Foto: Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer.

Denpasar (Metrobali.com)-

Jelang rampung dan rencana beroperasinya Rumah Sakit Internasional atau Bali International Hospital yang  berada di wilayah Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Kesehatan di Sanur, Kota Denpasar, Provinsi Bali,  Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer berharap keinginan Menteri BUMN Erick Thohir untuk merekrut dan memulangkan dokter diaspora dari luar negeri ke Indonesia dapat terwujud.

Gde Sumarjaya Linggih mendukung penuh langkah pemerintah memanggil para diaspora Indonesia yang berprofesi sebagai dokter di luar negeri untuk pulang dan bekerja di Bali International Hospital di kawasan KEK Keshatan Sanur. Anggota Fraksi Golkar DPR RI itu menegaskan sudah saatnya dokter-dokter diaspora tersebut kembali ke tanah air untuk ikut membangun negeri ini bersama-sama.

“Kita masih mempunyai sumber daya alam yang banyak, sumber daya manusia yang banyak yang perlu kita bangun bersama-sama, tentunya dengan teman-teman yang sudah berpengalaman di luar negeri untuk sama-sama kita membangun, membesarkan Indonesia ini. Harapan saya, mudah-mudahan mereka yang sudah pintar-pintar di sana bisa kembali untuk mengabdikan ilmunya, mentransfer ilmunya, kemudian juga memberikan kemampuannya untuk kepentingan bangsa dan negara ini,” ungkapnya.

Menurut wakil rakyat yang sudah empat periode mengabdi di DPR RI memperjuangkan kepentingan Bali ini, Indonesia masih sangat banyak memerlukan orang-orang pintar tersebut, terutama untuk mentransfer ilmu mereka dan kemudian ikut berkontribusi untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia.

“Jadi pemulangan dokter diaspora ini tentu suatu hal yang bagus dan strategis karena juga memberikan kesempatan kepada SDM-SDM terbaik anak bangsa yang selama ini berkiprah dan berkarya di luar negeri untuk kembali ke tanah air, berkontribusi untuk kemajuan dunia kesehatan dan industri kesehatan di tanah air,” sambung wakil rakyat yang dikenal dengan dengan anak-anak muda generasi milenial dan generasi Z ini.

Politisi Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng ini mengatakan lebih lanjut, semakin banyak Indonesia memiliki tenaga dokter yang hebat dan mumpuni maka akan berdampak terhadap pariwisata dan perekonomian Indonesia, khususnya di Bali.

Karena itu nantinya diharapkan semakin banyak turis asing, banyak orang sakit dari luar negeri berobat ke Bali sehingga pariwisata kesehatan atau medical tourism di Bali semakin berkembang. “Dan multiflier effect-nya juga bagus kepada seluruh perekonomian Bali sampai ke para pelaku UMKM seperti pedagang kecilpun akan mendampatkan imbas positif,” kata Wakil rakyat yang berlatar belakang pengusaha sukses dan mantan Ketua Umum Kadin Bali itu.

Bali International Hospital di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Sanur Denpasar ditargetkan selesai pada akhir tahun 2023 ini dan akan beroperasi penuh pada awal tahun 2024. (wid)