Mangupura (Metrobali.com) –

 

Angga dan Indi mahasiswa Program Studi D4 Teknik Otomasi, Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bali (PNB), berhasil menyabet gelar bergensi diajang Indonesia International Internet of Thing Olympiade 2023 (I3O), yang dislenggarakan 13 – 17 Juni 2023 di Universitas Syah Kuala (USK) di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh.

Sebanyak 13 negara ambil bagian dalam ajang Olimpiade Internasional IoT ini , adapun ke-13 negara tersebut adalah, Vietnam, Thailand, Iran, Filipina, Malaysia, Afrika Selatan, Turkey, Indonesia, Meksiko, Bangladesh, Timor Leste, Uni Emirat Arab and Azerbaijan. Para peserta tersebut, terbagi dalam 75 tim yang mengikuti kompetisi ini secara daring dan 25 peserta lainnya hadir secara offline di USK.

Bersaing dengan peserta dari berbagai negara, tim PNB berhasil merahi penghargaan Medali Emas (Gold Medal) untuk kategori Internet of Things (IoT) for Healthcare, Special Award dari Innovation Invention Creativity Association For Outstanding Dedication (MIICA) Malaysia dan Special Award dari Bach Khoa Maths and Science Club (BKMSC) Hanoi, Vietnam.

Tim di bawah bimbingan Ida Bagus Irawan Purnama, ST., M.Sc., Ph.D., sekaligus sebagai Kaprodi D4 Teknik Otomasi, menjelaskan tim PNB menampilkan Inovasi “IoT-based Post Hospitalization Patient Vital Sign Monitoring System, dimana sistem ini mampu mensensing dan merekam 4 tanda vital pasien, yaitu tekanan darah, detak jantung, saturasi oksigen, dan suhu tubuh secara bersamaan dan bisa dibaca dari aplikasi mobile berbasis Android secara realtime. Kemudian hasil perekaman tanda vital pasien ini, dapat dibaca oleh dokter yang menangani pasien tersebut dari jarak jauh,” jelas Bagus Irawan.

Anggota tim terdiri dari mahasiswa Prodi Teknik Otomasi Jurusan Teknik Elektro yaitu: I Kadek Angga Aditya Putra, Ni Made Wendi Apriani, I Dewa Gede Agung Raisa Giovani, Yohana Nathasya Br Ginting, namun yang berkesempatan hadir diajang tersebut hanya 2 orang mahasiswa.

Dalam ajang Olimpiade Internasional IoT, para peserta dapat memamerkan keahlian mereka dalam pengembangan solusi IoT yang kreatif dan bermanfaat. Kompetisi melibatkan berbagai aspek IoT, termasuk pengembangan perangkat keras, pengembangan perangkat lunak, integrasi sistem, keamanan, analitik data, dan aplikasi IoT di berbagai bidang seperti kesehatan, transportasi, energi, dan lain sebagainya.

Ditemui secara terpisah, Direktur PNB I Nyoman Abdi, merasa bersyukur dan sangat bangga bahwa mahasiswa PNB mampu berbicara diajang bergengsi seperti Olimpiade Internasional IoT . “Kompetisi bergengsi seperti ini merupakan wadah bagi para pemikir muda untuk menampilkan ide-ide inovatif dan kreativitas mereka di ranah Internet of Things. Dan mahasiswa PNB mampu dan prestasi yang luar biasa dengan meraih medali emas dan 2 Special Award, kami sangat bangga, ” ucap Abdi.

Menurut Nyoman Abdi, kalau mahasiswa kurang dalam bahasa inggris, ga mungkin dapat medali emas olimpiade International tahun 2023 ini

“Mari bersama beri dukungan kepada anak anak kurang mampu bisa sampai tamat kuliah, dan setelah tamat mereka bekerja di tempat kerja yang bagus,” tutur Abdi.

Ajang seperti ini, merupakan kesempatan bagi para mahasiswa, peneliti, dan praktisi di bidang IoT untuk berbagi pengetahuan, berkolaborasi, dan berkompetisi dalam menciptakan solusi inovatif yang dapat meningkatkan kehidupan dan masyarakat, akan mendorong kita menuju masa depan yang lebih cerah. Di mana IoT terus merevolusi industri dan meningkatkan taraf hidup. Selamat & Sukses.

 

Pewarta : Hidayat