Denpasar (MetroBal.com) 

 

I Made Sedana, Jero Bendesa Kelurahan Serangan, memperingatkan tentang kondisi alarm di Pantai Melasti yang saat ini mengalami abrasi yang cukup serius.

Abrasi ini diduga menjadi hasil dari pembangunan tanggul oleh PT Bali Turtle Island Development (BTID) di sekitar daerah tersebut. Dampak abrasi di Pantai Melasti menjadi semakin jelas saat air pasang.

 

I Made menyatakan keberatannya terhadap pembangunan tanggul yang sangat eksklusif oleh BTID, yang jelas berbeda dengan kondisi tanggul yang dibangun oleh pemerintah setempat.

Menurutnya, seharusnya tidak ada tanggul di sana; sebaliknya, solusi yang lebih baik adalah menggunakan tanggul di pantai untuk menjaga pasir tetap berada di tempatnya, terutama di sebelah timur arah Melasti.

“Ini penting karena pasang surut air tidak memiliki arah selatan-utara yang jelas, sehingga saat pasang, air dari timur ke barat akan mengenai Pantai Melasti karena adanya tanggul BTID,” tegasnya.

Perbedaan ini menyoroti eksklusivitas dalam pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang dikelola oleh Tantowi Yahya, seorang presenter ternama yang sebelumnya menjabat sebagai duta besar Selandia Baru dan kini aktif dalam mengelola KEK Bali serta tinggal di pulau yang terkenal dengan keindahan pantainya.

Kontroversi ini juga melibatkan pembangunan kanal yang digunakan sebagai pembatas eksklusif di kawasan KEK Kura-Kura Bali.

Dengan demikian, permasalahan abrasi di Pantai Melasti menimbulkan pertanyaan serius tentang pembangunan infrastruktur yang perlu diatasi untuk melindungi lingkungan pantai yang indah ini.

Pewarta : Tri Prasetyo