Foto: Tim kolaborasi berfoto bersama para pelaku UMKM di Pantai Jerman peserta pelatihan digital marketing pada Sabtu 21 Oktober 2023.

Badung (Metrobali.com)-

Pusat Studi Undiknas (PSU) melanjutkan aksi kolaborasi pelatihan dan pendampingan  bagi para pelaku UMKM dan pengelola Pantai Jerman, Kuta, Kabupaten Badung pada Sabtu 21 Oktober 2023 khususnya berkaitan dengan penguasaan digital marketing atau pemasaran digital.

Aksi “Kolaboraksi Pantai Jerman Ramah Keluarga Berbasis Masyarakat” ini digelar dengan bersinergi bersama Coca-Cola Europacific Partners Indonesia, Rotary Club of Bali Bersinar, Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) PangPadePayu, DPD Perempuan Pemimpin Indonesia (Perpina) Provinsi Bali, BEDO, Banjar Adat Segara, Pengelola Pantai Jerman dan stakeholder lainnya. Kegiatan kali ini merupakan bagian lanjutan aksi dan program kolaborasi bersama tim sinergi untuk mewujudkan “Pantai Jerman Sebagai Objek Wisata Pantai Ramah Keluarga dan Anak Yang Berbasis Masyarakat”.

Selain bagaimana melakukan pemasaran digital lewat WA Bisnis, para peserta pelatihan juga diajarkan praktik langsung membuat foto produk yang menarik baik untuk produk fesyen maupun makanan dan minuman yang bisa digunakan sebagai sarana pemasaran dan promosi di berbagai plafform media sosial khususnya juga WA Bisnis. Praktik membuat foto produk yang menarik dilakukan di Studio Mini SIP3 Ramah Keluarga di areal Kantor Pengelola Pantai Jerman yang dilengkapi fasilitas yang dibutuhkan.

Pelatihan menghadirkan tiga orang narasumber yakni dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undiknas yang juga Marketing Manager Undiknas Gede Crisna Wijaya, Secretary Rotary Club of Bali Bersinar Rotarian Tiwi Tjandra dan Ni Made Ayu Sriyanti pengusaha kuliner dari Jaya Sampurna.

Turut hadir dalam acara ini Kepala Pusat Studi Undiknas Dr. Gung Tini Gorda, Kepala Pusat Kajian Kebijakan Publik dan Gender Undiknas Denpasar Dr. Nyoman Sedana, Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Pariwisata Undiknas Denpasar Dr. Nina Eka Lestari dan Kepala Pusat Kajian Teknik Undiknas Denpasar Ir. I Ketut Nuraga MT. Hadir pula President Rotary Club of Bali Bersinar Rotarian Ni Wayan Suryathi bersama para Rotarian.

Hadir pula Made Pranata Wibawa Ade Putera selaku Corporate Affairs Coca-Cola Europacific Partners Indonesia. Aksi ini juga melibatkan mahasiswa magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Coca-Cola Europacific Partners Indonesia.

Kepala Pusat Studi Undiknas Dr. Gung Tini Gorda mengungkapkan bahwa konsep kegiatan kali ini adalah bagaimana membuat UMKM tersebut naik kelas. Dalam pelatihan dan pendampingan kali ini para pelaku UMKM diberikan ilmu tentang pembukuan, dan display produk. Ditambahkannya bahwa tim kolaborasi berkomitmen untuk membangun Pantai Jerman sebagai pantai ramah keluarga dan anak yang berbasis masyarakat.

Oleh karena itu, secara konvensional, UMKM – UMKM yang ada di Pantai Jerman diberikan pelatihan-pelatihan dan pendampingan-pendampingan terkait dengan penataan produk untuk meningkatkan nilai jual dan pendapatan warga setempat.

“Selain itu juga para pelaku UMKM juga diberikan ilmu terkait dengan digital marketing mengingat pesatnya kemajuan teknologi informasi saat ini. Terlebih lagi saat ini para pelaku UMKM telah memiliki ponsel pintar yang bisa mereka manfaatkan untuk berjualan secara online,” ungkap Gung Tini Gorda.

Gung Tini Gorda menambahkan bahwa untuk mendukung para pelaku UMKM di Pantai Jerman melek digital maka tim kolaborasi telah mempersiapkan sarana dan prasarananya seperti studi mini. Diharapkan dengan keberadaan studio mini ini bisa bermanfaat bagi para pelaku UMKM dan tentunya akan tetap mendapatkan pendampingan, mengingat mayoritas pelaku UMKM di Pantai Jerman adalah kaum ibu-ibu yang kurang paham terhadap teknologi. Namun dengan keberadaan konsep Merdeka Belajar tersebut justru mendekatkan para pelaku UMKM tersebut dengan dunia digital.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undiknas yang juga Marketing Manager Undiknas Gede Crisna Wijaya mengatakan bahwa pelatihan kali ini sudah masuk ke tahap pendampingan yang menekankan bagiamana mengimplementasikan digital marketing melalui beberapa platform digital seperti WhatsApp Bussines. Ditambahkannya, yang pertama dilakukan dalam pemanfaatan WhatsApp Bussines tersebut adalah foto produk, baik yang dibidang fashion maupun kuliner.

Dalam hal ini tim kolaborasi menginisiasi para pelaku UMKM terkait bagaimana mengambil foto atau angel sebuah produk agar tampilannya terlihat baik. “Seperti foto untuk produk fashion yang lebih memperhatikan kombinasi warna dan foto untuk produk kuliner yang lebih menonjolkan pada menu-menu tertentu sehingga hasil foto-foto tersebut bisa menarik perhatian konsumen,” ungkap risna Wijaya.

Dia menjelaskan lebih lanjut, pendampingan kali ini lebih kepada penekanan implementasi bagaimana nantinya agar konsumen-konsumen tersebut tertarik melalui berbagai media sosial yang digunakan dan foto produk yang kita cantumkan, mengingat hal pertama yang dilihat oleh konsumen adalah dari sisi penampilan produk yang ditawarkan. Ditambahkannya, para pelaku UMKM di Pantai Jerman bisa menggunakan studio mini yang telah disediakan oleh tim kolaborasi untuk mengelola usaha mereka kedepan agar semakin cuan.

Sementara itu Made Pranata Wibawa Ade Putera selaku Corporate Affairs Coca-Cola Europacific Partners Indonesia mengatakan bahwa kali ini tim kolaborasi kembali melakukan pendampingan kepada komunitas UMKM di Pantai Jerman, tentunya dengan spirit untuk bisa bagaimana mengembangkan kapastistas para pelaku UMKM di Pantai Jerman.

Dalam kesempatan kali ini tim kolaborasi memberikan materi pendampingan mengenai bagaimana memaksimalkan atau memanfaatkan dunia teknologi informasi dengan memanfaatkan platform media sosial seperti WhatsApp Bussines untuk mempromosikan usaha yang dijalankan.

“Kami harapkan dengan pendampingan ini para pelaku UMKM yang ada di Pantai Jerman bisa naik kelas dan melek digital sehingga mereka bisa maju bersama di tengah kemajuan teknologi informasi saat ini,” ujar Ade Putera.

Narasumber berikutnya Secretary Rotary Club of Bali Bersinar Rotarian Tiwi Tjandra mengajarkan para peserta mengingat kembali bagaimana menata dan mendisplay produk fesyen kemudian bagaimana membuat foto produk fesyen yang menarik dari aspek penataan produk seperti bagaimana mengkombinasikan warna dan produk apa yang perlu ditonjolkan.

Tiwi Tjandra mengatakan bahwa display tersebut selalu mengambil dari warna terang ke warna gelap. Selain itu juga Tiwi Tjandra mengingatkan kepada para pelaku UMKM untuk tidak terlalu banyak menggunakan aksesoris pada patung manekin karena akan menutupi detail produk yang akan kita jual sehingga membingungkan para konsumen.

Narasumber berikutnya Ni Made Ayu Sriyanti selaku pengusaha kuliner dari Jaya Sampurna berbagi tips foto produk yang menarik untuk kuliner. Dia memberikan pemahaman sejumlah hal yang perlu diperhatikan.

Ayu Sriyanti menekankan pentingnya garnis pada setiap makanan yang akan disajikan, seperti timun atau tomat, intinya garnis yang bisa dimakan. Selain itu plating juga harus menarik dan elegan, terutama harus menyesuaikan warna piring dan makanan sehingga makanan tersebut terlihat mewah dan menggugah selera pada pengunjung yang menikmati makanan tersebut.

Ayu Sriyanti juga menekankan pentingnya soal rasa makanan. “Ketika rasa makanan itu sudah cocok, maka pada konsumen pastinya akan mencoba makanan tersebut berkali-kali. Jadi intinya, selain plating harus terlihat elegan, rasa makanan juga harus enak,” ujarnya.

Para pelaku UMKM Pantai Jerman peserta pelatihan digital marketing ini mengaku senang bisa mendapatkan ilmu praktis dan praktik langsung membuat foto produk yang menarik baik untuk produk fesyen maupun makanan dan minuman yang bisa digunakan sebagai sarana pemasaran dan promosi di berbagai plafform media sosial khususnya juga WA Bisnis. Mereka lantar berharap ke depan usahanya makin laris dan makin cuan. (wid)