Rotary Community Corps (RCC) Lapas Perempuan Gelar Psikotes Warga Binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan, Kolaborasi bersama RC of Bali Bersinar, GTS Institute & Perpina se-Bali
Foto: RCC atau Rotary Community Corps Lapas Perempuan dan Rotary Club of Bali Bersinar bersinergi bersama GTS Institute Bali dan Perempuan Pemimpin Indonesia (Perpina) Provinsi Bali, menggelar psikotes yang diikuti 50 orang warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan, Badung pada Sabtu 20 Mei.
Badung (Metrobali.com)-
Rotary Club of Bali Bersinar terus berkarya mengimplementasikan 7 fokus area program Rotary dan hadir dengan kepedulian aksi kemanusiaan dan memberdayakan berbagai elemen masyarakat. Kali ini RCC atau Rotary Community Corps Lapas Perempuan dan Rotary Club of Bali Bersinar bersinergi bersama GTS Institute Bali dan Perempuan Pemimpin Indonesia (Perpina) Provinsi Bali, menggelar psikotes yang diikuti 50 orang warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan, Badung pada Sabtu 20 Mei. Psikotes ini digelar bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Suci Saraswati atau hari turunnya ilmu pengetahuan menurut kepercayaan Hindu.
Psikotes bagi warga binaan ini merupakan bagian dari program Sekolah Jegeg Merdeka Warga Binaan Lapas Perempuan Denpasar dimana psikotes ini mengambil tema “Kenali Diri Melalui Psikotes Karakter Diri Untuk Masa Depan Lebih Baik”.
Kegiatan ini juga bagian mendukung program Pembelajaran Program Kompetensi Merdeka Jegeg Warga Binaan Lapas Perempuan Kerobokan “Pengembangan Sociopreneur Berkarakter” bagi warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan yang dijalankan Pusat Studi Undiknas Denpasar bersinergi dengan Perempuan Pemimpin Indonesia (Perpina) Provinsi Bali, GTS Institute Bali, Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan serta didukung juga organisasi lainnya seperti Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) PangPadePayu, Perempuan Indonesia Maju Provinsi Bali, dan Perempuan Berkebaya Indonesia Provinsi Bali. Program ini akan berlangsung untuk satu tahun pertama dari 22 Desember 2022 sampai 22 Desember 2023 dan akan dilihat sejauh mana warga binaan serius mengikuti program tersebut.
Kegiatan psikotes bagi warga binaan ini juga mendapatkan dukungan dari RCC atau Rotary Community Corps Lapas Perempuan yang merupakan semacam jaringan relawan yang membantu program-program Rotary khususnya juga di Lapas Perempuan Kerobokan Denpasar. RCC Lapas Perempuan ini juga telah bersertifikat dari Rotary Internasional.
Di sisi lain sebanyak 50 orang warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan Denpasar ini tampak begitu bersemangat dan antusias mengikuti psikotes yang dipandu psikolog Sad Yuli Prihartati dari GTS Institute Bali didampingi Doktor Ni Wayan Suryati selaku President Elect Rotary Club of Bali Bersinar.
Sementara itu President Rotary Club of Bali Bersinar Doktor Gung Tini Gorda juga turut hadir berbagi dan memberikan motivasi kepada warga binaan untuk terus mengasah diri dan menemukan potensi terbaik dalam diri mereka.
Di awal sebelum psikotes dimulai, Dr. Ni Wayan Suryati selaku President Elect Rotary Club of Bali Bersinar mengajak warga binaan menyadari kembali bahwa keberadaan mereka di Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan Denpasar adalah bagian dari proses pembelajaran dan proses menjadi lebih baik dan lebih bijaksana serta agar dapat memberikan sesuatu yang bermakna bagi lingkungan dan masyarakat ke depannya.
Lebih lanjut dia mengatakan pengembangan sosialpreneur berkarakter memiliki arti bahwa kaum perempuan memiliki karakter masing-masing. Ke depan diharapkan para warga binaan lapas perempuan Kerobokan ini bisa terdidik menjadi orang yang lebih bijaksana, khususnya dalam hal memanfaatkan waktu untuk diri sendiri.
Suryati yang juga Dosen Undiknas ini juga membesarkan hati para warga binaan untuk bisa ikhlas dalam menjalani kehidupan. Ia menambahkan pandemi Covid-19 telah memberikan banyak pelajaran dalam hal pendidikan, khususnya program merdeka belajar sehingga pendidikan bisa dirasakan oleh semua kalangan.
“Pendidikan tidak memandang status seseorang. Namun semakin tinggi pendidikan, hidup harus semakin bijaksana. Artinya setelah warga binaan disini setelah selesai mengemban pendidikan dan telah lulus dari lapas, mereka bisa menjadi orang yang lebih bijaksana. Dan itu yang akan menjadi penilaian masyarakata,” ungkapnya.
Di awal psikotes, wargaan binaan diajak untuk mengambar sosok orang sesuai dengan imajinasi dan kemampuan mereka kemudian baru mereka diarahkan untuk menjawab soal-soal psikotes yang hasilnya sebenarnya bisa menggambarkan seperti apa diri mereka termasuk potensi maupun minat bakat yang dimiliki.
Psikolog Sad Yuli Prihartati dari GTS Institute Bali mengungkapkan melalui psikotes ini pihaknya ingin membangkitkan warga binaan Lapas Perempuan Kerobokan Denpasar menjadi orang yang lebih berarti di kemudian hari.
“Tujuan dari psikotes ini juga agar bisa mengetahui karakter dari warga binaan tersebut sehingga saat pembinaan kelanjutan program bisa ditentukan seperti apa pendekatan yang akan dilakukan kepada masing-masing warga binaan sehingga memiliki semangat dan motivasi yang lebih,” terangnya.
Terlebih lagi pihak Undiknas sendiri memberikan pembelajaran-pembelajaran yang nantinya bisa menjadi bekal bagi warga binaan saat mereka keluar dari lapas dan berbaur kembali di tengah-tengah masyarakat. “Tidak hanya kepada masyarakat, mereka juga nantinya bisa berkontribusi kepada bangsa dan negara,” harapnya.
President Rotary Club of Bali Bersinar Dr. Gung Tini Gorda dalam sambutannya mengatakan hasil psikotes tersebut akan menentukan pendekatan implementasi program ke depannya seperti program healing hingga penguatan kewirausahaan bagi warga binaan ini.
“Ketika warga binaan ini lulus dari lapas dan berbaur kembali dengan keluarga dan masyarakat mereka bisa menentukan healing apa yang akan mereka lakukan tanpa meniru gaya orang lain, seperti misalnya melakukan kegiatan-kegiatan sosial,” kata Gung Tini Gorda yang juga Kepala Pusat Studi Undiknas ini.
Tokoh perempuan yang juga Ketua DPD Perempuan Pemimpin Indonesia (Perpina) Provinsi Bali, dan Direktur Eksekutif GTS Institute Bali ini menambahkan para warga binaan nantinya juga akan dilatih untuk berwirausaha, terutama dalam membuat suatu kemasan produk. Nantinya warga binaan ini akan diarahkan sesuai dengan hobi yang mereka miliki untuk kemudian dikembangkan menjadi usaha, seperti misalnya di bidang make-up, fashion dan menjahit.
Selain itu juga para warga binaan ini akan dibina untuk menerapkan budaya hidup yang lebih positif dan membangun komunikasi yang baik. Yang paling menarik lagi, nantinya akan ada seminar kewirausahaan, dimana yang menjadi narasumber, moderator dan keynot speakernya adalah warga binaan itu sendiri.
Nantinya setelah lulus dalam program-program tersebut para warga binaan ini akan diwisuda pada bulan Desember tahun 2023 di Undiknas. Bahkan ada beasiswa yang dipersiapkan bagi para warga binaan yang ingin melanjutkan pendidikan S1 bagi kuliah di kampus maupun dengan program belajar jarak jauh.
“Karena melalui pendidikan lah kita bisa mengubah semuanya. Jadi para warga binaan Lapas Perempuan Kerobokan ini benar-benar dipersiapkan untuk memiliki keterampilan khusus yang nantinya bisa menjadi bekal mereka untuk berusaha ketika sudah lulus dari lapas,” pungkas Gung Tini Gorda yang juga Ketua Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) PangPadePayu, dan Ketua DPD Perempuan Indonesia Maju Provinsi Bali ini.
Sementara itu Ni Putu Eka Rachmawati selaku Kasubsi Bimkeswat Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan Denpasar mengapresiasi kegiatan ini. Pihaknya berharap program-program untuk warga binaan lapas perempuan Kerobokan Denpasar ini bisa terlaksana dengan baik sampai Desember tahun ini.
“Banyak manfaat yang dirasakan oleh warga binaan melalui program tersebut, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan mental dan karakter kewirausahaan warga binaan. Jadi untuk jangka panjangnya para warga binaan ini memiliki bekal yang nantinya bisa mereka bawa saat lulus dari lapas,” ungkapnya.
Pihak Rotary Club of Bali Bersinar sejauh ini telah bekerjasama dengan Lapas Perempuan Kerobokan Denpasar, LPKA Karangasem, dan Desa Kenderan Gianyar sehingga dibentuklah Rotary Community Corps atau RCC yang juga telah bersertifikat dari Rotary Internasional. Tujuannya adalah agar kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Rotary Club of Bali Bersinar bisa lebih terukur. (wid)