Foto: Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih S.E.,M.AP., yang akrab disapa Demer berfoto bersama peserta dalam seminar nasional yang digelar Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana (Unud) pada Selasa 10 Oktober 2023 di Auditorium Widya Sabha Mandala, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, Denpasar.

Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih S.E.,M.AP., yang akrab disapa Demer mengingatkan bahwa kedepan bukan lagi perang kewilayahan, tetapi perang ekonomi. Disinilah pentingnya menggunakan teknologi dengan baik dalam menggarap berbagai peluang ekonomi yang ada termasuk dalam ekonomi kreatif.

Hal itu disampaikan Demer saat hadir sebagai pembicara dalam seminar nasional yang digelar Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana (Unud) pasa Selasa 10 Oktober 2023 di Auditorium Widya Sabha Mandala, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, Denpasar.

Seminar nasional mengangkat tema “Membangun Kesadaran Generasi Muda Terhadap Ekonomi Kreatif pada Era Digitalisasi”. Selain Demer hadir pembicara lainnya yakni pengusaha muda Rendi Gunawan, Ketua DPD KNPI Denpasar I Gede Anom Prawira Suta. Seminar nasional dibuka Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana Dr. I Gede Oeinada, S.S., M.Hum.

Lebih lanjut Demer mengingatkan jangan sampai generasi muda selalu berpikir untuk berbelanja online, tetapi berpikir bagaimana berbisnis secara online. “Jangan hanya rajin belanja online tapi harus bisa jualan online, berbisnis online. Terlebih lagi saat ini berbisnis secara online tidak mengharuskan penjual untuk memiliki produk atau dalam artian hanya menjadi perantara dari seller-seller yang telah berjualan secara online,” ujar Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali itu seraya memotivasi para mahasiswa Unud agar berani menjadi pengusaha muda.

Wakil rakyat yang sudah empat periode mengabdi di DPR RI memperjuangkan kepentingan Bali itu mengatakan bahwa UMKM saat ini bisa melonjak menjadi hebat. Bagaimana tidak, dengan tersedianya berbagai platform niaga, kemudian diikuti dengan perkembangan teknologi informasi serta layanan transportasi, para pelaku UMKM bisa memasarkan produk mereka hingga ke pelosok dunia. Istilahnya dari gang kecil sampai ke seluruh penjuru dunia atau go global.

“Di Jakarta banyak restoran-restoran yang kalah dengan industri-industri rumahan, yang jualan makanan dari rumah secara online. Jadi peluangnya sangat besar,” ungkap wakil rakyat yang berlatar belakang pengusaha sukses dan mantan Ketua Umum Kadin Bali ini.

 

Sementara itu saat diwawancarai awak media usai acara, Demer memberikan apresiasinya kepada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, karena perwakilan mahasiswanya mengundang dirinya untuk berbicara tentang era digitalisasi. Menurut Demer generasi muda saat ini harus disadarkan tentang era digitalisasi karena mereka dihadapkan dengan zaman digital. Demer mengakui mahasiswa-mahasiswa saat ini sudah kreatif dan hanya perlu dibimbing dan diarahkan.

Politisi Golkar asal Desa Tajun Kabupaten Buleleng itu menyebut hari digelarnya seminar nasional tersebut sebagai tonggak bersejarah bagi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana (Unud) bahwa mereka telah memasuki pemikiran-pemikiran yang luas dan global tentang era digital.

“Kedepan kita harapkan para mahasiswa ini bisa lebih cepat beradaptasi terhadap perubahan sehingga bisa memenangkan perang ekonomi global,” harap Demer.

Sementara itu Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana (Unud) Dr. I Gede Oeinada, S.S., M.Hum., mengapresiasi kehadiran Gde Sumarjaya Linggih yang berbagi kepada para mahasiswa dalam seminar nasional ini. Ia juga menyambut baik keputusan panitia untuk mengangkat tema ekonomi dalam dalam seminar nasional tersebut. Padahal anggota seminar adalah mahasiswa dari Fakultas Ilmu Budaya.

Gede Oeinada menilai ada dua kata kunci dalam tema seminar tersebut, yakni ekonomi kreatif dan era digitalisasi. Berdasarkan sumber-sumber yang telah dibaca, Gede Oeinada menerangkan bahwa ekonomi kreatif itu lebih mengintensifkan informasi dan kreativitas dari sumber daya manusia.

Diharapkan apa yang telah disampaikan oleh para narasumber bisa memberikan pengetahuan-pengetahuan baru kepada para mahasiswa sehingga ketika sudah lulus kuliah mereka tidak hanya dibekali dengan ilmu budaya, tetapi juga ilmu-ilmu lainnya yang tentunya bermanfaat untuk masa depan mereka.

Sebelumnya Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana (Unud) Made Arya Duta Gunaksara mengajak para mahasiswa untuk survive di tengah gempuran era digital saat ini. Ia juga mengingatkan untuk tidak selalu berpikir menuntut saja, tetapi juga harus berpikir untuk tetap bangkit di tengah situasi apapun.

Arya Duta juga memuji Gde Sumarjaya Linggih dan para pembicara lainnya yang hadir di dalam seminar tersebut. Oleh karena itu ia berharap kepada para mahasiswa untuk benar-benar memanfaatkan acara seminar nasional ini sebaik-baiknya. (wid)