Wujud Pelestarian Adat, Agama, Seni dan Budaya, Bupati Tabanan Kembali Apresiasi Kekompakan Masyarakat Desa Serampingan
Tabanan, (Metrobali.com)
Gotong-royong dan kekompakan masyarakat adalah cerminan pembangunan yang sehat. Sikap kebersamaan itu, terus menerus mendapatkan perhatian dan apresiasi yang sangat baik dari Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM. Hal itu dibuktikannya dengan senantiasa hadir dalam setiap karya yang digelar oleh masyrakat, di desa manapun karya tersebut dilaksanakan. Selain sebagai wujud penghargaan, juga sebagai konsistensi perhatian Pemerintah, yang bergerak bersama masyarakat, membangun Kabupaten Tabanan.
Selasa (17/10), Sanjaya beserta jajaran, termasuk Anggota DPR RI, Made Urip, Sekda Tabanan, Para Kepala OPD, Camat, Unsur Forkopimcam Selemadeg, Perbekel Serampingan, Bendesa Adat Se-Kecamatan Selemadeg, serta prawartaka karya dan krama, hadir dalam Uleman Ngerauhin Upacara Pitra Yadnya / Ngaben Massal Kusa Pranawa di Desa Adat Jemberana, Desa Serampingan, yang berlangsung di Balai Suka Duka Desa Adat Jemberana, Desa Serampingan, Kecamatan Selemadeg.
Peran serta masyarakat dalam melestarikan adat, agama, seni dan budaya sesuai yang tercantum dalam Visi dan Misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, mendapat apresiasi yang sangat baik dari orang nomor satu di Tabanan siang itu. Terlebih, karya yang dilaksanakan krama sudah tercantum dalam perarem dan awig-awig yang secara rutin dilaksanakan setiap 5 tahun sekali oleh Desa Adat.
Bagi Sanjaya, membangun Tabanan harus seimbang secara harmonis, baik sekala maupun niskala. Manakala masyarakat membangun, maka wajib hukumnya bagi Pemerintah untuk hadir mengiringi, dan ngupasaksi agar karya yang berlangsung bisa berjalan dengan baik. “Saya di Pemerintah Daerah, selaku Bupati, selaku Guru Wisesa, selaku Murdaning Jagat, wajib hukumnya, bagaimana mengayomi masyarakat di Kabupaten Tabanan termasuk di Desa Adat Jemberana, apa yang dibuat ini, semoga Memargi Antar, Labda Karya, Sida Sidaning Don,” tuturnya siang itu.
Adapun sawa yang mengikuti pelebon dalam pengabenan masal tersebut, terdiri dari 30 Sawa, dengan prabiya sejumlah 10 Juta persawa, dengan biaya tambahan yang dikumpulkan dari urunan warga dan dana punia serta bantuan dari Pemerintah. Puncak acara direncanakan akan berlangsung pada 19 Oktober mendatang, di mana rentetan karya sudah dimulai sejak bulan September lalu.
Sanjaya berpesan, pelaksanaan karya merupakan kewajiban krama se-Dharma. Wajib hukumnya untuk dilakukan dan dilestarikan. “ini salah satu alasan saya hadir di tengah-tengah masyarakat, ikut memberikan kontribusi. Jadi membangun ini bukan hanya fisiknya saja, tapi budaya juga tetap kita lestarikan, karena apa yang menjadi tanggung jawab kita bersama selaku krama Bali, umat Hindu, wajib untuk melestarikan adat agama seni dan budaya serta yang tercakup didalamnya. Mulai dari kita baru lahir, remaja, muda, kawin sampai mati-pun tetap kita lestarian dalam tatanan seni adat dan budaya,” paparnya.
Oleh sebab itu, apresiasi diberikan kepada krama Tabanan yang tidak pernah surut dan gentar untuk meyadnya, sebab memahami betul apa yang telah menjadi kewajibannya sebagai Krama Hindu Bali. Gotong-royong dalam pengabenan masal, sangat penting untuk efisiensi biaya yang dikeluarkan. “Ini peranan tokoh, ada urunan, ada sumbangan, bantuan dari krama dan lain-lain termasuk kita di Pemerintah Daerah memberikan bantuan kontribusi untuk meringankan beban. Agar biayanya bisa terjangkau, inilah peranan kita saling asah asih asuh, antar pemerintah, tokoh pejabat di legislatif juga kepada masyrakat, bukan hanya bantuan saja tetapi peran ngupa saksi yadnya,” jelasnya.
Di kesempatan itu, Ketua Panitia Karya I Nyoman Gunawan, mewakili masyarkat menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bupati beserta jajaran dalam karya yang dilaksanakan mulai September itu. “Titiang matur suksema karena undangan semua telah memenuhi uleman dari kami, untuk bersama-sama, turut mendoakan karya Pitra Yadnya di Desa Adat Jemberana, serampingan yang puncak acaranya dilaksanakan 19 Oktober 2023 mendatang di Balai Suka Duka Desa Adat Jemberana. Saya selaku ketua Panitia mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Bapak Bupati atas dukungan dan bantuannya,” sebutnya.
Sumber : Humas Tabanan