wisatawan yang berlibur di Bali. “Jadi pergerakan orang yang semakin mudah, logistik juga semakin cepat berkembang,” ujarnya.

Oleh karena itu Demer berharap kepintaran dan kecerdasan orang-orang Indonesia harus didorong, harus dipacu, dan harus dibantu dan di situlah negara harus hadir. Kalau negara tidak hadir dan kepintaran atau kecerdasan tersebut tidak difasilitasi maka tidak ada artinya. Atau dalam arti kata lainnya ide dan gagasan jika tidak pernah dikerjakan maka itu tidak ada artinya, sama halnya dengan tidak ada ide maka tidak ada gagasan.

“Oleh karena itu mari kita biayai mereka, mari kita bantu mereka, support mereka, bahkan nanti mungkin kalau bisa di setiap sekolah itu coding itu harus bisa diajarkan, sehingga nantinya bisa mereka membangun startup-startup baru bertumbuhan di Indonesia, bahkan menjadi Global, tidak hanya pemain di dalam negeri, tetapi bisa menjadi pemain Global,” kata wakil rakyat yang sudah empat periode mengabdi di DPR RI memperjuangkan kepentingan Bali ini.

Sementara terkait dengan ada pihak yang pesimistis terhadap program kredit startup millenial yang disampaikan Gibran, mengingat belum dijelaskannya secara detail tentang skema pembiayaan kredit, termasuk juga besaran nominal yang akan dikucurkan kepada para pelaku startup milenial, Demer mengatakan bahwa jangan terlalu pesimis jika belum mencoba program tersebut.

Demer kemudian mengutip pribahasa yang menyebutkan kalau mau melangkah 1000 langkah maka mulailah dari langkah yang pertama.

“Langkah pertamanya adalah kita mulai memasuki dunia modern, dunia Internet. Oleh karena itu, mari segera kita lakukan dan saya sangat mendukung. Maju terus Pak Gibran pembiayaan daripada startup ini. Mudah-mudahan milenial kita terus berkreasi, terus berinovasi, tidak terpendam inovasinya, kreativitasnya akibat dari pada pesimisnya orang-orang yang nyinyir,” ungkap Demer.

Seperti yang telah diketahui bersama bahwa sebelum menjadi Walikota Solo dan kini menjadi cawapres, Gibran memiliki latar belakang sebagai pengusaha muda yang sukses mendirikan startup, yang sebelumnya juga mendapat pendanaan. Namun ada yang menyebutkan bahwa membangun startup tidak hanya soal pendanaan, namun model bisnis atau konsep bisnis agar kedepan startup-startup tersebut laku di pasaran.

Menanggapi hal tersebut Demer yang juga berlatar belakang pengusaha sukses dan mantan Ketua Umum Kadin Bali itu mengatakan kalau berbicara tentang startup tentu yang menjadi kuncinya adalah bagaimana membuat sebuah model bisnis yang bisa memudahkan orang-orang untuk berkomunikasi, memudahkan dalam hal pelayanan, pemasaran, memudahkan orang dalam menjangkau dari orang ke orang, maupun dari produk ke orang ataupun dari orang ke produk. Inilah yang harus didukung.

Lebih lanjut menurut Demer dunia usaha sekarang ini, dimana UMKM sangat tumbuh dengan adanya internet dan media sosial, yang lompatannya jauh lebih besar daripada zaman dulu. Begitu juga dunia usaha  yang lain. “Kita tahu sekarang, dunia usaha misalnya, bagaimana mudahnya kita sekarang membangun atau melegalkan sebuah usaha. Dengan cara apa? ya tinggal daftar setiap saat 24 jam, baru bangun atau nanti malam sebelum tidur kita mau daftar usaha kita, usaha kita sudah menjadi legal. Dulu itu tidak mungkin itu terjadi karena dulu kita tahu tidak ada sistem, tidak ada startup yang bisa melakukan itu, bisa memberikan kemudahan itu,” paparnya.

Demer menambahkan bahwa saat ini pertumbuhan startup cukup bagus dan beberapa startup bahkan sudah mulai mendapatkan pasar, seperti pelayanan terhadap hotel, sistem di hotel yang sangat memudahkan pelaporan pajaknya, termasuk laporan yang dulu sangat sulit yakni laporan-laporan accounting dan keberadaan startup memberikan kemudahan-kemudahan tersebut dan kecepatannya juga sangat tinggi. Demer kemudian menyadari bahwa keberadaan startup ini nantinya akan menggantikan pekerjaan manusia.

“Memang ini akan ada masalah nantinya yaitu beberapa pekerjaan akan tergantikan oleh komputer, oleh startup ini, oleh adanya internet. Dan tentu kita tidak juga bisa menstop perubahan karena perubahan itu abadi. Perubahan itulah yang kekal. Oleh karena itu kita harus mengarungi perubahan itu, jangan kita kemudian kita menjauh, kita ingin seperti zaman purbakala, janganlah,” kata Demer yang kembali maju tarung ke DPR RI Dapil Bali dari Partai Golkar pada Pileg 2024 mendatang.

Bersama Prabowo-Gibran yang dinilai sangat tepat memajukan Indonesia menuju Indonesia Emas Tahun 2045, Demer mengajak kita semua khususnya juga anak-anak muda Indonesia untuk berani mengarungi perubahan.

“Dan kita menangkan perubahan itu salah satunya dengan cara menggerakkan anak muda untuk mendirikan startup berbasis teknologi yang tangguh, kreatif dan inovatif dalam menopang perekonomian nasional. Disitulah saya meyakini dengan adanya Mas Gibran pasti akan membantu anak muda untuk mendapatkan dan meraih cita-citanya dengan baik,” pungkas Demer. (wid)